Perencanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
49 disupervisi. Kepala sekolah duduk di kursi belakang untuk mengikuti dan
mengamati secara langsung bagaimana kegiatan pembelajaran guru di dalam kelas.
Teknik kunjungan kelas dilakukan kepala sekolah untuk melaksanakan program supervisi akademik. Tujuannya adalah untuk melihat kekurangan guru
dalam mengajar, sehingga dapat menentukan perencanaan perbaikan yang akan dilakukan. Supervisi akademik melalui kunjungan kelas dilakukan melalui tahap
persiapan, tahap pengamatan, tahap akhir kunjungan, dan tahap tindak lanjut. Berikut kutipan hasil wawancara yang menyatakan hal tersebut.
“Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar. Tujuannya untuk melihat apa kekurangankelemahan yang sekiranya perlu
diperbaiki. Pelaksanaanya terdiri dari tahap persiapan supervise merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan
kelas. Saya melakukan kegiatan pra kunjungan kelas dengan mewawancarai guru dan memeriksa kelengkapan perangkat pembelajaran yang akan
digunakannya di kelas, selanjutnya kami membuat kontrak kapan kunjungan kelas dapat dilaksanakan. Selanjutnya tahap pengamatan selama kunjungan
supervise mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.” Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Yogyakarta.
Lebih lanjut, informan guru mengungkapkan bahwa pelaksanaan kunjungan
kelas dilakukan oleh kepala sekolah setiap awal semester. Instrumen yang digunakan kepala sekolah yaitu lembar observasi. Berikut kutipan hasil
wawancara yang menyatakan hal tersebut: “Iya, setiap awal semester kepala sekolah masuk langsung ke kelas.
Instrumennya lembar observasi dan administrasi guru. Ya... , banyak hal-hal yang menjadi perhatian oleh kepala sekolah saat melakukan kunjungan ke
kelas. Ya...kami diperhatikan tentang pelaksanaan proses pembelajaran, mulai dari tata cara guru membuka pembelajaran, cara melaksanakan
pembelajaran dan cara guru menggunakan media pembelajaran di kelas, serta cara menutup pembelajaran. Itu semua diperhatikan oleh supervisor.
Supervisi kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan kepada guru senior dan kepada wakil kepala sekolah saja, karena jika
50 dilakukan supervisi kunjungan kelas semua oleh kepala sekolah maka akan
membutuhkan waktu banyak, sedangkan untuk guru disupervisi oleh wakil kepala sekolah dan guru senior yang telah diberikan pengarahan oleh kepala
sekolah.” Hasil Wawancara dengan Guru TK SMP Negeri 4 Yogyakarta.
Berbeda dengan hal tersebut, informan lain yang mengungkapkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah menilai perangkat
pembelajaran guru berdasarkan lembar penilaian dan penjaminan mutu. Berikut kutipan hasil wawancara yang menyatakan hal tersebut:
“Iya, instrumen perangkat oleh guru, penilaian, penyaminan mutu. Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk
mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam kelas.”Hasil Wawancara dengan
Guru SS SMP Negeri 4 Yogyakarta. Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil observasi terhadap lembar
penilaian komponen-komponen yang digunakan kepala sekolah dalam melakukan supervisi. Penilaian terhadap perangkat pembelajaran meliputi silabus dan RPP.
Komponen atau aspek penilaian silabus meliputi identitas, SK, alokasi waktu, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
sumber belajar, implementasi pendidikan, dan silabus sudah ditandatangani kepala sekolah. Komponen atau aspek RPP meliputi identitas, SK, KD, dan indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, implementasi pendidikan, materi ajar, alokasi waktu, metode, kegiatan pembelajaran, penugasan terstruktur, dan
RPP sudah ditandatangani kepala sekolah. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah
melaksanakan supervisi akademik menggunakan teknik kunjungan kelas. Teknik ini dilakukan setiap awal semester, dengan cara kepala sekolah melakukan
pengamatan terhadap guru ketika mengajar di kelas. Kepala sekolah
51 menggunakan instrumen lembar observasi untuk melakukan pengamatan. Setelah
kepala sekolah mendapatkan hasil pengamatan, selanjutnya kepala sekolah membuat tindak lanjut dari hasil pengamatan tersebut.
