22
sendiri yang berfungsi untuk menjembatani jurang antara pengetahuan informal dan matematika formal. Pada tahap awal
siswa mengembangkan model yang diakrabinya. Selanjutnya melalui generalisasi dan pemformalan akhirnya model tersebut
menjadi sesuatu pengetahuan yang sungguh-sungguh ada yang dimiliki siswa.
Dalam pembelajaran matematika realistik diharapkan terjadi urutan situasi nyata - model dari situasi itu - model kearah
formal - pengetahuan formal. Menurutnya inilah yang disebut “bottom up” dan menerapkan prinsip RME yang disebut “self-
defeloped models”. Soedjadi, 2000 :1 dalam Supinah dan Agus D.W, 2009 : 73-74.
7. Langkah-langkah dalam Realistic Mathematics Education RME
Berdasarkan ciri-ciri dan prinsip Realistic Mathematics Education RME serta dengan memperhatikan pendapat yang telah dikemukakan
di atas, dapat disusun langkah-langkah pembelajaran menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education
RME yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a.
Langkah 1 : Memahami masalah Memahami masalah kontekstual dilakukan dengan cara
guru memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari- hari kepada siswa dan meminta siswa untuk memahami masalah
tersebut, serta memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan
23
masalah yang belum dipahami. Ciri pembelajaran matematika dengan pendekatan Realistic Mathematic Education RME pada
langkah ini adalah ciri pertama yaitu menggunakan masalah kontekstual sebagai titik tolak dalam pembelajaran, dan ciri kelima
yaitu interaksi antara murid dan guru. b.
Langkah 2: Menjelaskan Masalah Ketika memahami masalah siswa siswa kadang menemui
kesulitan, maka guru menjelaskan maksud dari soal dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk atau saran seperlunya, terbatas
pada bagian-bagian tertentu dari masalah yang belum diketahui. c.
Langkah 3: Menyelesaikan Masalah Siswa mendiskripsikan masalah kontekstual, melakukan
interpretasi aspek matematika yang ada pada masalah yang dimaksud dan memikirkan strategi pemecahan masalah.
Selanjutnya siswa berusaha menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya,
sehingga dimungkinkan adanya perbedaan penyelesaian antara siswa satu dengan lainnya. Guru mengamati, memotivasi, dan
memberi bimbingan terbatas sehingga siswa dapat memperoleh penyelesaian masalah-masalah tersebut. Ciri pembelajaran
matematika realistik yang muncul pada langkah ini adalah cirri kedua yaitu menggunakan model.