Tinjauan pustaka Pusat Pengembangan Pendidikan Anak (Studi Etnografi Tentang Pengembanan Pendidikan Anak di Yayasan Bukit Doa Tuntungan Pancur Batu Medan)

4 Sejalan dari penjelasan-penjelasan diatas peneliti merasa tertarik untuk melihat dan mengungkapkan apa saja bentuk-bentuk program yang digunakan oleh yayasan, di PPA tersebut sehingga dapat berkembang dan bertahan hingga sekarang.

1.2. Tinjauan pustaka

PPA Pusat Pengembangan Anak sangat membantu dan dan memperhatikan rakyat yang kurang mampu atau pendapatan nya yang dibawah UMR Upah Minimum Regional, kenapa dikatakan pendapatnnya yang dibawah UMR, karena pihak yayasan langsung turun ke lapangan atau dengan kata lain survey, apakah betul- betul orang tidak mampu miskin. Yang mana dikatakan miskin belum mempunyai rumah, pekerjaan orang tua seperti apa, fasilitas rumah bagai mana, dan inilah salah satu cara yang dilakukan oleh pihak yayasan yang menjadi bukti, dan patut untuk terdaftar sebagai PPA. Disini pihak yayasan memperhatikannya mulai dari segi kesehatan , makanan, gizi, dan yang lebih khusus kependidikan nya. Untuk mengubah dan pengembangan masyarakat, harus didasari adanya rasa berpartisipasi atau berbagi dalam kekurangan atau perbedaan Euyen Erikson. Oleh sebab itu PPA ini salah satu cara untuk mengarahkan masyarakat yang kurang mampu tetap semangat dan termotivasi untuk maju dan selalu berkembang kedepannya. Menurut Antropologi “kebudayaan adalah suatu sistem gagasan dan rasa , tindakan dan karya yang dihasilkan dalam kehidupan bermasyarakat Koenjaraningrat, 1985 : 180. 5 Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang di miliki bersama oleh para anggota masyarakat yang kalau dilaksanakan para anggotanya melahirkan perilaku yang para anggotanya dipandang layak dan dapat diterima William, A.Haviland, 1985 : 333. Sebagai manusia dan sebagai warga Negara maka pemerintah membuat rangka penyempurnaan susunan masyarakat yang adil dan makmur. Disini pemerintah berwewenang untuk memberikan bantuan penghidupan kepada orang-orang yang pendapatannya dibawah UMR Upah Minimum Regional atau sering dikatakan orang- orang miskin. Menurut ketetuan-ketentuan yang diatur dalam undang-undang UU, seprti yang tercantum dalam pasal ”27 ayat 2, pasal 4 ayat 1 undang-undang dasar UUD yang berbunyi: • Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. pasal27 ayat2 • Bentuk ukuran pertolongan ini harta benda, cita, material dan immaterial , jasmaniah atau rohaniah harus dipertimbangkan dengan mengingat batas- batas ukuran yang akan dilihat materi sosial. Oleh karena itu undang-undang ini membuat dasar hukum, siapa yang dimaksudkan dengan orang yang lebih layak mendapat bantuan penghidupan. Lembaran Negara yang dicetak ulang tahun 1965. Yang berisikan : 1. Bahwasanya Indonesia semakin ada pergeseran, paradigma membangun dan memberdayakan masyarakat mulai pada tahun 1970an dan pada awal 1990an semakin bergeser lagi menjadi pemberdayaan hingga dikatakan dalam konteks reformasi, demokratisasi pemberdayaan yang mempunyai gaung luas dan popular terkenal atau maju dan gagasan pemberdayaan ini berangkat dari realitas , 6 objektif yang struktural dari sisi alokasi kekuasaan masyarakat Margot Breton 1994. 2. Terbangunnya pemberdayaan masyarakat karena adanya konsep dan arahan pemberdayaan, yang mana dikatakan tidak ada sebuah pengertian model tunggal pembedayaan masyarakat kalau tidak menurut cara pandang orang atau konteks sosial budayanya. Disini pengembangan atau pemberdayaan dimaknai dalam konteks posisi masyarakat bukan hanya objek penerima mamfaat yang tergantung pada pihak luar, tetapi melainkan sebagai subjek yang membuat secara sendiri. Mentri diklat pemberdaaan yang diselenggarakan badan Kaltim, Samarinda 2002. Selain dari pada kebijakan-kebijakan pemerintah dan para ahli-ahli atau paradigma, timbul juga rasa saling membantu dan berbagi seperti kebijakan tersendiri akan yayasan PPA yang dinaungi Amerika yang dipercayakan, sebagai penasehat atau pemimpin Jodny Saragih. Selain PPA di yayasan ini juga memperhatikan pusat pengembangan ibu dan anak PPIA dan ini dinaungi oleh Amerika yang selalu memperhatikannya. Pada setiap bulannya mereka mendapat uang sebesar Rp 13.000.000 juta akan tetapi pihak yayasan tidak bisa memberikan uang tunai, tetapi mereka memberikannya dengan cara lain seperti, selalu memperhaikan kesehatan ibu dan anak mulai dari hamil hingga melahirkan bahkan sianak meranjak dewasa dan keperguruan tinggi ,dengan ketentuan nilai rata-rata 7. Namun apabila sianak berusia 3 tahun si ibu tidak lagi tanggung jawab yayasan, dan anak tetap tinggal jadi tanggung jawab yayasan.dan si ibu berhak menjenguk anaknya kapan saja dia mau. 7 Selain dari pengembangan pendidikan anak, dan pengembangan ibu dan anak ada juga reabilitas untuk penyembuhan orang-orang yang terkena gejala-gejala narkoba, dan ini umumnya mulai dari kalangan remaja, sampai umur 50an.akan tetapi biaya untuk hal ini bukan sepenuhnya menjadi tanggunggan yayasan, namun berbagi dengan pihak keluarga yang terlibat, hanya saja fasilitas yang menjadi tanggungan penuh dari pihak yayasan. Untuk pengembangan pendidikan anak yang pada tiap bulannya di berikan uang dari naungan Amerika yang berkisar Rp 37.000.000 juta, dan hal ini sama halnya dengan PPIA yang tidak bisa memberikan uang tunai bagi mereka. Pihak yayasan memberikannya dari berbagai cara seperti a. Setiap mereka masuk atau pertemuan yayasan memberikan makanan-makanan yang dianggap jarang mereka makan diluar yayasan pusat pengembangan anak PPA misalnya, KFC, pizza dan lain-lain. b. Selain dari pada makanan-makanan mereka juga memperoleh vitamin dan gizi yang lebih maksimal, misalnya sirup, minum susu, dan berbagai roti-roti . Selain dari jenis-jenis makanan pusat yayasan memberikan yang lebih khusus melalui pendidikan dengan memberikan tas, sepatu, dan perlengkapan- perlengkapan sekolah dan bahkan pada anak-anak tersebut ulang tahun juga di perhatikan dengan memberikan berupa kado seperti, baju, jam tangan dan membuat acara makan-makan bersama. Selain dari penjelasan-penjelasan diatas anak-anak juga mendapat tambahan tiap tahunnya yang dikirimkan oleh naungan Amerika melalui pihak yayasan yang berjumlah sekitar Rp 400.000 hingga Rp 700.000 ribu, dan ini bisa dikasih tunai atau 8 langsung kepada oeang tua si anak yang terdaftar sebagai anggota PPA pusat pengembangan anak.

1.3. Rumusan masalah