Adapun rumusan sruktur organisai adalah sebagai berikut:
Skema 5. Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1 RSUD dr. Pirngadi Medan.
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan
untuk memudahkan pembagian tugas kepada perawat sesuai dengan pengetahuan
Kepala Ruangan Efri Suriati, S.Kep, Ns
Wakil Kepala Ruangan Rismauli Siburian, S.St
KaTim I Hotmaria, AmK
Anggota: 1. Berliana, AmK
2. Trisnawati, AmK 3. Astuti, AmK
4. Herawati, AmK 5. Afrida, S.Kep
6. Hayatun, AmK
KaTim II Malahayati, AmK
Pembantu Rumah Tangga PRT
1. Emizar 2. Arnelly
Anggota: 1. Kumiah
2. Cermin 3. Nurul, AmK
4. Novi, AmK 5. Resdi, AmK
Ahli Gizi Hotni
AdmKeuangan Erli Sigiro
Universitas Sumatera Utara
dan keterampilan yang dimiliki. Adapun uraian tugas yang dimilki struktur organisasi ruang Kenanga 1 Bedah Anak adalah sebagai berikut:
a Kepala Ruangan
Uraian Tugas : 1.
Mangatur pembagian tugas jaga perawat jadwal dinas 2.
Mengobservasi dan memberi masukan kepada PP terkait dengan bimbingan yang diberikan PP kepada PA. Apakah sudah baik.
3. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA.
4. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan.
5. Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan pembuktian.
6. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan melakukan
penelitian. 7.
Menerapkan hasil-hasil penelitian dan memberikan asuhan keperawatan . 8.
Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi tentang mutu asuhan keperawatan, mengarahkan dan mengevaluasi tentang
implementasi MPKP 9.
Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan memberikan masukan untuk perbaikan.
10. Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil evaluasipenelitian
tentang asuhan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
b Ketua Tim
Uraian Tugas : 1.
Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar 2.
Bersama anggota group mengadakan serah terima dengan group.tim group petugas ganti mengawasi : kondisi klienanggota keluarga, logistic
keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi program pengobatan.
3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group
sebelumnnya. 4.
Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya. 5.
Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter. 6.
Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program pengobatan dokter.
7. Membantu pelaksanaan rujukan
8. Melakukan orientasi terhadap klienanggota keluarga baru mengenai : tata
tertib ruangan RS, perawat yang bertugas. 9.
Menyiapkan orientasi pulang dan memberi penyuluhan kesehatan 10.
Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang
ditunjukkan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan. 11.
Membantu karu membimbing peserta didik keperawatan 12.
Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga keperawatan
13. Menulis laporan tim mengenai klienanggota keluarga dan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
c. Perawat Pelaksana Uraian tugas :
1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
2. Mengadakan serah terima dengan grouptim lain group petugas ganti
mengenai kondisi klienanggota keluarga, logistic keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi
program pengobatan. 3.
Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group sebelumnya.
4. Merundingkan pembagian tugas dalam groupnya.
5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter
6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program
pengobatan dokter 7.
Membantu pelaksanaaan rujukan 8.
Melakukan orientasi terhadap klienanggota keluargakeluarga baru mengenai : tata tertib ruanganRS, perawat yang bertugas
9. Menyiapkan klienanggota keluarga pulang dan memberikan penyuluhan
kesehatan 10.
Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service dan peserta didik
11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas,
peserta didik dan pengunjung ruangan 12.
Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan
Universitas Sumatera Utara
13. Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan
keperawatan serta tenaga keperawatan 14.
Menulis laporan timgroup mengenai kondisi klienanggota keluarga dan lingkungannya.
15. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klienanggota keluarga.
Ruang Kenanga 1 hanya memiliki uraian tugas kepada ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana. Sedangkan untuk uraian tugas wakil kepala ruangan,
administrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga PRT tidak ada tertulis, hanya berupa lisan saja walaupun uraian tugas dari masing-masing sudah jelas. Bila
wakil kepala ruangan, adminintrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga PRT melakukan kesalahan, maka kepala ruangan memberikan teguran.
Analisa beban kerja berdasarkan tingkat ketergantungan pasien diruangan Kenanga 1 dinilai dengan menggunakan instrument penilaian menurut orem:
Total, Parsial dan Minimal care. Menurut Douglas, tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 kategori yaitu: perawatan minimal membutuhkan waktu
perawatan 1-2 jam, perawatan parsial membutuhkan waktu perawatan 3-4 jam24 jam dan perawatan untuk pasien yang total care membutuhkan waktu 5-6 jam24
jam.
