46 tersebut  maka  variabel  penelitian  dalam  hal  ini  adalah  mengetahui  jumlah  dan
jenis makanan yang dikonsumsi dalm kurun waktu tertentu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Memperoleh  data  yang valid merupakan  sesuatu yang  diwajiban  agar penelitian  yang  dilakukan  dapat  disimpulkan  dan  diakui  kebenarannya.  Untuk
mendapatkan  data  yang  valid  dan  reliabel  diperlukan  teknik  pengumpulan  data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
dan dokumentasi.
1. Observasi dan Tanya Ulang
Observasi  adalah  pengamatan  dan  pencatatan  dengan  sistematis  atas fenomena-fenomena  yang  diteliti.  Observasi  secara  sempit  dapat  diartikan
sebagai pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah  ataupun situasi  buatan.  Pengertian observasi  secara  luas  adalah
pengamatan  yang  dilakukan  secara  tidak  langsung  dengan  menggunakan  alat- alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang diadakan khusus
untuk keperluan tersebut Berliana Henu Cahyani: 2010: 3. Proses  yang  dilakukan  selama  observasi  terdiri  dari  proses  pengamatan
dan  ingatan.  Proses  pengamatan  menggunakan  indra  penglihatan  dan pendengaran. Indra utama yang sangat berperan dalam proses observasi adalah
mata. Observasi  digunakan  karena  banyak  kejadian  penting  yang  hanya  dapat diperoleh  melalui  observasi.  Observasi  juga  digunakan  pada  saat  subjek
penelitian  hanya  bersedia  diambil  datanya  dengan  melalui  observasi.  Biasanya
47 subjek  penelitian  tidak  memiliki  banyak  waktu  atau  terlalu  sibuk  untuk
diwawancarai atau mengisi kuesioner Endang Mulyatiningsih, 2012: 26-27. Sebagai  alat  pengumpul  data,  observasi  memiliki  beberapa  keunggulan
yaitu: dapat mengumpulkan banyak informasi yang hanya dapat diselidiki dengan melalui  proses  observasi,  hasilnya  lebih  akurat  dan  tidak  dapat  disangkal.
Dengan  observasi,  subjek  penelitian  juga  tidak  dapat  melakukan  kebohongan. Disamping  kelebihan,  observasi  juga  mempunyai  beberapa  kelemahan,  yaitu:
data observasi sangat bergantung pada kemampuan pengamat observer dalam mengingat  kejadian-kejadian  yang  diobservasi.  Untuk  mengatasi  beberapa
kelemahan  yang  dipaparkan  diatas,  observer  dapat  dibantu  dengan menggunakan lembar pengamatan atau
check list Endang Mulyatiningsih, 2012: 27.
Observasi merupakan teknis pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan  secara  langsung  terhadap  objek  yang  diteliti.  Observasi  yang
dilakukan  dalam  peneliian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  berbagai  hal,  sepeti pola makan, porsi yang dikosumsi, waktu yang diterapkan, pengolahan makanan,
jenis makanan dan kegiatan sehari- hari yang dilakukan ibu hamil yang menderia kekurangan energi kronis.
Tanya ulang dilakukan pada saat pengumpulan data yang dilakukan, yaitu menggunakan  evaluasi  konsumsi  bertingkat,  yang  nantinya  dapat  diketahui
kualitas  konsumsi  yang  diterapkan. menggunakan formulir  ingatan  pangan  24 jam.  Observasi  dan  tanya  ulang  yang  dilakukan  adalah  dengan  mendatangi
subjek  satu-persatu  kemudian  membandingkan  dengan  model,  dan  mencatat makanan yang dikonsumsi dengan menanyakan dan menujukan model makanan
48 yang sebelumnya sudah melalui penimbangan. Data yang didapatkan dituangkan
dalam  formulir  ingatan  pangan  24  jam. Pencatatan  dilakukan  palng  sedikit selama 3 hari dalam seminggu, kecuali pada hari libur atau hari tertentu.
Setelah  melalui  tahap  observasi  dan  wawancara  selanjutnya  adalah mengolah data kedalam  berbagai perhitungan dan pengelompokan, antara lain:
pengelompokan berdasarkan
faktor-faktor penyebab
ibu hamil
KEK, pengelompokan  dan  pengolahan  data  antropometri,  dan  perhitungan  dan
pengelompokan data berdasarkan penilaian konsumsi pangan. a. Faktor-faktor Penyebab Ibu Hamil KEK
Pada  faktor  yang pertama  adalah keadaan  social  ekonomi, dalam  hal ini akan  digolongkan  kedalam  tingkat  ekonomi  berdasarkan  UMR Kabupaten
Purbalingga,  faktor  kedua  yaitu,  kebiasaan  pandangan  wanita  terhadap  suatu makanan,  hal  tersebut  disajikan  berdasarkan  keadaan  lapangan  responden.
Ketiga,  pengetahuan  zat  gizi  dalam  makanan,  akan  digolongkan  apabila pengetahuan  berasal  dari  siapa,  ataupun  berdasarkan  apa.  Keempat,  jarak
kelahiran,  kelima,  usia  kehamilan  pertama,  akan  diketahui  usia  kehamilan tersebut  terlalu  muda,  ideal,  atau,  terlalu  tua.  Keenam,  tingkat  pekerjaan  fisik,
akan  dikelompokan  menjadi  tingkat  ringan,  sedang,  dan  berat.  Ketujuh,  suhu lingkungan, dan kedelapan, status kesehatan.
b. Pengelompokan dan Pengolahan Data Antropometri Pada  bagian  ini  akan  disajikan  data  antropometri  meliputi  data  LILA,
tinggi  badan,  dan  berat  badan.  Data  tersebut  nantinya  akan  dikonversikan menjadi data IMT. IMT dicari dengan menggunakan rumus Arisman, 2010:232:
=