Pengertian Supervisi Pendidikan Konsep Supervisi Pendidikan
14 hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat dan kesanggupan untuk
mencapai kemajuan, 5 supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan serta hubungan baik yang dinamis, 6 supervisi hendaklah bertolak
dari keadaan yang kini nyata ada menuju sesuatu yang dicita-citakan, dan supervisi harus jujur, obyektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan.
Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi. Prinsip negatif meliputi: 1 supervisi
tidak boleh memaksakan kemauannya otoriter kepada orang-orang yang disupervisi, 2 supervisi tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi,
keluarga, dan sebagainya, 3 supervisi tidak boleh menutup kemungkinan terhadap hasrat berkembang dan ingin maju dari bawahannya dengan dalih apa
pun, 4 supervisi tidak boleh mengeksploitasi bawahan dan bersifat otoriter, 5 supervisi tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahannyacita-cita
muluk yang hampa, dan 6 supervisi tidak boleh egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik dan saran dari bawahannya.
Lebih lanjut Sahertian 2000: 20 mengelompokkan prinsip-prinsip supervisi pendidikan menjadi empat kelompok sebagai berikut:
1 Prinsip ilmiah scientific, yaitu supervisi memenuhi tiga kriteria sebagai
prosedur ilmiah yaitu: a
Sistematis karena dilakukan dengan cara teratur, melalui perencanaan yang matang dan dilakukan secara kontinyu.
b Obyektif karena dilakukan bukan atas prasangka individu, tetapi didasarkan
atas informasi dan data yang nyata ada.
15 c
Menggunakan instrumen yang baik yang digunakan untuk mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh benar-benar data yang terandalkan.
2 Prinsip demokratis
Pelayanan dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru
merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan
atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan. 3
Prinsip kerja sama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of
idea, sharing of experience, memberi support, mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4 Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan. Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip supervisi
pendidikan meliputi beberapa hal, diantaranya adalah ilmiah, demokratis, kooperatif, konstruktif, kreatif, teratur, dan berkesinambungan, obyektif, integral
dengan program pendidikan, dan dapat menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis.