Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil dan Janin

23 Setelah mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan, maka terdapat pula tingkat aktifitas yang berhubungan dengan kebutuha energi. Tabel 2. Tingkat Aktifitas Fisik Perempuan Aktivitas Angka Sangat ringan 1.30 Ringan 1.55 Sedang 1.70 Berat 2.00 Sumber: Sunita Almatsier, 2007: 20 Berbeda halnya dengan ibu hamil yang melakukan banyak aktifitas. Ibu hamil yang memiliki pekerjaan berat biasanya memiliki status gizi yang rendah Ari Istiany dan Rusilanti: 2013: 59. Maka ibu hamil harus melakukan kegiatan fisik yang sesuai dengan kemampuannya dan memenuhi gizi yang dibutuhkan, baik untuk ibu hamil itu sendiri ataupun untuk janinnya. 7 Status Kesehatan Status kesehatan seseorang mungkin memengaruhi tergadap nafsu makannya. Seorang ibu yang dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun setiap ibu harus selalu ingat bahwa gizi yang akan ia dapatkan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dua orang, yaitu ibu hamil itu sendiri dan sang calon bayi Atikah Proverawati dan Siti Asfuah, 2009: 52. 24 Tabel 3. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan IMT kgm 2 Total kenaikan berat badan yang disarankan Selama trimester 2 dan 3 Kurus IMT 18.5 12.7-18.1 kg 1.5 kg minggu Normal IMT 18.5-22.9 11.3-15.9 kg 0.4 kg minggu Overweight IMT23-29.5 6.8-11.3 kg 0.3 kg minggu Obesitas IMT 30 0.2 kg minggu Bayi kembar 15.9-20.4 kg 0.7 kg minggu Sumber: Atikah Proverawati dan Siti Asfuah, 2009: 50

c. Bahan Makanan yang Cocok untuk Ibu Hamil

1 Bahan Makanan yang Dianjurkan Seorang wanita harus memenuhi kebutuhan gizinya yang cukup untuk diri dan bayinya. Ibu hamil memerlukan nutrisi yang lebih banyak untuk memenuhi gizi keduanya, berikut ini merupakan daftar AKG gizi ibu hamil dan sumber bahan pangannya: Tabel 4. Daftar AKG Gizi Ibu Hamil Kebutuhan Banyaknya Sumber Kalori, kkal 2535 Lemak, karbohidrat, protein nasi, kentang, jagung, minyak, lemak hewan, terigu, ubi- ubian Protein, gr 60 Ayam, telur, daging, ikan, susu, tempe, tahu, kacang- kacangan Kalsium, mg 900 Ikan teri, susu, dan hasil olahannya, sayuran hijau, kacang- kacangan Besi, gr 46 Hati, daging, beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau Fosfor, mg 620 Gandum, biji bunga matahari, biji labu, beras, kacang-kacangan Yodium, ug 175 Nanas, ikan, strawberry, sayuran hijau, kacang tanah Seng, mg 20 Gandum, telur, jamur, daging merah, telur, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan lainnya Vitamin C, mg 70 Jambu biji, jeruk, nanas, semangka, mangga, papaya, apel, strowbery, asparagus, dan sayuran hijau Asam Folat, ug 300 Hati ayam, susu, sayuran hijau, asparagus, biji bunga matahari, jamur, kedelai, kacang polong, sereal, melon, pisang, lemon, strawberry, dan jeruk Vitamin B12, mg 2,3 Daging, hati, susu, jamur, telur, yogurt, ikan, dan seafood lainnya. Vitamin B3, mg 10,6 Biji-bijian, brokoli, jamur, asparagus, ikan, daging, kacang- kacangan, dan sayuran hijau Vitamin B2, mg 1,2 Susu dan produk olahannya, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, hati dan telur Vitamin B1, mg 1,1 Daging, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian, semangka, mangga, pisang, jagung, wortel, buncis, kacang panjang, dan tomat Vitamin A, RE 700 Hati ayam, sayuran berwarna seperti wortel, buah-buahan berwarna merah, mentega, kuning telur, dan minyak ikan Sumber: Ari Istiany dan Rusilanti, 2010: 52-53 25 Jika seorang ibu hamil memiliki kekurangan terhadap asupan gizinya, maka akan berakibat buruk bagi bayi yang dikandungnya. Begitu pula apabila ibu memiliki kelebihan asupan gizi, hal itupun tidak baik bagi perkembangan sang janin. 2 Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan Dalam memenuhi gizinya, ibu hamil harus pintar dalam mengelompokan bahan makanan yang harus dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi. Berikut adalah bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi Ari Istiany dan Rusilanti: 2010: 58-59: a. Makanan yang miskin zat gizi tetapi kaya kalori, seperti gula, lemak, permen, kue-kue bermentega, dan krim kental. Bahan makanan ini dapat menyebabkan obesitas dan mengenyangkan b. Makanan yang mengandung garam dengan konsentrasi tinggi, seperti kornet, ikan asin, dan sayuran kalengan. Hal ini dapat memicu kenaikan tekanan darah c. Alkohol, kopi, dan minuman bersoda yang dapat memicu timbulnya hipertensi d. Makanan yang diolah tidak sempurna dan mentah. Seperti ikan salmon mentah, steak setengah matang, telur mentah atau setengah matang, dan susu segar. Makanan tersebut dikhawatirkan masih mengandung bekteri yang berbahaya, seperti bakteri Listeria monocytogenes penyebab keguguran, bakteri E. coli yang dapat merusak usus dan sel ginjal, serta bakteri Salmonella penyebab keracunan 26 e. Makanan yang mengandung zat aditif sintetis, seperti penyedap rasa, pewarna, pengawet, pemberi rasa, pemanis, dan penambah aroma aneka essens f. Makanan yang terlalu manis

2. Program Makanan Tambahan Pemulihan a. Kriteria Ibu Hamil Sehat

Untuk memiliki kehamilan yang sehat dapat dilakukan beberapa cara dalam pemeliharaanya, salah satunya dengan memperhatikan beberapa kriteria ibu hamil sehat Rizqi Adnamasida, 2013: 1. Mual dan muntah 2. Payudara mengencang 3. Tekanan darah normal 4. Perubahan perut 5. Pertumbuhan janin 6. Kadar hormon 7. Berat badan bertambah 8. Minum air cukup 9. Makan sehat

b. Butir Program Makanan Tambahan Pemulihan

1. Sasaran Program Berdasarkan Depkes RI tahun 2012, Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu hamil yang berisiko KEK dengan pita LiLA 23,5 cm. Untuk menentukan sasaran penerima PMT Pemulihan, balita dan ibu hamil dengan kriteria tersebut di atas perlu dikonfirmasi kepada Tenaga Pelaksana Gizi atau petugas puskesmas. 27 2. Prinsip Program Makanan Tambahan Ibu Hamil a. PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang. b. PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita dan ibu hamil sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama. c. PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dan ibu hamil sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari balita sasaran. d. PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya. e. PMT Pemulihan dibiayai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK. Selain itu PMT pemulihan dapat dibiayai dari bantuan lainnya seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah Daerah. Pemberian makanan tambahan ini dilakukan sehari sekali selama 90 hari. Berdasarkan Suparyanto 2011 dalam Pratiwi Ari Puspita 2011, PMT bagi ibu hamil pemberian makanan tambahan kudapan atau makanan biasa dengan komposisi energy 600-700 kkal dan protein 15-20 gr selama 90 hari makan. Juga terdapat pemberian suplementasi besi-folat, kadar besi 60 mg, asam folat 250 ug, dikonsumsi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

3. Pola Makan Pada Ibu Hamil

Pola makan adalah suatu informasi mengenai jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada waktu tertentu, sehingga penilaian konsumsi pangan dapat berdasarkan pada jumlah maupun jenis makanan yang dikonsumsi Ari Istiany dan Rusilanti, 2013: 214. Pola makan yang disesuaikan berkaitan lebih utama dengan waktu dan cara makan. Masalah jenis makanan dan zat nutrisi yang terkandung didalamnya adalah sebuah ketetapan yang harus dipenuhi. Tinjauan medis mengatakan bahwa sebaiknya dalam memenuhi peningkatan kebutuhan asupan gizi yang ada ibu