commit to user
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang beralamat di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Boyolali. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi tersebut adalah: a.
Di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tersedia data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
b. Lokasi penelitian tersebut mudah dijangkau sehingga dapat menghemat
waktu, biaya dan tenaga. 2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 20102011. Rincian
waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Urutan Waktu Penelitian
Kegiatan Tahun
2010 2011
Des Jan
Feb Mar
Apr Mei
Pengajuan Judul Penyusunan
Proposal Ijin Penelitian
Uji Coba Angket
Pengumpulan Data
Analisis Data Penyusunan
Laporan
commit to user 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi 2000: 182 “populasi adalah seluruh penduduk
yang dimaksudkan untuk diselidiki ”. Sedangkan menurut Y. Slamet 2008: 40,
mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis yang
memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu ”. Menurut Sudjana 1996: 6, “populasi
adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat- sifatnya
”. Pendapat lain adalah dari Tentrem Widodo 2008: 47, menyebutkan bahwa
“populasi adalah keseluruhan individu atau satuan-satuan tertentu. Sehingga dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan seluruh individu atau satuan unit-unit yang menjadi objek untuk diteliti
”. Jadi populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah manusia yaitu semua siswa siswi. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 20102011 yang berjumlah 109 orang yang tersebar dalam 3 kelas yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.
2. Sampel Penelitian
Dalam penelitian sosial, tidak selalu seluruh populasi dikenakan dalam penelitian. Hal tersebut mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan
biaya, waktu dan tenaga. Dalam mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pembatasan yaitu dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang
dapat mewakili populasi.
a. Pengertian Sampel
Menurut Y. Slamet 2008: 42, “sampel dapat disebut sebagai subset
atau bagian dari populasi ”. Sampel harus selalu dipandang sebagai perkiraan
dari keseluruhan dan bukan keseluruhan itu sendiri. Menurut Winarno Surakhmad 2004: 93,
“sampel adalah sebagian dari populasi yang paling tidak mempunyai satu ciri yang sama dengan populasinya untuk mewakili
commit to user 32
populasi ”. Sedangkan menurut Sugiyono 2005: 56, “sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti dalam suatu penelitian yang dapat mewakili seluruh objek yang diteliti atau
populasinya. Sesuai dengan pengertian dari sampel yaitu bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sejumlah 40 siswa dari jumlah
populasi yaitu 109 siswa yang dipilih secara random acak.
b. Teknik Sampling
Dalam pengambilan sampel penelitian perlu menggunakan suatu teknik guna mendapatkan teknik yang benar-benar representatif. Teknik
tersebut dinamakan teknik sampling. Menurut Sutrino Hadi 1989: 222 “sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel”.
Sedangkan Kerlinger 1990: 188, berpendapat bahwa “sampling berarti
mengambil sampel atau mengambil sesuatu bagian populasi atau semesta alam sebagai wakil representative
”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang
representatif mewakili dari populasi. Menurut Consuelo G. Sevilla, et al, terjemahan Alimuddin Tuwu
1993: 163-169, menjelaskan bahwa teknik pengambilan sampel dibagi menjadi lima macam, yaitu:
1 Pengambilan Sampel Secara Acak Teknik Random Sampling
2 Pengambilan Sampel Secara Sistematis Teknik Sistematik Sampling
3 Pengambilan Sampel Strata Teknik Stratified Sampling
4 Pengambilan Sampel Kluster Teknik Cluster Sampling
5 Pengambilan Sampel Non-Acak Teknik Non Random Sampling
Dari beberapa cara pengambilan sampel di atas, maka dalam penelitian ini pengambilan sampelnya menggunakan teknik random sampling. Teknik
random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara randomisasi, yaitu suatu teknik mengambil individu untuk sampel dari
commit to user 33
populasi dengan cara random acak. Pengambilan sampel secara random acak tersebut dilakukan dengan cara undian tanpa pengembalian. Prosedur
pengmbilan sampel dengan cara undian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan daftar seluruh populasi penelitian yang terdiri dari siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. 2.
Menulis pada potongan kertas semua anggota populasi dengan cara menuliskan nomor absen dan kelas dari masing-masing siswa yang
menjadi populasi penelitian. 3.
Menggulung potongan kertas yang sudah ditulis nomor absen dan kelas dari anggota populasi.
4. Memasukkan gulungan kertas pada sebuah gelas.
5. Mengocok gulungan kertas yang ada dalam gelas, kemudian satu persatu
dikeluarkan sampai sejumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 40 siswa. 6.
