Proses Internalisasi Di Rumah

65 mendengarkan nasihat dan pengajaran dari orang yang dihormati dan diseganinya yang tidak lain gurunya mis.

4.3. Proses Internalisasi Di Rumah

Masa seorang anak memasuki jenjang pendidikan formal merupakan masa yang penting bagi perkembangan anak. Dalam memasuki pendidikan formal pertamanya, Sekolah Dasar, anak perlu menguasai kemampuan-kemampuan untuk sekolah. Dengan kata lain, anak perlu mencapai kesiapan sekolah terlebih dahulu. Hal ini diperlukan karena anak akan menghadapi situasi belajar dan lingkungan yang berbeda dengan yang biasa dihadapinya di rumah. Kesiapan sekolah anak dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kesiapannya dalam fisikmotorik, kognisi, emosi, dan sosial. Apabila anak berhasil mencapai kesiapan sekolah, maka anak tidak akan mengalami hambatan yang berarti yang dapat mengganggu kelancaran proses belajar- mengajar anak di sekolah. Dengan mempunyai kesiapan sekolah, anak mempunyai kemungkinan lebih besar untuk berhasil mengikuti pendidikan dibandingkan dengan anak yang belum memiliki kesiapan sekolah. Wawancara dengan Elisa Saragih, usia 38 tahun: “peserta belajar yang siap untuk belajar hal-hal yang lebih spesifik akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang belum siap. Atas dasar itulah, kesiapan sekolah pada anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan”. Kesiapan sekolah anak tergantung dari dukungan dan rangsangan dari lingkungan sekitarnya Yurike, 2007. Kesiapan sekolah merupakan hasil interaksi 66 anak dengan lingkungan. Rangsangan dan dukungan terbesar yang didapat anak pada masa itu adalah dari lingkungan keluarga. Hal ini berarti bahwa salah satu faktor yang dapat menentukan kesiapan sekolah seorang anak adalah lingkungan dimana anak berada, dalam hal ini adalah keluarga terutama ibu. Bersama ibu-lah anak pertama kali mengadakan interaksi dengan lingkungan. Ibu dapat membantu anak menguasai kemampuan-kemampuan untuk sekolah. Ibu dapat memberikan bekal pengetahuan dan suatu pengalaman belajar kepada anak berupa pemberian stimulus. Dengan demikian anak akan memperoleh manfaat dari proses belajar yang terjadi. Ibu dapat menentukan besaran dan saat yang tepat untuk pemberian stimulus terhadap anak. Melalui interaksi yang dilakukan, ibu dapat berperan sebagai pengarah, sumber informasi, sumber peniruan imitasi, sumber pendorong dan penghibur anak. Ibu juga berperan sebagai pendidik yang membimbing anak menangkap dan memahami hal-hal di lingkungan. Ibu dapat mengarahkan dan mendapatkan perhatian anak terkait dengan hal yang akan dipelajari anak. Pemahaman anak, dan mengaitkan pengalaman saat itu dengan pengalaman lalu atau masa depan. Contohnya untuk kriteria expanding, yang berarti menjembatani antara pengalaman dan pembelajaran pada saat itu dengan pada situasi baru. Ibu dapat mengatakan pada anaknya, “Iya benar, kalau di rumah harus nurut sama Ibu. Kalau di sekolah nanti harus patuh ke siapa?” atau “Selain sekarang, kira-kira kapan lagi waktu yang penting buat punya rencana yang rapi?”. Proses mediasi ini meningkatkan kapasitas anak untuk mempelajari hal-hal baru Klein. Hal inilah yang dibutuhkan anak nantinya dalam mempelajari hal-hal baru di sekolah. 67 Wawancara penulis dengan Herlina Purba, usia 40 tahun menjelaskan semakin besar peranan interaksi mediator dengan anak, maka pengaruhnya terhadap kebutuhan anak untuk belajar juga menjadi semakin besar. Anak dapat lebih banyak mengambil manfaat dari pengalaman belajarnya. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh tersebut dapat menjadi stimulus untuk mempelajari segala sesuatu yang ada di lingkungan. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa dalam upaya membantu pencapaian kesiapan sekolah, ibu perlu memperhatikan mutu interaksi yang terjalin. Melalui interaksinya, ibu memberikan stimulasi mengenai kemampuan yang perlu dikuasai anak. Dengan adanya stimulasi dari ibu, anak akan mendapatkan pengalaman belajar. Dengan menciptakan interaksi yang bermutu tentunya akan memberikan efek yang baik pula bagi anak khususnya bagi pencapaian kesiapan sekolah anak.

4.4. Pelatihan Pembentukan Karakter