Hasil wawancara tersebut didukung oleh hasil observasi peneliti terhadap dokumen yang digunakan kepala sekolah untuk melakukan supervisi proses
pembelajaran. Aspek-aspek yang dinilai kepala sekolah meliputi pendukung proses pembelajaran, pembukaan proses pembelajaran, kegiatan inti
pembelajaran, penutup pembelajaran, dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP.
Aspek pendukung proses pembelajaran meliputi komponen persiapan dan pengelolaan kelas. Komponen persiapan yang dinilai meliputi guru membawa
RPP, guru membawa daftar hadir dan mengisinya, guru membawa daftar nilai, guru menyiapkanmemiliki bahan ajar, guru menyusun bahan ajar secara runut,
logis, kontekstual, dan mutakhir, guru memilih sumber belajarmedia pembelajaran sesuai dengan materi, guru memilih sumber belajarmedia
pembelajaran sesuai dengan strategi yang diterapkan, serta guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi. Komponen pengelolaan kelas meliputi guru
mengatur posisi duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, volume dan intonasi suara guru dapat didengar dengan baik, tutur kata
guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik, guru mebyesuaikan materi dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik, guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan, guru menghargai
52 pendapat peserta didik, serta guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
sesuai dengan waktu. Pada aspek pembukaan proses pembelajaran, komponen yang dinilai adalah
guru memulai pembelajaran dengan efektif. Hal-hal yang dinilai meliputi guru mengaitkan materi materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman siswa atau
pembelajaran sebelumnya, guru mengajukan pertanyaan menantang, guru menyampaikan manfaatmendemonstrasikan yang terkait dengan materi pelajaran,
guru menyampaikan kemampuantujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa, serta guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan siswa.
Selain menggunakan teknik kunjungan kelas, kepala sekolah juga melaksanakan supervisi akademik menggunakan teknik observasi kelas. Teknik
ini dilakukan dengan cara kepala sekolah menugaskan kepada guru untuk mengamati guru lain yang sedang mengajar. Hal ini dilakukan agar guru dapat
melihat guru lain yang sedang mengajar dan melakukan perbaikan dalam pembelajaran yang dilakukannya. Berikut kutipan hasil wawancara yang
menyatakan hal tersebut. “Pelaksanaannya melalui tahap persiapan, pelaksanaan, penutupan,
penilaian hasil observasi, dan tindak lanjut.Fokus utama yang diobservasi adalah keterampilan guru dalam penguasaan kelas dan metode yang
dipergunakan guru. Dalam pelaksanaannya saya selaku kepala sekolah mengamati proses pembelajaran di luar kelas tetapi dapat melihat dan
mendengarkan proses pembelajaran secara langsung. Jika penguasaan kelasnya kurang, guru akan saya arahkan agar penguasaan kelasnya
diperbaiki, kalau metode pembelajaranya yang kurang pas maka saya menegur agar metode pembelajaranya diubah atau disesuaikan dengan
materi pelajaran yang ada.”Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Yogyakarta.
Hal ini didukung oleh hasil wawancara terhadap salah satu guru berikut.
53 “Observasi kelas mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas.
Tujuannya untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah usaha- usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,cara
menggunakan media pengajaranvariasi metode, ketepatan penggunaan media dengan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.” Hasil Wawancara dengan Guru TK SMP Negeri 4 Yogyakarta.
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah melakukan
supervisi akademik dengan teknik observasi kelas melibatkan guru secara langsung dalam pelaksanaan pengamatan terhadap guru lain yang sedang
mengajar. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan guru dalam mengajar.
Hasil wawacara tersebut juga didukung oleh hasil observasi peneliti terhadap lembar supervisi yang digunakan kepala sekolah. Pada aspek kegiatan
inti pembelajaran, komponen yang dinilai adalah guru menguasai materi pelajaran, guru menerapkan pendekatanstrategi pembelajaran yang efektif, guru
memanfaatkan sumber belajarmedia dalam pembelajaran, guru memicu danatau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta guru menggunakan
bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Kepala sekolah juga melakukan supervisi akademik menggunakan teknik
individual. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan dan diskusi secara individual untuk mengarahkan guru dan mengembangkan kemampuan guru dalam
mengajar serta membantu memberikan solusi yang dihadapi guru selama pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut kutipan hasil wawancara yang
menyatakan hal tersebut.