Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian di atas,terlihat bahwa terdapat beberapa dimensi untuk mengetahui persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA. Oleh karena itu, penulis ingin menulis skripsi dengan judul “PERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA KARTU KREDIT BCA DI KOTA MEDAN” .

1.2 Perumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di kota Medan dilihat dari dimensi persepsi terhadap produk kartu kredit BCA, yaitu: kinerja, pelayanan, ketahanan, kehandalan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi, dan hasil.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis dimensi - dimensi apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat pengguna kartu kredit di Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi : a. Otoritas moneter, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menyusun kebijakan di bidang moneter, khususnya pengaturan tentang kartu kredit. b. Pihak perbankan maupun instansi keuangan lainnya, sebagai bahan kajian dan rekomendasi dalam pengembangan sistem pembayaran di Indonesia. Universitas Sumatera Utara c. Masyarakat dan akademisi, sebagai salah satu referensi objek penelitian dan sebagai pengembang ilmu pengetahuan. Selain itu, dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan akan studi tentang kartu kredit yang semakin dirasakan kepentingannya dalam era globalisasi. d. Pembaca, sebagai bahan referensi penelitian sejenis dan menambah pengetahuan di bidang ekonomi. e. Penulis, untuk menambah pengetahuan serta menyelaraskan ilmu yang di dapat selama perkuliahan dengan kenyataan di lapangan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Masyarakat

2.1.1 Pengertian Persepsi

Menurut pandangan Kotler dan Amstrong 2006 menyatakan bahwa, persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang dapat membentuk persepsi-persepsi yang berbeda mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera yaitu perhatian selektif, distorasi selektif, dan retensi selektif. Tiap orang dihadapkan pada sejumlah besar rangsangan setiap harinya, misalnya rata-rata satu orang mungkin dihadapkan pada lebih dari 1.500 iklan dalam satu hari. Assael 1995 dalam Sodik 2003 menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya kemasan, bagian produk, bentuk serta komunikasi yang ditunjukkan untuk memengaruhi Universitas Sumatera Utara perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan. Persepsi mengenai pesanproduk yang telah terbentuk setelah konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka terhadap merek yang akan memengaruhi minat beli secara tidak langsung. Siagian library.usu.ac.id mendefinisikan persepsi sebagai apa yang ingin dilihat oleh seseorang yang belum tentu sama dengan fakta yang sebenarnya, keinginan itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya itu. Menurut Jalaludin library.usu.ac.id, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi adalah pandangan terhadap suatu hal yang akan berpengaruh dalam membuat keputusan dan tindakan.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang

Menurut Siagian blog.mediakeperawatan.com, adapun faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah: a. Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. b. Minat adalah perhatian terhadap sesuatu stimulus atau objek yang menarik kemudian akan disampaikan melalui panca indera. Universitas Sumatera Utara c. Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang disukai dan diharapkan. d. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek, dapat menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Selain itu, sikap dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. e. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu f. Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri. Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang akan lebih kuat dan sulit dilupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain.

