2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui dokumen
organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi
penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data-data penelitian dengan dua cara berikut: 1. Kuesioner
Peneliti melakukan teknik ini dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh responden yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian.
2. Studi Dokumentasi Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca,
mempelajari berbagai macam buku maupun artikel yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner atau angket yang
disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur menunjukkan apakah data yang diperoleh merupakan data yang
valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai responden di luar dari sampel yang memiliki
karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan. Pengujian validitas dan
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Statistic and Service Solution 16.0 for windows. Suatu data dikatakan valid atau tidak valid
dengan kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut : a. Jika r hitung
≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r
alpha
positif atau dari r
tabel
maka pertanyaan reliable. b. Jika r
alpha
negatif atau dari r
tabel
maka pertanyaan tidak reliable.
3.10 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk merumuskan, mengelompokkan, menginterpretasikan, dan menganalisis hasil penelitian berupa
identitas responden dan deskriptif variabel sehingga diperoleh gambararan mengenai
suatu keadaan.
3.10.2 Analisis Regresi Logistik
Regresi Logistik kadang disebut model logistik atau model logit digunakan untuk menjelaskan hubungan antara varibel respon yang berupa data dikotomibiner
Universitas Sumatera Utara
dengan variabel bebas yang berupa data berskala interval dan atau kategorik Hosmer dan Lemeshow, 1989. Variabel yang dikotomibiner adalah variabel yang hanya
mempunyai dua kategori saja, yaitu kategori yang menyatakan kejadian sukses Y=1 dan kategori yang menyatakan kejadian gagal Y=0
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis variabel dependen terikat yang kategori dan variabel independen bebas
bersifat kategori, kontinu, atau gabungan dari keduanya. Regresi logistik juga digunakan secara luas pada bidang pemasaran seperti kecendrungan pelanggan untuk membeli suatu
produk atau berhenti berlangganan. Regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan
autokolerasi, dikarenakan variable terikat yang terdapat pada regresi logistik merupakan variable dummy 0 dan 1, sehingga residualnya, tidak memerlukan ketiga pengujian
tersebut. Regresi logistik merupakan regresi non linear dimana model yang ditentan akan
mengikuti pola kurva seperti gambar 3.1
Sumber: Situmorang 2014 Gambar 3.1 Model regresi logistik
Model yang digunakan pada regresi logistik adalah :
Log P 1 – p = β
+ β
1
x
1
+ β
2
x
2
+ …… + βkXk
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
P : Kemungkinan bahwa Y = 1
X
1,
x
2,
x
3
: Variabel Independen β
: Koefisien Regresi Regresi logistik akan membentuk variabel predictor atau respon p1-p yang
merupakan kombinasi linear dari variabel independen. Nilai variabel predictor ini kemudian ditransformasikan menjai probabilitas dengan fungsi logit.
Regresi logistik juga menghasilkan rasio peluang odds ratios terkait dengan nilai setiap prediktor. Peluang odds dari suatu kejadian diartikan sebagai probabilitas hasil yang
muncul yang dibagi dengan probabilitas suatu kejadian tidak terjadi. Secara umum, rasio peluang odds ratios merupakan sekumpulan peluang yang dibagi oleh peluang lainnya.
Rasio peluang bagi prediktor diartikan sebagai jumlah relatif dimana peluang hasil meningkat rasio peluang 1 atau turun rasio peluang 1 ketika nilai variabel predictor meningkat
sebesar 1 unit.
3.10.3 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap kesediaan membayar mahal maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
1. Uji Signifikan Simultan Uji - F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya
adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. H : βi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. H
1
: βi ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: 1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 2. H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5
2. Uji Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0
R
2
1.
Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
J.CO Donutscoffee merupakan restoran dan bisnis waralaba khusus dalam usaha donat, yogurt beku dan kopi. Perusahaan didirikan pada tahun 2001 oleh Johnny Andrean
Group. J.CO diilhami dari konsep donat USA yang bermula dari Johnny Andrean, pendiri perusahaan J.CO donutsCoffee yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA
mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, Johny ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA,
tetapi ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli franchise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat
yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.
Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Saat itu Johnny
mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karena itu, dia mencoba memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang
berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai
menjadi donat siap dijual.
