46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong 2011:4 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan adalah berupa
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada
penggunaan metode studi kasus. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 120, penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami dan memaknai pandangan
serta kejadian pada subjek penelitian dalam rangka menggali secara mendalam tentang kemampuan berinteraksi sosial remaja ditinjau dari segi
sosial. Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang kemampuan berinteraksi sosial remaja putus sekolah, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini akan menghasilkan data yang berupa kata-kata baik lisan maupun tertulis, berupa
gambar dan bukan angka-angka.
47
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan
data di suatu penelitian. Sumber data utama merupakan kata-kata dan
tindakan orang-orang yang menjadi subyek penelitian yang selanjutnya diamati atau diwawancarai.
Subjek dari penelitian ini adalah remaja yang berada di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta yaitu RNA, PT,
AR. Selain itu juga ada informan pelengkap yaitu pengurus lembaga, pekerja sosial, pramu sosial, instruktur kegiatan dan teman sebaya subjek penelitian
di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut
Sugiyono 2012:124 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah subjek penelitian ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Pemilihan subjek dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria yang dimiliki oleh masing-
masing subjek yaitu sifat subjek, latar belakang subjek dan perilaku subjek pada saat di BPRSR. Subjek RNA dipilih dengan pertimbangan dilihat dari
sifatnya kesehariannya yang introvert dengan latar belakang broken home dan dia pendiam serta selalu menjauh dari keramaian, PT dengan pertimbangan ia
anak jalanan, ia seorang anak yang emosionalnya belum stabil dan ia lebih sering bermain di asrama putri, dan AR dengan pertimbangan ia remaja yang
ekstrovert dengan latar belakang dari keluarga kurang mampu dan ia paling
48 mudah bergaul dengan siapapun. Pemilihan subjek ini dimaksudkan untuk
mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian