PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES

PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan 30 September 2014 Dan 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 Dan 2013 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued September 30, 2014 And December 31, 2013 And For The Periods Ended September 30, 2014 And 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 62

8. PIUTANG LAIN-LAIN lanjutan

8. OTHER RECEIVABLES continued

Piutang lain-lain dari PT Wahana Karya Nusantara merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar Rp 98,28 miliar dengan tingkat bunga sebesar 11 per tahun dan akan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan April 2013. Pada tanggal 1 April 2014, Entitas Induk menandatangani addendum perjanjian pinjaman dengan PT Wahana Karya Nusantara mengenai perpanjangan jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 5 April 2015. Other receivable from PT Wahana Karya Nusantara represents non secured working capital loan provided by the Company amounted to Rp 98,28 billion with annual interest rate of 11. This loan will be due within 12 months since April 2013. On April 1, 2014, the Company signed an addendum to the loan agreement with PT Wahana Karya Nusantara concerning to the extention of the loan period until April 5, 2015. Piutang lain-lain dari Iwan Budianto merupakan piutang PT Graha Andrasentra Propertindo GAP, Entitas Anak, atas pengalihan saham PT Dutaperkasa Unggullestari. Piutang ini dijamin dengan tanah seluas 30 hektar yang terletak di Desa Jumputrejo dan Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan nilai Rp 105 miliar. Apabila sampai dengan September 2013 belum dilakukan pembayaran maka akan dikenakan bunga sebesar 15 per tahun dan apabila sampai dengan Desember 2013 belum dilakukan pembayaran maka jaminan tanah akan disita oleh GAP. Pada tanggal 23 Desember 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan bulan Juni 2014. Apabila sampai akhir Agustus 2014 belum dilakukan pembayaran maka jaminan tanah akan disita oleh GAP. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, perpanjangan perjanjian tersebut masih dalam tahap negosiasi. Other receivable from Iwan Budianto represents receivable of PT Graha Andrasentra Propertindo GAP, a Subsidiary, related to the transfer of shares of PT Dutaperkasa Unggullestari. This receivables are secured with a land area of 30 hectares located in Desa Jumputrejo and Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, East Java Province, with a value of Rp 105 billion. If until September 2013 have not been paid, this receivable will be charged interest at 15 per year and if until December 2013 have not been paid, then the guarantee of land will be confiscated by GAP. On December 23, 2013, the agreement has been extended until June 2014. If until the end of August 2014 if not made a payment, the guarantee of land will be confiscated by the GAP. Until the date of financial report, the addendum of this aggreement is still in negotiation process. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, piutang lain-lain kepada PT Hutama Karya Persero Tbk. merupakan piutang PT Bakrie Swasakti Utama BSU, Entitas Anak, atas reimbursement biaya- biaya pekerjaan konstruksi di Bakrie Tower dan Life Style yang dibayar terlebih dahulu oleh BSU. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, other receivable to PT Hutama Karya Persero Tbk. represents receivables of PT Bakrie Swasakti Utama BSU, a Subsidiary, for reimbursement cost of construction work at Bakrie Tower and Life Style that are paid in advance by BSU. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, manajemen Grup berkeyakinan bahwa piutang lain-lain pihak ketiga dapat tertagih, sehingga penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Based on the review of each others receivable as of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group’s management believes that the receivables can be collected, therefore, the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.

9. PERSEDIAAN

9. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 September 2014 31 Desember 2013 September 30, 2014 December 31, 2013 Real estat Real estate Rumah, apartemen dan Residential houses, ruang perkantoran apartment and office space dalam penyelesaian: under construction: Bangunan 818.384.842.724 551.350.397.573 Building Tanah 760.834.536.829 157.292.365.058 Land Tanah untuk dijual 100.367.209.841 123.194.167.996 Land held for sale Bangunan siap untuk dijual: Building ready for sale: Apartemen 79.455.614.298 62.113.493.828 Apartment Rumah 23.906.827.831 144.310.517.017 Residential house Ruang perkantoran 36.093.163.766 36.093.163.766 Office space 1.819.042.195.289 1.074.354.105.238 PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan 30 September 2014 Dan 31 Desember 2013 Dan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 Dan 2013 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued September 30, 2014 And December 31, 2013 And For The Periods Ended September 30, 2014 And 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 63

