Proses Pengembangan Citra Merek. Unsur-unsur Pembentuk Citra Merek

Menurut Tjiptono 2011:112, brand image atau brand description yakni deskrispi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantu mengungkap presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multi-dimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya. . Keller 1993:3 menyatakan bahwa “ brand image is perceptions about brand as reflected by the brand association held in consumen memory”, bahwa asosiasi merek berlaku sebagai pusat informasi yang terhubung ke memori otak dan mengandung arti dari merek tersebut untuk konsumen. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, brand image atau citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek dimana berdasarkan memori konsumen tentang suatu produk, sebagai akibat dari apa yang dirasakan oleh seseorang terhadap merek tersebut.

2.1.2 Proses Pengembangan Citra Merek.

Dalam proses pengembangan citra merek, harus diketahui bahwa merek yang kuat memiliki identitas yang jelas. Konsumen umumnya menginginkan sesuatu yang unik dan khas yang berhubungan dengan merek. Ketidakcocokan citra merek dengan harapan konsumen akan memberikan kesempatan kepada pesaing Roslina.2010:338 Kapferer dalam Roslina 2010:338 menyatakan bahwa “konsumen membentuk citra melalui sintesis dari semua sinyal atau asosiasi yang dihasilkan merek, seperti nama merek, simbol visual, produk, periklanan, sponsorship, artikel yang kemudian dikembangkan dan diinterpretasikan oleh konsumen”. Sinyal tersebut dapat bersumber dari dari identitas merek, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara Sending Media Receiving Brand identity Signal Brand transmitted Image Other sources of inspiration: - Mimicry Competition And - Opportunism - Idealism Noise Sumber: Kapferer 1992:38 Gambar 2.1 Identitas dan Citra Menurut Surachman dalam Roslina 2010:339 “Identitas merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang menjadi tujuan atau cita-cita dari strategi merek itu sendiri untuk menciptakan atau mempertahankan kelangsungan sebuah merek di pasar identitas merek harus berbeda dari pesaing dan dikembangkan secara komprehensif untuk konsumen”.

2.1.3 Unsur-unsur Pembentuk Citra Merek

Menurut Keller, 1993:8, Brand image yang kuat di benak pelanggan dibentuk dari 3 unsur, yaitu: keungulan asosiasi merek Favorability of brand association, kekuatan asosiasi merek strength of brand association dan keunikan asosiasi merek uniqueness of brand association. Ketiga unsur brand image tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Keunggulan asosiasi merek favorability of brand association Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginan. Adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri konsumen melahirkan harapan, dimana harapan tersebut yang diusahakan oleh konsumen untuk dipenuhi melalui kinerja produk dan merek yang dikonsumsinya. Apabila kinerja produk atau merek melebihi Universitas Sumatera Utara harapan, maka konsumen akan puas, dan demikian juga sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa keunggulan asosiasi merek terdapat pada manfaat produk, tersedianya banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, harga yang ditawarkan bersaing, dan kemudahan mendapatkan produk yang dibutuhkan serta nama prusahaan yang bonafit juga mampu menjadi pendukung merek tersebut. 2. Kekuatan asosiasi merek strenght of brand association Kekuatan asosiasi merek, tergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen. Konsumen memandang suatu objek stimuli melalui sensasi- sensasi yang mengalir lewat kelima indera: mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Namun demikian, setiap konsumen mengikuti, mengatur, dan mengiterprestasikan data sensoris ini menurut cara masing-masing. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimulasi fisik tetapi juga pada stimulasi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Perbedaan pandangan pelanggan atas sesuatu objek merek akan menciptakan proses persepsi dalam prilaku pembelian yang berbeda. 3. Keunikan asosiasi merek uniqueness of brand association Sebuah merek haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen pesaing. Melalui keunikan suatu produk maka akan memberi kesan yang cukup membekas terhadap ingatan pelanggan akan keunikan brand atau merek produk tersebut yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya. Sebuah merek yang memiliki ciri khas haruslah dapat melahirkan keinginan pelanggan mengetahui lebih jauh dimensi merek yang terkandung didalamnya. Merek hendaknya mampu Universitas Sumatera Utara menciptakan motivasi pelanggan untuk mulai mengkonsumsi produk bermerek tersebut. Merek juga hendaknya mampu menciptakan kesan yang baik bagi pelanggan yang mengkonsumsi produk dengan merek tersebut.

2.2 Kesediaan Membayar Mahal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perpindahan Merek Dunkin’ Donuts ke J.CO Donuts and Coffee pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 60 105

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO Donuts & Coffee Cabang Sun Plaza Medan

16 118 114

Analisis Pengalaman Pelanggan (Customer Experience) Terhadap Kepuasan Konsumen Pada J.CO Donuts & Coffee Sun Plaza Medan

11 89 96

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Pada J.CO Donuts And Coffee Cabang Ringroad City Walks Medan

0 14 100

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Pada J.CO Donuts And Coffee Cabang Ringroad City Walks Medan

0 0 10

Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek. - Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera U

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 9

Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perpindahan Merek Dunkin’ Donuts ke J.CO Donuts and Coffee pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 11