Universitas Sumatera Utara
J.CO DonutsCoffee merupakan produk Indonesia dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. Bahan baku J.CO
Donuts Coffee, lebih dari 50 didatangkan dari luar negeri. Cokelat diimpor dari Belgia dan susu didatangkan dari Selandia Baru. Untuk produk minuman kopi dan cokelat, biji kopi
sebagian diimpor dari Italia dan Kosta Rika. 4.1.2
Sejarah Berdirinya J.CO Donuts Coffee di Plaza Medan Fair
J.CO Donuts Coffee Cabang Plaza Medan Fair merupakan cabang yang masih tergolong baru yang mulai beroperasi pada tahun 2013 setelah perluasan gedung plaza
medan fair pada tahun 2012. J.CO Donuts Coffee Plaza Medan Fair beralamat di Jl.
Gatot Subroto, No. 30, Medan. Saat ini jumlah karyawan J.CO Donuts Coffee Plaza Medan Fair sebanyak 50 orang. Plaza Medan Fair merupakan pusat berbelanja kedua
yang teramai setelah Sun Plaza di kota Medan. Plaza Medan Fair memiliki lokasi yang strategis, karena letaknya berada di tengah kota dan banyak jenis angkutan umum yang
melewati Plaza Medan Fair. Selain itu, lokasi Plaza Medan Fair merupakan pusat bisnis yang terdapat banyak gedung perkantoran, hotel, ritel, dan pasar tradisional yaitu petisah.
. J.CO Donuts Coffee Plaza Medan Fair merupakan cabang yang baru dengan
Konsep desain restoran yang up-to-date dan berada tepat di pintu masuk Plaza Medan Fair Medan membuat konsumen mudah mengingat dan tertarik untuk berkunjung ke
restoran J.CO DonutsCoffee Plaza Medan Fair. Saat ini J.CO DonutsCoffee Plaza Medan Fair memiliki banyak pesaing baik dari perusahaan yang sejenis maupun tidak
sejenis, yaitu Bread Life, Dunkin Donuts, Bread Talk, Starbucks, Exelco, dll.
4.1.3 Struktur Organisasi J.CO DonutsCoffee Plaza Medan Fair
Universitas Sumatera Utara
Karyawan J.CO DonutsCoffee Plaza Medan Fair berjumlah 50 orang dengan posisi yang berbeda-beda. Gerai J.CO DonutsCoffee Plaza Medan Fair dipimpin oleh
seorang Manajer dan membawahi 4 orang Asisten Manajer, Kasir, dan Pramuniaga. Setiap karyawan memiliki waktu kerja sebanyak 7 jam yang dilakukan dengan sistem shift yaitu
pukul 08.00-03.00 wib dan pukul 03.00-10.00 wib. Adapun struktur organisasi J.CO DonustCoffee Plaza Medan Fair adalah sebagai berikut:
General Manager
Bagian pembelian
Bagian Bagian
Pemasaran Bagian
Akuntansi dan Stock
Operasional dan Promosi
Pramuniaga Cashier
crew
Sumber: J.CO DonutsPlaza Medan Fair, Desember 2014 Gambar 4.1. Stuktur Organisasi J.CO Donuts Coffee Plaza Medan Fair
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. General Manager
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dari semua bagian atau departemen yang ada.
b. Bertanggung jawab atas hal-hal eksternal yang tidak dapat ditangani oleh staf dan bagian bawahannya.
2. Bagian Pembelian dan Stok a. Mengendalikan atau menentukan pembelian persediaan.
b. Mengendalikan stok persediaan seluruh barang-barang J.CO Donuts Coffee.
Universitas Sumatera Utara
c. Bertanggung jawab atas seluruh stok dan perlengkapan yang ada. 3. Bagian Operasional
Manager operasional membawahi pramuniaga, cashier, dan crew. Tugas dan wewenang pramuniaga adalah:
a. Menyajikan roti b. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada manager operasional.
Tugas dan wewenang cashier adalah: a. Bertanggung jawab atas penerimaan penjualan.
b. Memeriksa nota pembayaran. c. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada manager operasional.
Crew terbagi menjadi: a. Cook bertugas memasak donat didapur.
b. Dinning bertugas mencuci piring dan membersihkan meja, kursi serta seluruh ruangan gerai J.CO Donuts Coffee Plaza Medan Fair.
4. Bagian Pemasaran dan Promosi. a. Bertanggung jawab atas marketing J.CO DonutsCoffee dan sub unit usahanya.
b. Bertanggung jawab untuk menyusun program advertising bulanan atau khusus internet, koran, majalah dan lain-lain
c. Bertanggung jawab memelihara hubungan baik dengan seluruh klien dan supplier J.CO DonutsCoffee dan sub unit usahanya.