2.1.3 Pengukuran Persepsi

Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur, dimana sikap terhadap objek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode pengukuran sikap terdiri dari metode self report dan pengukuran involuntary behavior syakira-blog.blogspot.com. Self Report merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan dapat menjadi indikator sikap seseorang. Namun, kelemahannya adalah bila individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan, maka tidak dapat mengetahui pendapat atau sikapnya. Sedangkan, pengukuran involuntary behavior dilakukan jika Universitas Sumatera Utara memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden. Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi fisiologis tanpa disadari oleh individu yang bersangkutan. Observer dapat menginterpretasikan sikappersepsi individu mulai dari facial reaction, voice tones, body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak jantung, dan beberapa aspek fisiologis yang lainnya syakira-blog.blogspot.com. Menurut Azwar 1998, skala sikap disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Pernyataan sikap terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan favorabel mendukungmemihak dan tidak-favorabel tidak mendukungtidak memihak pada objek sikap. Berdasarkan pada pernyataan di atas, bahwa mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap, maka skala sikap yang disusun untuk mengungkap sikap dapat dipakai atau dimodifikasi untuk mengungkap persepsi sehingga dapat diketahui apakah persepsi seseorang positif atau negatif terhadap suatu hal atau objek. Dalam hal ini persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di Kota Medan dapat di ukur melalui dimensi persepsi terhadap suatu produk, seperti yang di kemukakan oleh Assael dalam Galuh 2011, dimensi persepsi konsumen terhadap suatu produk dibagi menjadi tujuh, yaitu: 1. Kinerja, Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama, karakteristik operasional kartu kredit adalah kepraktisan, keunggulan, jaringan luas, dan kemudahan. Pelanggan mempunyai sikap yang Universitas Sumatera Utara berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja tersebut karena faktor kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain. 2. Pelayanan, Mencerminkan kemampuan Bank BCA dalam memberikan pelayanan kepada konsumen terkait dengan produk yang dipasarkan. Semakin baik pelayanan yang diberikan Bank BCA kepada konsumen, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut. 3. Ketahanan, Mencerminkan daya tahan produk tersebut, apakah produk tersebut tahan lama atau tidak. Konsumen akan merasa nyaman dalam membeli suatu produk apabila produk tersebut telah benar-benar teruji dan tahan lama. 4. Keandalan, Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Jika konsumen melakukan pembelian suatu produk, kemudian melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut dan merasakan kepuasan yang sama atas kinerja produk itu, maka produk itu dikatakan mempunyai kehandalan. 5. Karakteristik produk, Fitur-fitur yang terdapat pada suatu produk yang dapat membedakannya dari produk pesaingnya, dan fitur tersebut bisa menjadi nilai lebih di mata konsumen. Misalnya, kartu kredit BCA memiliki jaringan yang lebih luas, sehingga bisa digunakan di mana saja. 6. Kesesuaian dengan spesifikasi, Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang telah Universitas Sumatera Utara ditentukan dan teruji. Konsumen akan merasa dibohongi apabila produk yang mereka gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditawarkan perusahaan, sehingga akan memberikan penilaian yang buruk badi produk tersebut. 7. Hasil, Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting yang dapat menarik perhatian konsumen. 2.2 Pengguna kartu kredit 2.2.1 Defenisi pengguna kartu kredit Pengguna kartu kredit adalah nasabah dari suatu bank yang menggunakan pelayanan produk dan jasa dari bank tersebut. Nasabah adalah pelanggan customer yaitu individu atau perusahaan yang mendapatkan manfaat atau kegunaan dari produk dan jasa yang dari sebuah perusahaan perbankan, meliputi kegiatan pembelian, penyewaan, serta layanan jasa. Tipe pengguna kartu kredit dapat di lihat dari Pola konsumsi dengan menggunakan kartu kredit terlihat ada kaitannya dengankelas sosial, tingkat penghasilan dan gaya hidup seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Slocum dan Matthews 1970, di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang-orang dari kelas sosial yang lebih rendah cenderung memakai kartu kredit untuk tujuan angsuran sedang orang-orang dari kelas sosial yang lebih tinggi untuk tujuan kemudahan. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa semua pemakai kartu kredit secara umum mempunyai Universitas Sumatera Utara sikap positif terhadap kredit. Namun demikian pemakai dengan tujuan angsuran cenderung menggunakan kartu kredit lebih sering ketimbang pemakai dengan tujuan kemudahan. Menurut Ingene dan Levy 1982, ada tiga alasan mengapa seseorang memilih untuk memakai kartu kredit daripada membayar tunai. Pertama, karena konsumen membutuhkan kredit untuk mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, konsumen ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa-bawa uang tunai. Ketiga, konsumen merupakan orang yang sangat perhitungan dan memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan membayar kemudian.

2.2.2 karakteristik pengguna kartu kredit

Seseorang jika ingin menggunakan kartu kredit harus memiliki karakteristik-karakteristik tertentu, sehingga tidak semua orang dapat menggunakan kartu kredit dengan mudah. Menurut arifin 2002 menyebutkan ada lima karakteristik yang mempengaruhi seseorang dalam penggunaan kartu kreditnya, yaitu: a. Character Merupakan watak seseorang dan penampilan fisik seseorang yang akan diberi kartu. b. Capacity Kemampuan seseorang untuk melunasi angsuran kredit yang telah disepakati oleh Bank atau dengan kata lain kemampuan managerialnya. Universitas Sumatera Utara c. Collateral Merupakan jaminan dari pemegang kartu. d. Capital Ukuran tentang sumber-sumber modalyang dimiliki. e. Condition of economi Keadaan ekonomi pada saat minta menjadi anggota termasuk keadaan ekonomi negara. Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkanaspek-aspek penggunaan kartu kredit meliputi character, capacity, collateral, capital, condition of economi.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menggunakan kartu kredit