Siswa yang identitasnya tertera dalam gulungan yang telah keluar akan menjadi responden.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Suharsimi Arikunto 2002: 129 menyebutkan bahwa, “sumber data adalah
subjek dari mana data diperoleh ”. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
ada dua yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli pertama. Data primer ini harus secara langsung diambil dari sumber
aslinya yaitu melalui narasumber yang tepat dan yang dijadikan rerponden dalam penelitian. Sehingga dalam penelitian ini data primer akan diperoleh
dari angket yang diberikan kepada para responden, yang mana responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 20102011.
commit to user 34
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya, sehingga tinggal mencari dan mengumpulkannya. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh melalui data dokumentasi SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali berupa nilai rapor.
2. Variabel Penelitian
Menurut Sumadi Suryabrata 1997: 72, “variabel diartikan sebagai segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian ”. Sedangkan menurut Y.
Slamet 2006: 29 menyebutkan bahwa, “konsep yang mempunyai lebih dari satu
kategori atau lebih dari satu nilai disebut variabel ”. Berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang disebut variabel adalah sesuatu yang memiliki variasi nilai dan merupakan hal yang kita teliti.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tiga variabel yang terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya
variabel lain yang disebut dengan variabel terikat. Munculnya atau adanya variabel ini tidak dipengaruhi atau tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya
variabel lain. Sehingga tanpa variabel bebas, maka tidak akan ada variabel terikat. Demikian dapat pula terjadi bahwa jika variabel bebas berubah, maka
akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain. Dalam penelitian variabel bebasnya adalah:
i Antusiasme Belajar X
1
Definisi operasional dari variabel antusiasme belajar adalah gelora, minat, perasaan senang serta semangat seseorang siswa yang sangat besar yang
berasal dari dalam diri kaitannya terhadap proses kognitif dalam hal perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan. Komponen dari antusiasme belajar tersebut meliputi : 1.
Gelora siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 2.
Minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
commit to user 35
3. Perasaan senang yang dimiliki siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar. 4.
Semangat siswa yang sangat besar dalam mengikuti proses belajar mengajar.
5. Tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
ii Pemanfaatan Media Pembelajaran X
2
Definisi operasional dari variabel pemanfaatan media pembelajaran adalah pemanfaatan penggunaan segala alat atau sarana audio, visual, audio
visual, serta serbaneka sebagai perantarapengantar pesan atau materi pelajaran untuk merangsang siswa belajar yang tujuannya meningkatkan
efektivitas proses belajar mengajar siswa. Indikatornya adalah skor pengukuran angket pemanfaatan media
pembelajaran dengan aspek-aspek pengukuran meliputi: 1.
Pemanfaatan penggunaan media dalam proses belajar mengajar. 2.
Jenis media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
3. Intensitas atau lamanya penggunaan media dalam proses belajar
mengajar. 4.
Efektivitas kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media belajar.
5. Materi pelajaran yang menggunakan media belajar saat
penyampaiannya. b.
Variabel Terikat Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula
sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut dengan variabel bebas.
Dengan kata lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung ada atau tidaknya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
i Prestasi Belajar Sosiologi Y
Definisi operasional dari prestasi belajar sosiologi adalah hasil dari kegiatan belajar yang telah dicapai seseorang siswa berupa penguasaan
commit to user 36
pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk angka, simbol maupun kalimat yang merupakan nilai yang diberikan guru dalam
periode tertentu dan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan mempelajari interaksi manusia yang meliputi struktur sosial,
hubungan timbal balik serta perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Indikatornya adalah dokumen yang berupa nilai rata-rata semester pada
mata pelajaran Sosiologi. 3.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk
mendapatkan data tentang masalah yang diselidiki. Menurut Sumadi Suryabrata 1997:
84, “kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukurnya
”. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok dan metode
dokumentasi sebagai metode bantu.
a. Angket kuesioner
1 Pengertian Angket
Kuesioner adalah seperangkat daftar pertanyaan tertentu yang disusun secara sistematis dan lengkap Y. Slamet, 2008: 94. Sedangkan menurut
Sukardi 2007: 111, “angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi atau data dari responden orang yang diteliti
”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angket atau kuesioner merupakan seperangkat daftar pertanyaan sebagai alat untuk
memperoleh informasi data dari responden. Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto 2002: 128 dibedakan menjadi beberapa tergantung pada
sudut pandang sebagai berikut: 1
Dipandang dari cara menjawab, maka ada: a
Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih. 2
Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada: a
Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b
Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
commit to user 37
3 Dipandang dari bentuknya maka:
a Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup. b
Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c
Check list, sebuah daftar di mana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai.
d Rating scale skala bertingkat, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya, mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju sekali.