5. Bagian Akuntansi. a. Menyususun pembukuan J.CO DonutsCoffee dan sub unit usahanya dan
memberikan laporan tiap bulannya atau jika diminta oleh general manager. b. Mengarsipkan setiap berkas-kas yang penting, termasuk didalamnya notulen
Universitas Sumatera Utara
rapat, jadwal staf, faktur supplier, pajak dan lain-lain. c. Bertanggung jawab dan melakukan pembayaran yang berkaitan dengan kegiatan
operasional J.CO DonutsCoffee listrik, telepon, pajak dll.
4.1.4 Harga dan Sistem Paket yang Disediakan
Donat dengan harga satuan Rp 6.500, tetapi apabila semakin banyak membeli harga yang didapat semakin murah, dalam pembelian donat tersedia dalam 2 paket yaitu:
1. J.CO Assorted :
Box Isi 2 pcs: Rp. 12.000 Half Dozen Assorted: Rp. 38.000
One Dozen Assorted: Rp. 68.000 Two Dozen Assorted: Rp. 111.000
2. J.CO Glazzy
: Half Dozen Glazzy: Rp. 25.000
One Dozen Glazzy: Rp. 44.000 Two Dozen Glazzy: Rp. 80.000
4.1.5 Pelayanan J.CO Donuts Coffee
1. Layanan J.CO Donuts Coffee Pesan Antar
J.CO Home Delivery adalah salah satu bentuk layanan J.CO kepada customer dalam memenuhi kebutuhan konsumsi berbagai acara keluarga atau kantor mulai
reuni, arisan, pesta, bazzar, dan lain-lain, kapan dan dimana saja. Customer dapat melakukan pesanan delivery bisa melalui hotline J.CO di 0815-889-8000 atau via e-
mail deliveryjcodonuts.com dengan cara memberikan nama lengkap, alamat dan pesanan anda bebas memilih donat yang anda nikmati dalam jumlah tertentu
minimal pemesanan 2 lusin dan maksimal 6 lusin, dan bisa di antar ke tempat yang
Universitas Sumatera Utara
diminta dengan biaya pengiriman Rp 10.000,- per tujuan. Paket khusus yang J.CO tawarkan khusus untuk mengakomodir request untuk
rapat, arisan ulang tahun, dan lain-lain. Business Package : 2 donuts 1 pc glazzy dan 1 pc assorted + beverage ukuran medium. Item minuman bisa dipilih : Americano,
hot tea, iced coffee, atau iced lemon tea. Harga per paket adalah sebesar Rp 20.000,- dengan minimal order 25 pc untuk pic up dan untuk delivery minimal 100 pax dengan
biaya delivery Rp 50.000,- durasi PP 30 menit.
2. Layanan Infoline
Infoline merupakan bentuk media komunikasi yang disediakan pihak J.CO untuk memfasilitasi penyampaian complain customer dan informasi lainnya yang berkaitan
dengan J.CO, kapan dan di mana saja via telepon melalui infoline diharapkan. Complain dan informasi lainnya dari customer akan terinput dengan lebih baik dan
diproses secara lebih efektif.
3. Program J.CO Donuts Coffee
J.CO memiliki program-program khusus yang dilakukan bersama komunitasnya seperti J.CO Safari yaitu program field trip dan pengalaman mempelajari pembuatan
donat, J.CO Reach Out yaitu program pengumpulan dana untuk institusi atau sekolah yang membutuhkan dana.