9. PERSEDIAAN lanjutan

9. INVENTORIES continued

30 September 2014 31 Desember 2013 September 30, 2014 December 31, 2013 Hotel Hotel Perlengkapan dan suku cadang 5.615.153.941 3.465.916.551 Equipment and spare parts Makanan dan minuman 1.440.059.441 1.592.637.659 Food and beverages 7.055.213.382 5.058.554.210 Jumlah 1.826.097.408.671 1.079.412.659.448 Total Persediaan rumah, apartemen dan ruang perkantoran dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 terdiri dari persediaan pada PT Bakrie Swasakti Utama BSU, Entitas Anak, atas The Grove, PT Mutiara Masyhur Sejahtera MMS, Entitas Anak, atas proyek di Kahuripan Nirwana, Sidoarjo, Jawa Timur, PT Graha Andrasentra Propertindo GAP, Entitas Anak, atas proyek kondotel di Bogor dan perumahan di Bogor, dan PT Bumi Daya Makmur BDM, Entitas Anak, atas The Wave, dengan menara-menara yang bernama Sand Coral dan OceaBreeze yang berlokasi di daerah Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Menara-menara tersebut merupakan pengembangan tahap pertama. Inventory of residential houses, apartment under construction and office space as of September 30, 2014 and December 31, 2013, consists of inventory of PT Bakrie Swasakti Utama BSU, a Subsidiary, for The Grove, PT Mutiara Masyhur Sejahtera MMS, a Subsidiary, for Kahuripan Nirwana project in Sidoarjo, Jawa Timur, PT Graha Andrasentra Propertindo GAP, a Subsidiary, for condotel in Bogor and real estate in Bogor, and PT Bumi Daya Makmur BDM, a Subsidiary, for The Wave, with tower named Sand Coral and OceaBreeze that located in Rasuna Said, South Jakarta. That towers are project in-progress term one. BSU dan BDM, Entitas Anak mengalami keterlambatan penyerahan unit apartemen The Grove dan The Wave kepada pembeli sehingga harus membayar pinalti kepada pembeli masing-masing sebesar Rp 17,12 miliar dan Rp 16,48 miliar pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 yang disajikan dalam akun “Beban Denda Keterlambatan Kepada Pelanggan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian lihat Catatan 38. BSU and BDM, the Subsidiaries, has delayed its hand- over of the apartments unit The Grove and The Wave to the buyers and paid the penalties to the buyers amounted to Rp 17.12 billion and Rp 16.48 billion as of September 30, 2014 and 2013, respectively, and presented in “Penalties Expense To Customers” in the consolidated statement of comprehensive income see Note 38. Pada tahun 2013 pengurangan persediaan tanah dan bangunan siap dijual termasuk didalamnya aset milik PT Bakrie Nirwana Resort BNR, yang tidak lagi dikonsolidasi sehubungan dengan penjualan saham BNR lihat Catatan 4 butir e dan 43 butir h. In 2013, deduction of inventories of land and building ready-for-sale includes asset’s of PT Bakrie Nirwana Resort BNR, which was not consolidated as a result of the sale of shares of BNR see Notes 4 point e and 43 point h. Pada tahun 2013, penambahan persediaan bangunan siap dijual termasuk didalamnya reklasifikasi uang muka pembelian atas ruang perkantoran Bakrie Tower lantai 33 yang dimiliki oleh Entitas Induk sebesar Rp 36,09 miliar. In 2013, the addition of building inventory ready-for- sale includes reclassification of advances on purchases of Bakrie Tower Floor 33 rd owned by the Company amounted to Rp 36.09 billion. Manajemen Grup mengasuransikan bangunan yang tersedia untuk dijual terhadap risiko bencana alam dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga, berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah nilai pertanggungan keseluruhan masing-masing sebesar Rp 0,67 triliun dan US nihil pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan BDM tidak diasuransikan. The Group’s management insured of their building ready-for-sale against the natural disaster risks and other risks to certain third parties insurance company, based on a blanket policy with a total sum insured of Rp 0.67 trillion and US nil as of September 30, 2014 and December 31, 2013. The Group’s management believes that the sum insured is sufficient to cover possible losses on the insured assets. In September 30, 2014 and December 31, 2013, inventories of BDM are not insured.