Adapun faktor yang mendorong seseorang untuk menggunakan kartu kredit, yaitu: 1. Kenyamanan – Kartu kredit dan debit menawarkan pengalaman berbelanja bebas repot – tanpa membutuhkan uang tunai – tanpa cek – tanpa persyaratan bukti identitas lainya. 2. Keamanan – Uang tunai yang dicuri pasti bisa digunakan oleh siapa saja. Jika kehilangan kartu kredit atau debut, laporkan ke bank penerbit kartu tersebut sesegera mungkin agar terlindungi dari penggunaan kartu tanpa izin. Namun, tiap bank penerbit kartu bisa saja memiliki kebijakan yang berbeda, konfirmasikanlah dengan bank. Universitas Sumatera Utara 3. Perlindungan Darurat – Kartu kredit bisa membantu melakukan pembayaran di segala jenis kegawatdaruratan. Ibarat selimut pengaman yang akan memberikan perlindungan di segala situasi. 4. Diterima Di Seluruh Dunia – Sebagian kartu kredit dan debit deterima di seluruh dunia dibandingkan dengan uang tunai dan cek. Bahkan jika memerlukan uang tunai, bisa didapatkan mata uang lokal dengan penarikan dana melalui ATM atau bank di seluruh dunia yang menerima kartu kredit atau debit. 5. Pencatatan Transaksi Lebih Simpel – Kartu kredit dan debut memberikan catatan semua transaksi tiap bulannya, jadi bisa melacak kemana uang yang keluar. 6. Perlindungan Kosumen – Saat membeli barang atau jasa dengan kartu kredit, bisa memiliki perlindungan jika produkjasa tersebut cacat atau tidak memuaskan, karena bank penerbit kartu tersebut bisa melakukan intervensi atas nama pengguna jika terjadi perselisihan. Namun kalau telah membayar tunai atau dengan cek, maka merchant tidak akan terlalu tertarik untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Konsultasikan sejelas- jelasnya dengan bank penerbit kartu tersebut tentang kebijakan perselisihan dengan merchant. 7. Manfaat Tambahan – Banyak kartu kredit menawarkan potongan harga, cash back, cicilan 0. 8. Fleksibilitas – Misalnya seseorang berada di sebuah pusat perbelanjaan dan melihat sebuah barang yang diobral dalam waktu terbatas. dan tidak Universitas Sumatera Utara punya uang saat itu, tapi tidak ingin melawatkan kesempatan berhemat itu, Kartu kredit memungkinkan untuk memanfaatkan momen diskon atau penawaran khusus, kemudian bisa melunaskan tagihannya kemudian. 9. Pengaturan Anggaran Lebih Mudah – Dengan kartu kredit, bisa merencanakan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar dan membayarkannya kemudian sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan kemampuan. 10. Elemen penting untuk transaksi belanja via surat, telepon dan internet – Kartu kredit atau debit sangat penting untuk pemesanan tiket pesawat atau kamar hotel. Saat bepergian ke luar negeri, kartu kredit adalah garansi universal kemampuan untuk membayar. Kartu kredit atau debit juga mempermudah dan mempercepat proses belanja lewat surat, telepon dan online. http:www.practicalmoneyskills.co.id 2.3 Kartu kredit BCA 2.3.1 Definisi kartu kredit bca Kartu kredit BCA adalah kartu kredit yang di keluarkan oleh Bank BCA untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.Kartu Kredit BCA merupakan kartu kredit yang bukan sekedar alat pembayaran tetapi juga memiliki berbagai keistimewaan lain serta khusus dirancang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing nasabahnya. Pada tahun 2004, BCA dan MasterCard International bekerja sama dengan Warner Bros Consumer Product dalam mempelopori produk kartu kredit MasterCard SideCard di Indonesia, yaitu BCA SideCard. Ditujukan terutama Universitas Sumatera Utara untuk segmen pengguna muda usia kalangan menengah-atas, produk tersebut memiliki keunikan pada penampilan Tasmanian Devil, salah satu tokoh kartun dari serial Looney Tunes dari Warner Bros Entertainment. BCA SideCard didesain secara inovatif untuk dapat disimpan di dompet, gantungan kunci, dengan sudut yang membulat dan berukuran 8,5 cm x 3,8 cm, atau setengah dari ukuran kartu kredit biasa. Seiring dengan semakin pulihnya perekonomian yang akan berdampak pada peningkatan daya beli konsumen terutama di kota-kota besar di Indonesia, BCA akan tetap tampil di jajaran terdepan melayani para nasabah usia muda kelas menengah atas tersebut dengan produk dan layanan yang berkualitas. BCA akan mengoptimalkan penggunaan dan promosi atas produk- produk yang telah ada, dan pada saat bersamaan terus mengupayakan inovasi dan pengembangan teknik ataupun platform baru yang dapat mendukung jajaran produk dan layanan tersebut.Di segmen layanan kartu kredit, BCA telah menjadi pelaku yang semakin diperhitungkan. Dengan bercermin pada keberhasilan produk-produk pendanaannya, BCA mengupayakan diferensiasi layanan kartu kredit dari produk baik melalui kualitas layanan dan kemudahan akses bagi pemegang kartu maupun dari sisi sumber daya dan promosi yang dikerahkan untuk mendukung layanan kartu kreditnya. http:www.bca.co.id

2.3.2 Jenis - Jenis Kartu Kredit BCA

A. BCA Everyday Card Kartu BCA Everyday Card memberikan keuntungan untuk pembelanjaan kebutuhan sehari hari. Dengan slogan “ Tiap hari belanja, Tiap hari untung”, kartu ini memberikan Cash Back 5 BBM non subsidi, cash back 5 untuk Universitas Sumatera Utara pembelanjaan di semua hipermarket Carrefour, Hypermart, Giant Lotte Mart, Cicilan BCA bunga rendah 0,5 sepanjang tahun dengan tenor 12 bulan, serta Reward BCA lebih besar sepanjang tahun. B. Kartu Kredit BCA Lifestyle: BCA Visa batman dan BCA MC2 Tazman Kartu Kredit BCA Lifestyle memiliki nilai tambah tersendiri karena keunikan desain kartunya. Kartu Kredit BCA Visa Batman dengan desain karakter Batman dan Kartu Kredit BCA MC2 dengan design karakter Tazmania, menjadikan kartu-kartu ini “must have the collectible items”. Kartu Kredit BCA Life Style ini memberikan penawaran menarik untuk promo-promo yang bersifat lifestyle, seperti nonton di bioskop, konser dan lainnya. C. BCA Platinum Kartu ini dirancang bagi pribadi istimewa yang mapan secara finansial dengan mobilitas tinggi, mendambakan kenyamanan travelling dan keleluasaan dalam bertransaksi. Kartu Kredit BCA Platinum juga memberikan berbagai keistimewaan seperti dining di hotel berbintang 5, merchant brand international untuk fashion danwatches boutiques serta gadgets dan electronics. D. Kartu Kredit SilverGold BCA Card SilverGold, BCA Master SilverGold dan BCA VisaSilverGold. Kartu kredit BCA juga memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan dengan fitur fitur menarik sepertiAutopay BCA untuk pembayaran tagihan rutin, Cicilan BCA dan Reward BCA dalam rupiah. Kartu Kredit ini hadir pula dengan Universitas Sumatera Utara berbagai promo menarik untuk dining, elektronik, gadget, furniture, health beauty, hingga travel leisure. E. Kartu Kredit smartcash Sebagai seorang pengusaha handal, keleluasaan melakukan transaksi bisnis adalah segalanya. Kartu BCA Smartcash adalah kuncinya. Semudah menggunakan kartu kredit, dana tersedia untuk Anda. Secara leluasa Anda memenuhi semua keperluan bisnis.http:www.bca.co.id