4. 1. 6 Jaminan Halal Untuk Produk
Kehalalan suatu makanan merupakan kata kunci bagi masyarakat Indonesia dalam memilih makanan dan restoran. Makanan tidak lagi sekedar nikmat dan bersih, tapi juga
harus bersertifikat halal. Rasa nyaman saat menyantap makanan menjadi hal yang sangat penting. Hal ini diwujudkan J.CO DonutsCoffee dengan komitmen menyajikan produk
yang nikmat, berkualitas dan halal. Saat ini J.CO DonutsCoffee Malaysia sudah mendapatkan sertifikasi halal yang
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan oleh Islamic Food Research Center Malaysia Asia. Dapat dijelaskan bahwa seluruh produk yang digunakan di setiap gerai dari proses pembuatan, pengepakan,
pengiriman, pemasakan hingga penyajian seluruh produknya dilakukan secara higienis dan telah distandarisasi diseluruh negara baik di Indonesia, Malaysia, Singapore ataupun
negara-negara lainnya. Bahan-bahan dasar yang digunakan adalah halal. Produk yang disajikan J.CO DonutsCoffee di seluruh Indonesia adalah halal. Hal
tersebut adalah komitmen J.CO DonutsCoffee yang akan terus dipegang teguh. Khususnya konsumen muslim, akan semakin nyaman dan tak ragu-ragu menyantap produk
nikmat J.CO DonutsCoffee. Dibawah ini terdapat bukti sertifikat halal J.CO Donuts Coffee yang dikeluarkan
oleh Islamic Food Research Center Malaysia Asia.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Manajer J.CO Donuts Desember 2014 Gambar 4.2 Sertifikat halal J.CO Donuts Donuts
4.1.7 Logo J.CO DonutsCoffee
Sumber: www.jcodonuts.com Gambar 4.3 Logo J.CO Donuts Coffee
J.CO dikonsepkan agar menjadi merek yang hangat bagi pelanggan. Ini bisa dilihat dari pemilihan bentuk dan warna logonya. Memilih gambar merak dalam bulatan, J.CO
tidak ingin terlihat angkuh di mata konsumen. Adanya warna cokelat, sebagai warm colour lebih menginginkan J.CO terlihat hangat. Sementara warna oranye merepresentasikan
dinamika. Burung merak sendiri menggambarkan cinta kasih.
4.1.8 Visi dan Misi J.CO Donuts Coffee
1. Visi J.CO Donuts Coffee
a. Mendirikan J.CO sebagai premi internasional yang terkemuka untuk merek donuts dan kopi
b. Sebagai kecenderungan yang menentukan lifestyle dalam merek donat dan kopi c. Sebagai perusahaan yang tepat untuk orang-orang yang tepat dalam mencapai
mimpi mereka.
2. Misi J.CO Donuts Coffee
a. Untuk menyediakan mutu premi donat kopi
Universitas Sumatera Utara
b. Mendorong orang-orang kami untuk menjangkau mimpi mereka c. Menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama
d. Berkomitmen kepada diri sendiri untuk memberikan pelayanan yang terbaik
dengan sungguh-sungguh 5. Membuat suatu perbedaan dari perkumpulan masyarakat
6. Menyediakan tempat yang tepat untuk berkumpul 7. Memperlakukan antara satu dan lainnya dengan rasa hormat dan
bermartabat.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Validitas dan reliabilitas
4.2.1.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas maka yang dilihat adalah corrected item total correlation dan dibandingkan dengan r tabel. Tabel r untuk jumlah
sampel 30 sebesar 0,361 dan jika nilai pada kolom corrected item total correlation lebih kecil dari 0,361 maka item pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel 4.1 Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
26.57 26.530
.613 .885
P2 25.97
24.516 .787
.869 P3
26.60 26.524
.664 .882
P4 26.63
22.309 .714
.878
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil
pengolaha SPSS
2015
Pada tabel 4.1 terlihat seluruh butir dinyatakan valid. Setelah semua butir pertanyaan valid maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reabilitas data.
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil satu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut
dianggap memiliki tingkat reabilitas yang baik
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.893 8
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2015
Nilai koefisien Cronbach Alpha adalah sebesar 0,893. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, sehingga instrumen
penelitian ini dapat dikatakan andal reliable
4.2.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing
variabel.
P5 26.00
24.621 .750
.872 P6
26.60 22.248
.719 .878
P7 26.03
25.068 .712
.876 P8
25.83 27.385
.511 .893
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 81 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
Presentase
17 - 20 tahun 15
18.5 21 - 23 tahun
58 71.6
24 tahun 8
9.9
T O T A L
81 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas umur responden adalah 21 - 23 tahun dengan presentase sebesar 71.6 , 17 - 20 tahun sebesar 18.5 , dan 24 tahun sebesar 9.9
.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Presentase
Pria 32
39.5 Wanita
49 60.5
T O T A L 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah wanita dengan presentase sebesar 60.5 , dan pria sebesar 39.5 .
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli
Frekuensi Membeli Jumlah
Presentase
Satu kali dalam sebulan 63
77.8 Dua kali dalam sebulan
16 19.8
Lebih dari dua kali sebulan 2
2.5
T O T A L 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas frekuensi membeli donat kemasan J.COCoffee adalah satu kali dalam sebulan dengan presentase sebesar 77.8 , dua kali
dalam sebulan sebesar 19.8 dan lebih dari dua kali dalam sebulan sebesar 2.5 .