1
Penempatan Tenaga Kerja
Pendistribusian tenaga keperwatan yang ada di Ruangan Kenanga1 Bedah Anak berdasarkan dinas pada tanggal 11-16 Juni 2012 sebagai berikut :
a. Pagi : 8 orang
b. Sore : 2 orang
c. Malam : 2 orang
Universitas Sumatera Utara
d. Libur : 2 orang
Pembagian jam kerja: a.
Dinas Pagi : 08.00-15.00 WIB b.
Dinas Sore : 15.00-21.00 WIB c.
Dinas Malkam : 21.00-08.00 WIB Adapun kriteria pembagian sift kerja sesuai dengan kinerja dan porsi
setiap pegawai dimana setiap sift memiliki koordinator. Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan pembagian tenaga perawat di Ruang Kenanga 1 Bedah
Anak berdasarkan jumlah ketergantungan pasien. Berdasarkan Di Ruang Kenanga 1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan Bedah Wanita Dewasa dan ruangan Bedah
Anak. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 11-16 Juni 2012 terdapat 8 orang pasien anak, dimana pasien yamg minimal care 3 orang 37,5 , pasien parsial
care 1 orang 12,5, dan pasien yang total care 4 orang 50. Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah sebagai berikut :
2
Perhitungan tenaga perawat a.
Rumus Douglas
Tablel 1. Jumlah Tenaga Perawat Yang Dibutuhkan berdasarkan Tingkat ketergantungan pasien Menurut Rumus Douglas .
Tingkat Ketergantungan Pasien
Pagi Sore Malam
Minimal Care 3x0,17
3x0,14 3x0,10
Partial Care 1x0,27
1x0,15 1x0,07
Total Care 4x 0,36
4x 0,30 4x 0,20
Jumlah 1,5=2 1,8=2
1
Tabel 1. Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Ruang Kenanga 1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pembagian perawat: Pagi : 2 orang
Siang : 2 orang Malam: 1 orang +
5 orang Faktor libur dan cuti= 25 x 5 = 1,25= 1 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan ketergantungan pasien adalah P+S+M+L+ 1 Katim= 7 orang
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan menurut rumus Douglas perawat yang dibutuhkan adalah 7 orang, sehingga jika dibandingkan
dengan perawat yang di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak kurang 1 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala ruangan, jumlah perawat di
ruang Kenanga 1 sebanyak 15 orang, karena beban kerja perawat tinggi jadi pada setiap sift perawat mengolah dua ruangan yaitu ruang bedah dewasa wanita dan
ruang Bedah Anak. Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yag memberikan
pelayanan terhadap pasien-pasien Jamkesmas, Medan sehat, Askes Madani, Umum dan Pempropsu dengan kategori penyakit-penyakit yang memerlukan
perawat. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 10 kategori penyakit yang sering
muncul di ruang Kenanga 1 Bedah Anak yaitu : 1.
Head Injury 2.
Hipospadia 3.
Atresi Ani
Universitas Sumatera Utara
4. Hisprung
5. Fraktur
6. Hidrosefalus
7. Tumor Abdomen
8. Osteomiolitis
9. Pneumotorax
10. Corpus alineum.
3 Lingkungan kerja
Jumlah kamar rawatan di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak sebanyak 1 kamar dengan kapasitas tempat tidur 9 buah dengan lama hari rawat pasien ± 10
hari dan tergantung keparahan penyakit. Rumah Sakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan peningkatan SDM stafnya yaitu
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi D3, S1, dan S2 dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan oleh
kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun
di luar rumah sakit Dr. Pirngadi Medan. Perawat pelaksana ruangan Kenanga 1 sudah pernah mengikuti seminar keperawatan, pelatihan perawatan kanker, dan
pelatihan perawatan luka. Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat
dengan menggunakan DP3 setiap sekali dalam setahun, selain itu kepala ruangan juga memberikan teguranpunishment langsung kepada staf yang melakukan
kesalahan atau kelalaian dalam bekerja dan apabila staf yang kinerjanya bagus
Universitas Sumatera Utara
kepala ruangan juga memberikan pujianreward secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain.
