26
orang anggota keluarga dan masing-masing harus mendapat bagian yang sama, maka masing-masing mendapatkan
bagian dari keseluruhan roti itu.
b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang sama
banyak, atau juga menyatakan pembagian. Apabila sekumpulan obyek dikelompokkan menjadi bagian
yang sama banyak, maka situasinya jelas dihubungkan dengan pembagian. Situasi dimana sekumpulan obyek yang beranggotakan
12 dibagi menjadi 2 kelompok yang beranggotakan sama banyak, maka kalimat matematikanya dapat 12 : 6 = 2 atau x 12 = 6,
sehingga untuk mendapatkan dari 12, maka anak harus memikirkan 12 obyek yang dikelompokkan menjadi 2 bagian yang
beranggotakan sama. Banyaknya anggota masing-masing kelompok dengan banyaknya obyek semula, dalam hal ini dari
banyaknya obyek semula. c.
Pecahan sebagai perbandingan rasio Hubungan antara sepasang bilangan sebagai sebuah
perbandingan. Berikut diberikan contoh-contoh situasi yang biasa memunculkan rasio, misalnya : Dalam kelompok 10 buku terdapat
3 buku yang bersampul biru. Rasio buku yang bersampul biru terhadap keseluruhan buku adalah 3:10 atau buku yang bersampul
biru dari keseluruhan buku.
27
D. Kerangka Pikir
Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Karanggayam, Pleret, Bantul pada pelajaran matematika belum sesuai dengan harapan. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain karena belajar matematika dirasakan sulit dan ketika guru menyampaikan materi dengan
menggunakan pendekatan dan metode yang kurang menarik. Perlu adanya suatu inovasi dan perbaikan terhadap pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran yang mampu menstimulus sikap dan minat siswa terhadap matematika sehingga hasil belajar siswa sesuai
dengan yang diharapkan. Apabila dalam proses pembelajaran matematika di kelas, pengalaman anak sehari-hari dijadikan inspirasi penemuan dan
untuk mengkonstrusi suatu konsep dan mengaplikasikan kembali ke “dunia nyata” maka anak akan mengerti konsep dan dapat mengetahui
manfaat matematika dalam kehidupan. Melalui
pembelajaran matematika dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education RME menekankan akan pentingnya konteks nyata yang dikenal siswa dan proses konstruksi pengetahuan matematika
oleh siswa itu sendiri, siswa akan lebih senang dengan pelajaran matematika dan termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar pada
pelajaran matematika juga akan meningkat.
28
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang dapat diambil berdasarkan kerangka pikir di atas adalah melalui pembelajaran dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education RME dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN Karanggayam, Pleret, Bantul pada materi konsep pecahan dan
pengurutannya.