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra merek dan Kesediaan Membayar Mahal
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek X
No. Item
SS S
KS TS
STS TOTAL
F F
F F
F F
1 20
24.7 35
43.2 24
29.6 2 2.5
81 100
2 21
25.9 38
46.9 17
21 5
6.2 81
100 3
13 16
34 42
13 35.8 5
6.2 81
100 4
12 14.8
33 40.7
28 34.6 5
6.2 3
3.7 81
100 5
18 22.2
39 48.1
20 24.7 1
1.2 3
3.7 81
100 6
12 14.8
37 45.7
25 30.9 4
4.9 3
3.7 81
100 7
15 18.5
34 42
20 24.7 9
11.1 3
3.7 81
100 8
19 23.5
45 55.6
16 19.8 1
1.2 81
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pertanyaan pertama, dari 81 responden, sebanyak 24,7 responden menyatakan
sangat setuju bahwa donut kemasan J.CO donutCoffee memiliki rasa yang berbeda dibandingkan merek donat lainya, 43,2 menyatakan setuju, 29,6 menyatakan kurang
setuju, 2,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pertanyaan kedua, dari 81 responden, sebanyak 25,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa J.CO donutCoffee memiliki variasi topping yang banyak, 46,9
menyatakan setuju, 21 menyatakan kurang setuju, 6,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Pada pertanyaan ketiga, dari 81 responden, sebanyak 13 responden menyatakan sangat setuju bahwa membeli J.CO donutCoffee dapat membuat mereka lebih bangga daripada
membeli donat merek lain, 42 menyatakan setuju, 35,8 menyatakan kurang setuju, 6,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. 4. Pada pertanyaan keempat, dari 81 responden, sebanyak 14.8 responden menyatakan
sangat setuju bahwa J.CO donutCoffee merupakan restoran dengan lifestyle anak muda, 40,7 menyatakan setuju, 34,6 menyatakan kurang setuju, 6.2 menyatakan tidak
setuju, dan 3.7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5. Pada pertanyaan kelima, dari 81 responden, sebanyak 22.2 responden menyatakan
sangat setuju bahwa J.CO donutCoffee memiliki tekstur yang lebih lembut dibanding
donat-donat lainya, 48,1 menyatakan setuju, 34,6 menyatakan kurang setuju, 6.2 menyatakan tidak setuju, dan 3.7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. 6. Pada pertanyaan keenam, dari 81 responden, sebanyak 14,8 responden menyatakan
sangat setuju bahwa J.CO donutCoffee merupakan merek asli Indonesia, 45,7 menyatakan setuju, 30,9 menyatakan kurang setuju, 4,9 menyatakan tidak setuju, dan
3,7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 7. Pada pertanyaan ketujuh, dari 81 responden, sebanyak 18,5 responden menyatakan
sangat setuju dengan membeli donat J.CO donutCoffee mereka dapat melihat atraksi pembuatan donat, 42 menyatakan setuju, 24,7 menyatakan kurang setuju, 11,1
menyatakan tidak setuju, dan 3,7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pertanyaan kedelapan, dari 81 responden, sebanyak 23.5 responden menyatakan sangat setuju bahwa J.CO donutCoffee menawarkan banyak variasi donat dengan nama-
Universitas Sumatera Utara
nama yang unik, 45,7 menyatakan setuju, 19,8 menyatakan kurang setuju, 1.2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Y
Pertanyaan Tidak
Ya TOTAL
F F
F
Apakah anda bersedia untuk membayar mahal?
32 39.5
49 60.5
81 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jawaban responden yang bersedia untuk membayar mahal donat J.CO donutCoffee adalah 60,5 dan tidak bersedia untuk
membayar mahal adalah 39.5.