Data dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 10 orang keluarga pasien yang di rawat di ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan
kriteria sampel yaitu pasien yang minimal telah 3 hari mendapat perawatan di ruang Kenanga 1 Bedah Anak didapatkan hasil bahwa 70 keluarga pasien
sudah cukup puas dengan variabel perawat memanggil nama pasien dengan benar, perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, perawat meminta persetujuan
pada setiap tindakan yang akan dilakukan, perawat menjaga lingkungan kamar pasien agar tetap bersih dan tenang. Sedangkan ketidakpuasan pasien terhadap
variabel perawat memperkenalkan diri saat bertemu dengan pasien. Pemberian penkes juga telah dilakukan secara lisan namun belum terstruktur dan tidak
menggunakan media oleh karena waktu yang dimiliki perawat terbatas, untuk itu perlu diberikan penkes mengenai penyakit yang diderita oleh pasien secara
terstruktur. Selain itu juga memiliki slogan-slogan atau poster di dalam ruangan seperti: jagalah kebersihan, dilarang merokok yang dapat dijadikan sebagai salah
satu sarana informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan pasien dan atau keluarga.
4 Kepemimpinan Kepala Ruangan
Dari hasil kuesioner yang diberikan oleh kelompok kepada 12 orang perawat di ruang Kenanga 1 didapatkan gaya kepemimpinan kepala ruang adalah
demokratis sebesar 70 9 orang.
Universitas Sumatera Utara
5 Pelayanan Asuhan Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan yang di ruang Kenanga 1 Bedah Anak, jam bertemu telah ditetapkan yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB
dan pada pukul 17.00-21.00 WIB, namun masih ada ditemukan adanya pelanggaran jam bertamu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari keluarga
pasien dalam mematuhi jam berkunjung. Bed nama pengunjung tidak ada, begitu juga dengan bed nama penjaga pasien untuk malam hari yang didapat dari rumah
sakit tidak tersedia, sedangkan untuk pengunjung hanya diperbolehkan berkunjung pada saat jam bertamu saja. Perawat di ruang Kenanga 1 selalu
mengorientasikan jam bertamu, kamar mandi, peraturan ruangan, tempat meletakkan pakaian.
Untuk pencegahan infeksi nasokomial ruangan Kenanga 1 Bedah Anak, telah menerapkan tindakan berupa mengecek setiap hari infus pasien, pemisahan
sampah medis dan non medis, serta benda tajam. Alatinstrumen yang digunakan untuk setiap tindakan keperawatan terlebih dahulu disterilkan dan jumlah alat
yang dibutuhkan sudah mencukupi.
2. METHODE
Metode asuhan keperawatan yang diterapkan ruang Kenanga 1 Bedah Anak adalah metode tim. Prosedur timbang terima overan dilakukan pada setiap
pergantian shift. Tetapi pada saat bekerja metode tim belum dilaksanakan secara optimal karena tenaga perawat pelaksana harus membagi kerja pada ruang
Kenanga 1 bedah dewasa, masih terdapat tugas secara fungsional yaitu pembagian tugas diagnostik dan tugas dari luar kondisi tersebut sehingga
Universitas Sumatera Utara
menggunakan metode modular yaitu gabungan metode tim dan metode fungsional.
Dari hasil observasi yang dilakukan, ruang Kenanga 1 Bedah Anak sudah memiliki SAK Standar Asuhan Keperawatan tetapi hanya 2 jenis penyakit
sedangkan penyakit yang lainnya belum ada di ruangan dan pelaksanaannya cukup optimal yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar yang
adatertulis. Dokumentasi keperawatan juga sudah dijalankan dengan cukup optimal, tetapi pengisian asuhan keperawatan terhadap pasien di ruangan belum
optimal karena sering dilimpahkan kepada mahasiswa yang sedang dinas di ruangan tersebut kemudian diperiksa kembali oleh penanggung jawab asuhan
keperawatan. Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yang memberikan
pelayanan terhadap anak-anak. Di ruang Kenanga 1 memiliki struktur organisasi bentuk lini dan ada bagan struktur organisasi Kenanga 1 yang terdapat di ruangan
perawat. Dalam pendelegasian tugas, berdasarkan hasil pengkajian melalui wawancara dengan kepala ruang Kenanga 1 didapatkan bahwa sistem
pendelegasian tugas keperawatan di ruang Kenanga 1 dilaksanakan sesuai dengan metode penugasan modular, dimana pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan,
kepada ketua tim dan selanjutnya ketua tim mendelegasikan kepada perawat pelaksana.
Untuk mencapai kedesiplinan kerja ruang Kenanga 1 memiliki suatu kebijakan yang telah disepakati bersama yaitu teguran lisan dan sanksi berupa
denda bagi staf yang terlambat dan membuat surat pernyataan. Selain itu adanya supervisi yang dilakukan oleh kapokja setiap hari keruangan dalam hal pemberian
Universitas Sumatera Utara
pelayanan perawatan seperti keadaan ruangan, keadaan pasien, ketenagaan dan logistik.