Berdasarkan uraian tentang jenis-jenis angket di atas, maka dalam
penelitian ini jenis angket yang akan peneliti gunakan adalah jenis angket atau kuesioner tertutup langsung. Angket tertutup berarti jawaban berupa alternatif
yang sudah disediakan oleh peneliti yang telah ditentukan dan dibatasi, sedangkan langsung maksudnya adalah responden langsung menjawab
pertanyaan yang sudah disediakan oleh peneliti. Dengan demikian responden hanya mempunyai sebuah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
masing-masing. Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut :
1 Menetapkan tujuan
2 Menyusun indikator
3 Menyusun kisi-kisi instrumen
4 Menyusun item instrumen
5 Menentukan Skor
Dalam penelitian angket ini, setiap item mcmpunyai alternatif jawaban dan skor antara 1 sampai 4. Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot
nilai sebagai berikut: a
Alternatif jawaban A, mempunyai bobot nilai 4 b
Alternatif jawaban B, mempunyai bobot nilai 3 c
Alternatif jawaban C, mempunyai bobot nilai 2 d
Alternatif jawaban D, mempunyai bobot nilai 1 6
Mengadakan uji coba try out angket
commit to user 38
2 Uji Coba Angket Try Out
Menurut Sutrisno Hadi 2000: 166 maksud diadakannya try out adalah sebagai berikut :
a Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.
b Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu
akademik, dan kata-kata yang menimbulkan kecurigaan. c
Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
d Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang
ternyata tidak relevan dengan tujuan research. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maksud peneliti mengadakan try out
angket adalah : a
Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bermakna ganda dan tidak jelas. b
Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak diperlukan. c
Menghindari kata-kata yang kurang dimengerti oleh responden. d
Menghilangkan item-item yang dianggap tidak relevan dengan penelitian. Selain beberapa maksud diadakan try out seperti yang disebutkan di
atas, tujuan diadakan try out terhadap angket adalah untuk mengetahui kelemahan angket yang disebarkan kepada responden dan untuk mengetahui
sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan tersebut, serta untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
1 Uji Validitas
Menurut Saifuddin Az war 2002: 5, “validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
”. Sedangkan menurut Nasution 2003: 74,
“suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu
”. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 145,
“sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat ”. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa uji validitas
adalah menguji sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur data yang diteliti.
commit to user 39
Menurut Nasution 2003: 75, menyatakan bahwa validitas ada macam-macamnya yaitu:
a. Validitas Isi
Dengan validitas isi dimaksudkan bahwa isi atau bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman
atau latar belakang orang yang diuji. Validitas isi diperoleh dengan mengadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang
representative dari keseluruhan.
b. Validitas Prediktif
Dengan validitas prediktif dimaksudkan adanya kesesuaian antara ramalan prediksi tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya
yang nyata. Diharapkan bahwa suatu tes mempunyai nilai prediktif yang tinggi artinya apa yang diramalkan oleh tes itu tentang kelakuan
seseorang memang terbukti dari kelakuan orang itu.
c. Validitas Construct Konstruk
Validitas konstruk ini digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas
tes itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini ialah bahwa kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur
dengan tes itu.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dengan kata lain, validitas adalah
kesesuaian antara alat ukur dengan hal yang akan diukur. Sesuai dengan penjelasan tentang macam validitas di atas, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan validitas konstruk dengan alasan bahwa item disusun berdasarkan teori yang relevan serta dalam penellitian ini angket
bertujuan mengungkapkan suatu konstruk teoritik yang hendak diukur dan pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistika. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen maka perlu diadakan
uji validitas dengan menggunakan rumus uji korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu :
Suharsimi Arikunto, 2002: 146
commit to user 40
Keterangan : r
xy
: Koefisien korelasi antara X dan Y X
: Skor masing-masing item Y
: Skor total XY
: Jumlah perkalian X dan Y X
2
: Jumlah kuadrat dari X Y
2
: Jumlah kuadrat dari Y N
: Jumlah Subyek Adapun kriteria uji validitas tersebut adalah p 0,050 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut adalah valid, sebaliknya jika p 0,050 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
2 Uji Reliabilitas
Menurut Nasution 2003: 77, “suatu alat pengukur dikatakan
reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama
”. Sehingga dapat peneliti simpilkan bahwa reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran sampel konsisten apabila diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Jadi alat yang reliabel secara konsisten
memberi hasil ukuran yang sama. Dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach untuk
menghitung korelasi reliabilitas sebagai berikut:
Suharsimi Arikunto, 2002: 171 Keterangan :
: Reliabilitas instrumen k
: Banyaknya butir pertanyaan atau soal : Jumlah varians butir
: Varians total
commit to user 41
Adapun langkah kerja untuk mencari reliabilitas masing-masing instrumen sebagai berikut :
1. Menyusun tabel hasil uji coba angket
2. Mencari varian setiap butir soal
3. Mencari jumlah varian butir soal
4. Mencari varian total
5. Memasukkan dalam rumus
6. Mengkonsultasikan hasil no.5 dengan tabel Product Moment
7. Revisi angket
Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop
item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel. 8.
Memperbanyak angket Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel
diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden.
9. Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak
dan telah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.
Kriteria uji reliabilitas tersebut adalah jika probabilitas atau tingkat kesalahan r
11
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba adalah reliabel, sebaliknya jika r
11
r
tabel
maka hasil uji coba tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Uji coba angket try out dilakukan pada hari jum’at tanggal 1 April 2011 dengan jumlah responden sebanyak 15 siswa. Berdasarkan hasil uji coba
angket tersebut kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun hasil dari uji validitas dan uji reliabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
2 Hasil Uji Validitas
a. Variabel Antusiasme Belajar X
1
Dari hasil analisis butir item pada angket yang diuji cobakan menunjukkan bahwa dari 35 item soal di dapat 28 soal yang valid dan
commit to user 42
7 butir item yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Soal yang dinyatakan valid adalah soal no 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 34 dan 35. Item yang dinyatakan gugur antara lain:6, 8, 12, 14, 23, 30 dan 33. Item soal
dikatakan valid apabila p 0,050 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 87.
b. Variabel Penggunaan Media Pembelajaran X
2
Dari hasil analisis butir item pada angket yang diuji cobakan menunjukkan bahwa dari 30 item soal di dapat 24 soal yang valid dan
6 butir item yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Soal yang dinyatakan valid adalah soal no 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29 dan 30. item yang dinyatakan gugur antara lain: 2, 6, 8, 17, 19 dan 26. Item soal dikatakan valid
apabila p 0,050 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 92.
3 Hasil Uji Reliabilitas
a. Variabel Antusiasme Belajar X
1
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh r
11
= 0,751 karena r
11
r
tabel
yaitu 0,751 0,514 maka hasil uji coba dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dilihat pada lampiran 4
halaman 91. b.
Variabel Penggunaan Media Pembelajaran X
2
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh r
11
= 0,752 karena r
11
r
tabel
yaitu 0,752 0,514 maka hasil uji coba dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dilihat pada lampiran 4
halaman 95.
b. Dokumentasi
Selain menggunakan metode angket, penelitian ini juga akan menggunakan metode dokumentasi yang merupakan teknik bantu. Menurut
Suharsimi Arikunto 2002: 135, “dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang
artinya barang tertulis ”. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
commit to user 43
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Kelebihan dari menggunakan metode dokumentasi diungkapkan Hadari Nawawi 1995: 133 adalah sebagai berikut:
a Bisa menghemat waktu.
b Sumber data bisa diperoleh dengan mudah sebab datanya tersedia.
c Bila ada kekeliruan mudah untuk diperbaiki kembali karena data mudah untuk
dicari kembali. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar
Sosiologi yang tercantum dalam rapor siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 20102011.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian tentang “Hubungan antara Antusiasme Belajar Siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 20102011 ” ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran
sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi. Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam
metode dan sejalan dengannya rancangan penelitian yang digunakan juga dapat bermacam-macam. Keputusan mengenai rancangan apa yang dipakai akan
tergantung kepada tujuan penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata 1997: 15 sifat masalah yang akan digarap, dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan.
Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan penelitian itu dapat digolongkan menjadi Sembilan macam kategori yaitu:
1 Penelitian Historis
2 Penelitian Deskriptif
3 Penelitian Perkembangan
4 Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
5 Penelitian Korelasional
6 Penelitian Kausal Komparatif
7 Penelitian eksperimental Sungguhan
8 Penelitian Eksperimental Semu
commit to user 44
9 Penelitian Tindakan
Sesuai dengan uraian di atas tentang macam-macam rancangan penelitian, maka pada penelitian ini rancangan yang tepat adalah penelitian deskriptif
korelasional. Hal tersebut beralasan bahwa karena penelitian yang bermaksud menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara sedang berjalan dan berusaha
meneliti sejauh mana hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Alasan yang tersebut di atas diperkuat dengan pendapat para ahli tentang
pengertian penelitian deskriptif korelalasional. Menurut Moh. Nasir 2003 : 63, “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang
”. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar 2002 : 6,
“metode deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah
untuk dipahami dan disimpulkan. Menurut Hadari Nawawi 1995: 108, “perkataan korelasi pada dasarnya berarti hubungan”. Oleh karena itu model studi
korelasi ini juga bermaksud mengungkapkan masalah penelitian, dengan cara membuktikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif korelasional merupakan penelitian yang tidak hanya berusaha menggambarkan suatu fenomena
yang sesuai dengan fakta yang ada tetapi mencari hubungan di antara variabel- variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis. Adapun variabel tersebut
adalah variabel bebas yang diberi kode X, dalam hal ini adalah antusiasme belajar dan penggunaan media pembelajaran, serta variabel terikat yang diberi kode Y
dalam hal ini adalah prestasi belajar Sosiologi.
E. Teknik Analisis Data