2.3.3 Keuntungan Kartu Kredit BCA

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan kartu kredit BCA, yaitu: a. Iuran tahunan rendah b. Kurs valas rendah c. Longterm partnership merchant d. Cicilan BCA dengan bungan rendah e. Reward BCA f. Autopay BCA g. Travel service h. Asuransi kecelakaan i. BCA Credit Life j. Katalog merchandising dan NewsletterIntermezzo Selain keuntungan diatas, Bank BCA juga memberikan Empat Keunggulan Utama, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Dana pinjaman dengan limit mencapai lebih dari Rp 100 juta b. Transaksi kredit di lebih dari 65.000 tempat usaha bertanda BCA Card c. Fasilitas tarik tunai kapan saja sesuai kebutuhan Anda d. Suku bunga kompetitif 2.4Penelitian Terdahulu Penulis Judul Hasil Relevansi Maliki Pengaruh tas Terhadap n Pada Produk Smart phone Di Kota Penelitian ini meneliti si kualitas produk yang minat pembelian pada hone di kota surakarta. nsi yang di gunakan adalah nan, ketahanan, keandalan, gan spesifikasi, karakteristik . Hasil penelitian bahwa dimensi persepsi s produk memiliki pengaruh pembelian pada produk ota surakarta. Dapat diartikan dimensi kualitas engaruh positif nat pembelian otaSurakarta. Nugroho Analisis alitas Produk Merek Nokia litas Konsumen wa Departemen kstensi Fakultas Tujuan Penelitian untuk n menganalisis pengaruh s Produk Handphone merek Loyalitas Konsumen pada artemen Manajemen as Ekonomi USU. Jenis menggunakan dua jenis data rimer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini egresi linear berganda, yang peneliti untuk mengetahui ariabel-variabel independen, X1, pelayanan X2, Dapat diartikan riabel yang paling secara ap loyalitas lah kinerja dan esesuaian dengan Universitas Sumatera Utara X3, keandalan X4, oduk X5 dan kesesuaian ifikasi X6 terhadap men Y. Analisis regresi nda dalam penelitian an bantuan aplikasi Software Windows. Dewi Urip Pengaruh epsi dan Sikap adap Keputusan Pembelian Merek “Honda” di aya Barat Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis asi, persepsi dan sikap konsumen terhadap belian. Satuan unitobyek an ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna merek Honda di Kawasan Dari hasil penelitian diketahui bahwa sepsi, sikap konsumen cara positif dan signifikan keputusan pembelian erek Honda. Dapat di motivasi, persepsi sikap konsumen cara positif dan dap keputusan da motor merek Nela Piska Pengaruh sumen tentang duk terhadap elian studi kasus motor Yamaha lang penelitian ini adalah untuk adaan kualitas produk dan elian motor Yamaha Mio di pengaruh signifikan secara simultan antara kualitas diri dari kinerja, keandalan, mampuan pelayanan, dan ui dimensi kualitas produk ai pengaruh paling dominan utusan pembelian motor kota Malang. Penelitian ini rancangan penelitian itatif. Pengumpulan data di an menggunakan teknik Hasil dalah: 1 kondisi Yamaha Mio pada rja, keandalan, dan kemampuan ang baik. 2 ada kan secara parsial an antara kualitas meliputi kinerja, onformasi, dan layanan terhadap belian konsumen a Mio di kota dimensi kualitas erpengaruh paling dalah dimensi Universitas Sumatera Utara bservasi dan kuesioner. ang digunakan untuk data berupa kuesioner an analisis data dimulai dari apkan kuesioner yang kemudian menyebarkan da responden yang sesuai istik penelitian, mentabulasi diperoleh, dan menganalisis enggunakan program SPSS ws. Analisis yang digunakan statistik deskriptif dan berganda. Galuh pengaruh umen terhadap atu pembelian Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis umen terhadap keputusan duk. Dimensi yang di ah kinerja, pelayanan, ndalan, kesesuaian dengan akteristik produk dan hasil. liti menggunakan dua jenis Primer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini kuantitatif yang di gunakan engetahui pengaruh dimensi hadap keputusan pembelian. uran persepsi di gunakan untuk mengukur sikap, rsepsi konsumen. Dapat di kualitas produk secara signifikan tusan pembelian, n ini dimensi yang ruh adalah kinerja, an karakteristik

2.5 Kerangka Konseptual

Kinerja Pelayanan Ketahanan Persepsi masyarakat Pengguna kartu kredit BCA Universitas Sumatera Utara Keandalan Kesesuaian Dengan Spesifikasi Karakteristik Produk Hasil 2.6Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan kerangka pikir yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan sebuah hipotesis penelitian sebagai berikut: Di duga bahwa, terdapat berbagai macam persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di Kota Medan, jika di tinjau dari dimensi persepsi konsumen terhadap suatu produk, yaitu kartu kredit BCA. Serta, hasil dari penilaian masyarakat pengguna kartu kredit BCA, yang di tinjau dari dimensi persepsi konsumen terhadap suatu produk, di duga mampu mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan kartu kredit BCA di Kota Medan, Yang meliputi: A. Kinerja, semakin baik kinerja dari kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. B. Pelayanan, semakin baik pelayanan Bank BCA terhadap nasabahnya terkait dengan produk kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut. C. Ketahanan, semakin baik daya tahan kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. Universitas Sumatera Utara D. Keandalan, semakin baik kinerja yang di berikan kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. E. Karakteristik Produk, semakin banyak bagian – bagian tambahan atau feature kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. F. Kesesuaian dengan spesifikasi, semakin memenuhi persyaratan terhadap spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. G. Hasil, Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya, jika keenam dimensi tersebut memiliki penilaian yang baik, maka semakin baik pula hasil akhir yang di peroleh. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Yang ingin dikemukakan peneliti dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di Kota Medan. Penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dan mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu siatuasi Uma Sekaran, 2006 : 158.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Medan, dimana kuesioner diberikan kepada masyarakat yang menggunakan kartu kredit BCA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

3.3 Batasan Operasional

Fokus utama penulis dalam penelitian ini adalah menganalisis persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA. Secara lebih detailnya, untuk menganalisis dimensi persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di lihat Universitas Sumatera Utara