Upaya untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi

69 Salah satu teknik individual supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah teknik kunjungan kelas. Teknik kunjungan kelas dilakukan setiap awal semester. Teknik ini dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pengamatan secara langsung terhadap guru ketika sedang mengajar di kelas. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sergiovanni Ibrahim Bafadal, 1992: 5 yang menyatakan bahwa supervisor dapat memonitor kegiatan proses belajar mengajar di sekolah melalui kunjungan supervisor ke kelas-kelas ketika guru sedang mengajar. Dalam melaksanakan kunjungan kelas, kepala sekolah menggunakan lembar observasi. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi menurut Sahertian 2000: 20 yang menyatakan bahwa supervisi harus menggunakan instrumen yang baik yang digunakan untuk mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh benar-benar data yang terandalkan. Dengan adanya instrumen lembar observasi, maka hasil supervisi kepala sekolah akan lebih sesuai dengan tujuan supervisi itu sendiri. Setelah kepala sekolah mendapatkan hasil pengamatan, selanjutnya kepala sekolah membuat tindak lanjut dari hasil pengamatan tersebut. Aspek-aspek yang dinilai kepala sekolah meliputi pendukung proses pembelajaran, pembukaan proses pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penutup pembelajaran, dan kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. Selain menggunakan teknik kunjungan kelas, kepala sekolah juga melaksanakan supervisi akademik menggunakan teknik observasi kelas. Teknik ini dilakukan dengan cara kepala sekolah menugaskan kepada guru untuk mengamati guru lain yang sedang mengajar. Hal ini dilakukan agar guru dapat 70 melihat guru lain yang sedang mengajar dan melakukan perbaikan dalam pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu, kepala sekolah juga melakukan supervisi akademik menggunakan teknik individual, yaitu dengan cara menemui guru secara individual dan mengadakan diskusi dengan guru tersebut terkait dengan perbaikan proses pembelajaran dan penyelesaian permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru. Adanya pertemuan individu dan diskusi antara kepala sekolah dengan guru akan mempermudah kepala sekolah dalam memonitor pelaksanaan tugas guru. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sergiovanni Ibrahim Bafadal, 1992: 5 yang menyatakan bahwa supervisor bisa memonitor kegiatan proses belajar mengajar di sekolah melalui percakapan pribadi dengan guru. Selain secara individual, kepala sekolah juga melakukan kegiatan supervisi dengan melibatkan beberapa guru atau menggunakan teknik supervisi kelompok. Kepala sekolah melakukan supervisi akademik menggunakan teknik kunjungan antar kelas. Teknik ini melibatkan kerjasama guru dalam menyusun jadwal kunjungan dan fasilitas yang digunakan karena teknik ini dilakukan dengan cara guru mengamati pembelajaran guru lain pada kelas yang lain. Berdasarkan data yang ada, kepala sekolah tidak melaksanakan teknik supervisi ini kepada semua guru. Teknik supervisi secara kelompok, kepala sekolah juga melakukan kegiatan supervisi akademik dengan teknik penilaian diri sendiri. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan dengan cara guru menilai diri sendiri berdasarkan instrumen kepala sekolah. Selanjutnya kepala sekolah menilai hasil penilaian diri sendiri tersebut. 71 Pelaksanaan teknik penilaian diri sendiri oleh kepala sekolah ini sesuai dengan peran supervisor menurut Sahertian 2000: 25, yang menyatakan bahwa peran seorang supervisor yaitu membantu Assisting, dorongan Supporting, dan mengikutsertakan Sharing.Pengertian membantu dalam hal ini adalah kegiatan membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan menasehati yang dilakukan oleh supervisor atau kepala sekolah terhadap guru Oemar Hamalik, 2007: 200. Selain itu, kepala sekolah juga melakukan kegiatan supervisi akademik menggunakan teknik rapat dan diskusi. Rapat dilakukan dalam dua minggu sekali untuk membicarakan hal-hal terkait dengan proses pembelajaran. Diskusi dilakukan dengan membentuk kelompok guru sesuai dengan mata pelajaran. Dalam kegiatan diskusi, kepala sekolah memberikan bimbingan serta saran kepada guru terkait dengan permasalahan pembelajaran yang dialami guru. Kepala sekolah juga melakukan supervisi akademik melalui teknik tukar pengalaman. Hal ini dilakukan dengan cara kepala sekolah berbagi pengalaman dan ilmu dari hasil diklat, workshop, ataupun kunjungan kerja kepada guru yang biasanya dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan dua kali.

c. Evaluasi Proses Pembelajaran

Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap supervisi akademik dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah untuk megetahui keberhasilan pelaksanaan supervisi akademik. Kegiatan evaluasi merupakan penilaian terhadap guru dalam melakukan evaluasi proses pembelajaran. Kepala sekolah melakukan penilaian terhadap instrumen yang digunakan guru dalam melakukan penilaian terhadap siswa. Tujuan