Penelitian Terdahulu KAJIAN TEORI

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang menurut Jalaludin Rahmat 2001: 24, penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMP N 4 Yogyakarta. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2014. Dipilihnya lokasi penelitian ini karena SMP N 4 Yogyakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dipimpin oleh kepala sekolah, di mana salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai supervisor dengan mengemban tugas untuk memberikan pembinaan kepada guru agar memiliki kompetensi yang diharapkan, serta dapat terus mengembangkan kompetensinya menjadi lebih baik. Namun berdasarkan wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada guru SMP N 4 Yogyakarta diketahui bahwa terdapat permasalahan dalam pelaksanaan supervisi akademik sehingga guru tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. 33

C. InformanNarasumber Penelitian

Informan penelitian adalah orang-orang yang dianggap mampu dan memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan berkaitan dengan bidang yang diteliti, sehingga data yang diperoleh diakui kebenarannya. Pihak-pihak yang menjadi informan penelitian di SMP N 4 Yogyakarta ini, yaitu: satu orang kepala sekolah sebagai informan utama, serta satu orang guru IPA dan satu orang guru Matematika sebagai informan pendukung. Guru-guru tersebut telah bekerja di SMP N 4 Yogyakarta lebih dari lima tahun.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu wawancara sumber. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara langsungtatap muka terhadap informan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide, tujuannya adalah agar wawancara tidak menyimpang dari permasalahan. Wawancara ini dilakukan guna memperoleh data mengenai pelaksanaan supervisi akademik, kendala yang dihadapi, dan upaya untuk mengatasinya. Informan wawancara ini, yaitu kepala sekolah dan guru SMP N 4 Yogyakarta, diwawancara dengan waktu yang terpisah atau sendiri-sendiri.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi 34 data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara Sugiyono, 2010: 224. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu tentang supervisi akademik oleh kepala sekolah SMP N 4 Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur, yaitu peneliti menggunakan pedoman wawancara, namun dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan data yang lebih terbuka Sugiyono, 2010: 233. Peneliti menggunakan lembar pedoman wawancara untuk melakukan wawancara terhadap guru dan kepala sekolah SMP Negeri 4 Yogyakarta. Pedoman wawancara disusun berdasarkan teknik-teknik supervisi pendidikan, seperti yang dijelaskan oleh Made Pidarta dan Ngalim Purwanto pada bab sebelumnya, dengan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil dari wawancara ini akan menunjukkan bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah, serta apa saja kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya untuk menangani kedala tersebut. Berikut disajikan tabel kisi-kisi pedoman wawancara penelitian. Pedoman wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.