Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Landasan Teoretis Penggunaan Media Pendidikan

commit to user 23 memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang. Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa jika dalam suatu kegiatan belajar mengajar memanfaatkan media pembelajaran, maka hal tersebut juga akan memberikan manfaat yang besar di dalam proses KBM. Dari adanya pemanfaatan media maka proses penyampaian materi dari guru ke siswa akan lebih mudah, kemudian tidak memberikan kejenuhan kepada siswa saat di kelas.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran menurut Dick dan Carey dalam buku Basuki Wibawa dan Farida Mukti 2001: 100 antara lain: 1 Tujuan Kalau yang ingin diajarkan adalah proses maka media yang tepat adalah media gerak seperti video, film atau TV. Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu keterampilan dalam menggunakan alat tertentu, maka benda sesungguhnya atau mock up-nya merupakan pilihan yang sesuai. Kalau tujuannya hanya ingin memperkenalkan faktor atau konsep tertentu, maka media foto, slide, atau realita mungkin pilihan yang tepat. 2 Karakteristik siswa Berapa jumlah siswa? Dimana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Dan berbagai karakteristik lainnya yang mempengaruhi media belajar itu. 3 Karakteristik media Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan media tersebut. 4 Alokasi waktu Cukupkah waktu untuk kegiatan perancangan, pengembangan, pengadaan ataupun penyajian? Semua hal tersebut perlu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih media. 5 Ketersediaan Tersediakah media yang diperlukan? Tersedikah layanan purnajualnya? Adakah aliran listrik atau baterai untuk mengoperasikannya? 6 Efektivitas Apakah efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Efektifkah untuk penggunaan dalam jangka waktu lama? 7 Kompatibilitas Apakah penggunaan media tidak bertentangan dengan norma yang berlaku? Praktiskah penggunaannya? Bagaimana daya tahan umurnya? 8 Biaya Bagaimana dana yang diperlukan untuk pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan? Bagaimana efisiensi dan efektivitas biayanya? commit to user 24 Dari uraian di atas maka dapat peneliti disimpulkan bahwa walaupun macam atau jenis media itu sangat banyak, namun untuk pemanfaatnya diperlukan kriteria dalam memilihan media pembelajaran agar pemanfaatan media pembelajaran tersebut bisa efektif, optimal dan tidak sia-sia.

e. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pendidikan

Menurut Azhar Arsyad 1997: 7, “salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience Kerucut Pengalaman Dale”. Berikut adalah Gambar Kerucut Pengalaman Dale : Abstrak Kongkret Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale Lam bang Kata Lambang Visual Gambar Diam, Rekaman Radio Gambar Hidup Pameran Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda TiruanPengamatan Pengalaman Langsung commit to user 25 Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan learning by doing misalnya keikutsertaan dalam menyiapkan makanan, membuat perabot rumah tangga, mengumpulkan perangko, melakukan percobaan di laboratorium, dan lain-lain. Kesemuanya itu memberi dampak langsung terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti chart, grafik, atau kata. Jika pesan terkandung dalam lambang-lambang seperti itu, indera yang dilibatkan untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera penglihatan atau indera pendengaran. Meskipun tingkat partisipasi fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Sesungguhnya, pengalaman kongkret dan pengalaman abstrak dialami silih berganti; hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan sebaliknya, kemampuan interpretasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang di dalamnya ia terlibat langsung. Dari uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa jika siswa melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba dalam proses belajar, maka akan diperoleh suatu pertumbuhan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pertumbuhan yang diperoleh tersebut bisa disebut sebagai hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Maksud dari melibatkan seluruh indera adalah bahwa dengan semakin banyaknya indera yang digunakan siswa dalam proses belajar, maka akan semakin memberikan keberhasilan pada proses belajar tersebut. Hal tersebut bisa dicontohkan bahwa, jika suatu situasi belajar siswa dihadapkan pada ketersediaan media commit to user 26 pembelajaran yang memadai maka proses belajar itupun akan menggunakan bantuan indera lebih dari satu. Sehingga jika dikaitkan dengan prestasi belajar Sosiologi, maka dalam suatu proses belajar sosiologi yang menggunakan media pembelajaran yang memadai maka siswa akan lebih antusias dalam mengikutsertakan seluruh fungsi inderanya untuk memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. Hal tersebutlah yang akan memberikan dampak positif pada prestasi belajar Sosiologi para siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 193

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA SEKOLAH Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Tegal Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 158

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KLATEN.

0 1 13

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 15

HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 4

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 17

HUBUNGAN PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

Hubungan Antara Pemanfaatan Media Pembelajaran Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura - UNS Institutional Repository

0 1 17