15 1
Oposisi opposition yang mencakup persaingan competition dan pertentangan atau pertikaian.
2 Kerjasama cooperation yang menghasilkan akomodasi
accomodation. 3
Diferensiasi differentiation yang mencakup suatu proses dimana orang perorangan didalam masyarakat memperoleh hak
dan kewajiban yang berbeda dengan orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, seks dan pekerjaan.
Diferensiasi menghasilkan lapisan sosial. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial memiliki beberapa bentuk diantaranya adalah kerjasama,
akomodasi, asimilasi,
persaingan, kontravensi,
pertentangan dan diferensiasi. Bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut yang mewarnai hubungan manusia dengan manusia lain didalam
kehidupannya.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Kelangsungan interaksi sosial ini sekalipun dalam bentuknya yang sederhana ternyata merupakan proses yang kompleks. Menurut
Gerungan 2004:62 terdapat empat faktor yang mendasari proses interaksi sosial yaitu, 1 Faktor Imitasi, 2 Faktor Sugesti, 3 Faktor
Identifikasi, 4 Faktor Simpati. Masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Faktor Imitasi
16 Faktor imitasi merupakan faktor yang mendasari interaksi
sosial. Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain baik sikap, penampilan maupun gaya hidup.
Berbicara bukan satu-satu alat yang terpenting dalam komunikasi, namun juga cara-cara lainnya untuk menyatakan dirinya dipelajari
melakui proses imitasi pula, misalnya tingkah laku tertentu, cara memberikan hormat, cara menyatakan terima kasih, cara
menyatakan kegirangan orang apabila bertemu dengan seseorang kawan, dan juga cara memberi isyarat.
2 Faktor Sugesti
Faktor lain yang memegang peran penting dalam kelangsungan interaksi sosial adalah sugesti. Sugesti adalah suatu
proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik
terlebih dahulu Gerungan, 2004:65. Adapun syarat yang memudahkan sugesti terjadi menurut Gerungan 2004:66-70
adalah: a
Sugesti karena hambatan berpikir. Individu akan melakukan anjuran apa saja yang
diberikan kepadanya tanpa adanya pertimbangan kritik terlebih dahulu. Keadaan ini disebabkan karena individu sudah lelah
berfikir atau sedang mengalami perangsangan-perangsangan emosional, sehingga akan mudah dipengaruhi.
17 b
Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah. Individu akan mudah terkena sugesti dari pihak lain
apabila kemampuan berfikirnya terpecah-belah. Keadaan ini disebabkan karena individu yang bersangkutan mengalami
kebingungan dan sedang menghadapi masalah serta kesulitan. c
Sugesti karena otoritas. Individu akan cenderung untuk menerima pandangan-
pandangan atau sikap orang lain, apabila pandangan tersebut diberikan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
d Sugesti karena mayoritas.
Individu akan cenderung untuk menerima pandangan- pandangan atau sikap orang lain apabila pandangan tersebut
didukung oleh sebgaian besar anggota kelompoknya. e
Sugesti karena will to believe. Sugesti akan mudah diberikan kepada individu karena
didalam individu tersebut sudah terdapat keyakinan tentang suatu pandangan tertentu, sehingga sugesti yang diberikan
merupakan penguatan dari pandangan tersebut. 3
Faktor Identifikasi Identifikasi dilakukan orang kepada orang lain yang
dianggapnya ideal dalam suatu segi, untuk memperoleh sikap dan nilai yang dianggapnya ideal dan yang masih merupakan
kekurangan dalam dirinya. Proses ini berjalan secara otomatis,
18 bawah sadar, dan objek identifikasi itu tidak dipilih secara rasional,
tetapi berdasarkan penilaian subjektif. 4
Faktor Simpati Simpati merupakan perasaan tertariknya seseorang terhadap
orang lain. Rasa simpati timbul karena adanya perasaan atau emosi terhadap orang lain. Simpati dapat menghubungkan satu orang
dengan orang lain, sehingga peranan simpati cukup nyata dalam hubungan persahabatan antara dua orang atau lebih. Pada simpati
dorongan utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang lain.
Proses interaksi sosial yang terjadi didalam kehidupan masyarakat dapat melibatkan salah satu atau lebih faktor yang
mempengaruhi interaksi sosial. Hal ini tergantung sikap dan perilaku individu terhadap lingkungannya.
2. Tinjauan Perilaku Sosial