Definisi Operasional Variabel Penelitian

48 yang sebelumnya sudah melalui penimbangan. Data yang didapatkan dituangkan dalam formulir ingatan pangan 24 jam. Pencatatan dilakukan palng sedikit selama 3 hari dalam seminggu, kecuali pada hari libur atau hari tertentu. Setelah melalui tahap observasi dan wawancara selanjutnya adalah mengolah data kedalam berbagai perhitungan dan pengelompokan, antara lain: pengelompokan berdasarkan faktor-faktor penyebab ibu hamil KEK, pengelompokan dan pengolahan data antropometri, dan perhitungan dan pengelompokan data berdasarkan penilaian konsumsi pangan. a. Faktor-faktor Penyebab Ibu Hamil KEK Pada faktor yang pertama adalah keadaan social ekonomi, dalam hal ini akan digolongkan kedalam tingkat ekonomi berdasarkan UMR Kabupaten Purbalingga, faktor kedua yaitu, kebiasaan pandangan wanita terhadap suatu makanan, hal tersebut disajikan berdasarkan keadaan lapangan responden. Ketiga, pengetahuan zat gizi dalam makanan, akan digolongkan apabila pengetahuan berasal dari siapa, ataupun berdasarkan apa. Keempat, jarak kelahiran, kelima, usia kehamilan pertama, akan diketahui usia kehamilan tersebut terlalu muda, ideal, atau, terlalu tua. Keenam, tingkat pekerjaan fisik, akan dikelompokan menjadi tingkat ringan, sedang, dan berat. Ketujuh, suhu lingkungan, dan kedelapan, status kesehatan. b. Pengelompokan dan Pengolahan Data Antropometri Pada bagian ini akan disajikan data antropometri meliputi data LILA, tinggi badan, dan berat badan. Data tersebut nantinya akan dikonversikan menjadi data IMT. IMT dicari dengan menggunakan rumus Arisman, 2010:232: = 49 IMT : Indeks Metabolisme Tubuh TB : Tinggi Badan m BB : Berat Badan kg Selanjutnya dicari kebutuhan energi ibu hamil, menggunakan rumus cepat 1 Sunita Almatsier, 200: 20: Tabel 8. Perhitungan Energi Kebutuhan EMB AMB……… 0.95 kal x BB x 24 jam = A kalori AMB + Aktivitas fisik………… AMB x A kalori = B kalori Kebutuhan energi sehari = B kalori Setelah didapat kebutuhan kalorinya kemudian ditambahkan dengan 150 kkal untuk ibu hamil pada trimester I dan 350 kkal untuk ibu hamil pada trimester II dan III sebagai energi tambahan. Selanjutnya angka kecukupan gizi ibu hamil tersebut ditambah 600-700 kkal sebagai energi tambahan untuk mencapai berat badan ideal, apabila terdapat ibu hamil yang mengonsumsi energi lebih, agar kedepannya tidak tetap dalam kondisi KEK. c. Perhitungan dan Pengelompokan Data Berdasarkan Penilaian Konsumsi Pangan Pada bagian ini terlebih dahulu dicari perhitungan KGij atau Kecukupan zat gizi dengan menggunakan tabel DKBM, untuk mengetahui jumlah asupan gizi yang dikonsumsi dengan menggunakan rumus sebagai berikut Ari Istiany dan Rusilanti, 2013: 33: = 100 × × 100 Keterangan: KGij : Penjumlahan zat gizi I dari setiap bahan makanan atau pangan -j yang dikonsumsi. Bj : Berat bahan makanan j gram