3. MATERIAL Perawatan untuk alat-alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan
dengan perbaikan bila terjadi kerusakan, sedangkan untuk bantal, tilam dan lainnya disimpan di gudang. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan,
buku visite, buku ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku operan alat dan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan telah dikelola dengan
baik. a.
Pengelolaan Obat Untuk pengamprahan obat ke depo farmasi dilakukan oleh perawat
ruangan. Dan pelaksanaannya yaitu untuk obat oral sekali dalam 3 hari sedangkan untuk cairan infus dan obat injeksi dilakukan setiap hari.
Pembagian obat berdasarkan kebutukan pasien setiap hari dan dilakukan pengecekan ulang terhadap kelengkapan obat dengan mengikuti kartu
kendali. Pengelolaan obat sudah dilakukan dari depo farmasi langsung
keperawat ruangan dan perawat ruangan membagian obat kepada pasien setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
Obat-obat Emergency
Tabel 2. Obat-obat Emergency di ruang Kenanga 1
Nama Obat Jumlah
RL 8 Dextrose 2
Glukosa 5 + NaCl 1
Cefotaxim 5 Cimetidine
5 Transamin 5
Gentamycin 5 Ketorolac 5
b. Pengelolaan Logistik
Pengadaan logistik di ruang Kenanga 1 Bedah Anak dikelola secara sentralisasi, dimana ruangan melakukan permohonan diajukan oleh
penganggung jawab alat kepada Kapokja Kepala Kelompok Kerja berdasarkan amprahan. Ruangan telah menunjuk perawat pelaksana untuk
menjadi penanggung jawab khusus alat-alat, obat, askep dan status, tugas luar, kartu obat dan kebersihan. Penyimpanan alat-alat tenun dilakukan
dengan baik yaitu di simpan dilemari alat tenun. Perawatan dan pensterilan untuk alatinstrumen seperti pinset, gunting, klem, dal lain-lain dilakukan
setiap kali alat selesai digunakan. Untuk bahan yang habis seperti alkohol, betadine, plester dan obat-
obatan yang lainnya ruangan membuat permohonan amprahan ke depo. Penggunaan alat seperti laken, selimut, sarung dan bantal disediakan oleh
rumah sakit. Penggantian alat-alat tenun bervariasi tergantung pada kebutuhan pasien yang biasanya dilakukan 2x minggu dan tergantung
kondisi kebersihan klien. Pencucian alat tenun dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
sentralisasi di laundry rumah sakit, ruangan hanya akan mengantarkan alat tenun yang kotor dengan membuat bon.
c. Pengelolaan Alat
Pengelolaan alat diruang IX Bedah Anak RSPM sebagai berikut: 1.
Penggunaan alat tenun seperti laken, selimut, sarung bantal, dan bantal disediakan oleh rumah sakit.
2. Penggunaan alat-alat tenun bervariasi tergantung pada kebutuhan pasien
yang biasanya setiap hari dan tergantung kondisi kebersihan klien. 3.
Pencucian alat tenun dilakukan secara sentralisasi diruang laundry, ruangan hanya mengantarkan alat tenun yang kotor dengan membuat
bon. 4.
Perawatan untuk alatinstrumen seperti pinset, gunting, klem, dan lain- lain dicuci dan disterilkan.
5. Perawatan untuk alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan
dengan perbaikan bila terjadi kerusakan. 6.
Penyimpanan alat tenun dilakukan secara baik yaitu disimpan dalam lemari alat tenun.
7. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan, buku visite, buku
ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku operan alat dan operan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan dan pasien telah
dikelolah dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Alat Medis di ruang Kenanga 1 Nama Alat
Jumlah
Gunting Verband 1
Korentang 1 Kom kecil
4 Kom besar
1 Nierbeken
2 Timbangan besar
1 Thermometer 1
Stetoskop 1 Tensi meter lama
1 Brankar 1
Rostur 3 Meteran Oksigen
3 Tang Spatel
1 Vinsen Anatomis
3 Vinset Cirugis
1 Gunting Runcing
1 Klen Arteri
2 Kursi Lipat
5 Torniquet 2
Standar Infus 16
Baskom Mandi pasien 3
4. MONEY
Ruang Kenanga 1 Bedah Anak memiliki sistem budgetting yang diatur langsung oleh rumah sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian
pegawai ruangan. Setiap pegawai ruang Kenanga 1 mendapat gaji bulanan sesuai golongan, jasa pelayanan medis, jasa pelayanan umum dan uang
makan perbulan.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Situasi