4.2.3 Analisis Regresi Logistik
Metode analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Regresi logistik hampir
sama dengan regresi Oldinery Least Square OLS, bedanya pada regresi logistik terdapat kategori nilai menggunakan variabel dummy. Adapun untuk persamaan regresi logistik yang
digunakan adalah sebagai berikut :
YD = a + β
1
X
1
Dimana : YD = Dummy Variabel Y Kesediaan membayar mahal
a = Konstanta β = Koefesien regresi
X = Citra Merek
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS 16.0, maka hasil persamaan regresi logistik dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8 Analisis Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95,0 C.I.for EXPB Lower
Upper Step
1
a
Citra_merek .138
.062 5.054
1 .025
1.148 1.018
1.296 Constant
-3.799 1.878
4.091 1
.043 .022
a. Variables entered on step 1: Citra_merek.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi logistik dalam penelitian ini adalah:
YD = -3.799 + 0,138 X
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = -3.799, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel citra merek
X = 0, maka kesediaan membayar mahal adalah= -3.799
b. Koefisien X
1
β
1
= 0,138
, ini berarti bahwa variabel citra merek X berpengaruh positif terhadap kesediaan membayar mahal, atau dengan kata lain jika citra merek X ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka kesediaan membayar mahal akan bertambah sebesar 0,138. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel citra merek dengan
kesediaan membayar mahal, semakin meningkat kesadaran citra merek donat J.CO donutcoffe dibenak konsumen maka akan berpengaruh semakin meningkatnya kesediaan
membayar mahal konsumen dalam membeli donat J.CO donutcoffee
4.2.4 Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah : Ho : β
i
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
1
: β
i
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5
Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 81 dan jumlah keseluruhan variabel
k adalah 2, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 2 – 1 = 1
2. df penyebut = 81 – 2 = 7 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5.
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
b
Universitas Sumatera Utara
Model Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1.274
1 1.274
5.567 .021
a
Residual 18.084
79 .229
Total 19.358
80 a. Predictors: Constant, Citra_Merek
b. Dependent Variable: Kesediaan_Membayar_Mahal
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F
hitung
pada kolom F yakni sebesar 5.567 dengan tingkat signifikansi = 0.021, lebih besar dari nilai F
tabel
yakni 1.664, dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F
hitung
F
tabel
5.567 1.664. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0.021 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas citra merek adalah signifikan
terhadap variabel terikat kesediaan membayar mahal.
2. Pengujian Koefesien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi
berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar men dekati satu, maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefesien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
Universitas Sumatera Utara
1 .782
.611 .609
2.413 a. Predictors: Constant, Citra_merek
b. Dependent Variable: Kesediaan_Membayar_Mahal Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,782 berarti hubungan antara variabel citra merek X, terhadap kesediaan
membayar mahal Y sebesar 78,2. Artinya hubungannya kuat.. 2. Nilai R Square sebesar 0,611 berarti 61,1 variabel kesediaan membayar mahal Y dapat
dijelaskan oleh variabel citra merek X, Sedangkan sisanya 38.9 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,413. Semakin kecil standar
deviasi berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesediaan membayar mahal. Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi logistik yang bernilai positif 0,138 dan nilai f
hitung
5.567 yang lebih besar dari nilai f
tabel
1.664 dengan tingkat signifikansi 0,021. Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap suatu merek
yang terbentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut. Suatu citra merek mampu mempengaruhi keyakinan dan preferensi konsumen dalam
melakukan pembelian dan mengevaluasi suatu merek. Keyakinan dan preferensi konsumen terbentuk dengan keungulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi, dan keunikan asosiasi.
Universitas Sumatera Utara
Semakin kuat Brand image di benak pelanggan maka semakin kuat pula rasa percaya diri pelanggan untuk melakukan pembelian dan mengorbankan suatu kepuasan utility demi
memperoleh kepuasan lain atau bersedia untuk membayar mahal untuk produk dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan merek pesaing lainya.
Hal ini sejalan dengan pendapat Setiadi 2003:180 dalam penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa, “Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap
suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.”
Srinivasan dan Chan Su Park dalam Simamora, 2003:55 yang menilai bahwa, ”harga premium sebagai perbedaan harga maksimal antara merek yang paling disukai dengan
merek yang paling tidak disukai, yang dapat diterima konsumen”. Oleh sebab itu, semakin baik citra merek di dalam pikiran konsumen, maka konsumen akan semakin lebih menyukai
produk tersebut dan percaya bahwa produk tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dan bersedia untuk membayar mahal.
.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap kesediaan membayar mahal donat kemasan paket J.CO donutscoffee pada konsumen mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera utara. Variabel yang diteliti adalah citra merek sebagai variabel bebas dan kesediaan membayar mahal sebagai variabel terikat.
Setelah dilakukan penelitian dilakukan dan dianalisa, diperoleh hasil sebagai berikut 1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi logistik menunjukkan bahwa citra merek
berpengaruh terhadap kesediaan membayar mahal 2. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,611 yang berarti
61.1 variabel kesediaan membayar mahal Y dapat dijelaskan oleh variabel citra merek X, Sedangkan sisanya 38,9 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran