41
b. Fungsi BPRSR Yogyakarta
Berdasarkan data arsip yang dimiliki BPRSR, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja sebagai Unit Pelaksana
Teknis dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial remaja terlantar
memiliki fungsi sebagai berikut: 1
Penyusunan program panti. 2
Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial remaja terlantar.
3 Penyelenggaraan koordinasi dengan Dinas Instansi Lembaga
Sosial yang bergerak dalam penanganan remaja terlantar. 4
Memfasilitasi penelitian dan pengembangan bagi Perguruan Tinggi Lembaga Kemasyarakatan Tenaga Sosial untuk
perlindungan, pelayanan, dan rehabilitasi sosial bagi remaja terlantar.
5 Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan panti. 6
Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Nina Wulandari – Universitas Negeri Yogyakarta 2008 : Interaksi Sosial
Anak Tunarungu di SLB Panca Bakti Pakem Yogyakarta. Hasil penelitian menyatakan : 1 Interaksi sosial subjek terhadap
guru menunjukkan adanya sifat pemalu, belum dapat memulai
42 pembicaraan, belum mampu menjawab pertanyaan sederhana, pasif,
kurang dapat diajak belajar bersama, 2 Interaksi sosial subjek dengan teman-temannya menunjukkan adanya perilaku pasif, tidak mau menyapa,
tidak memiliki kepedulian terhadap teman, tidak dapat diajak bekerjasama, 3 Interaksi sosial subjek terhadap orangtua dan saudaranya menunjukkan
adanya komunikasi yang kurang, perilaku menang sendiri, tidak mau membantu, melawan bila dinasehati, dan tidak mau berbagi, 4 Faktor-
faktor yang menjadi kendala subjek mengembangkan interaksi sosialnya adalah kurangnya perhatian dari orangtua dan saudaranya, intensitas
berkumpul kurang, kurangnya minat anak untuk melakukan interaksi sosial, perilaku pasif, senang menyendiri.
Analisa : penelitian Nina memiliki kesamaan dengan penelitian ini yakni
sama-sama mendeskripsikan interaksi sosial subjek penelitian. Secara umum penelitian Nina membahas tentang : 1 Interaksi sosial subjek
terhadap guru, 2 Interaksi sosial subjek dengan teman-temannya, 3 Interaksi sosial subjek terhadap orangtua dan saudaranya, 4 Faktor-faktor
yang mempengaruhi anak dalam melakukan interaksi sosial. Sedangkan penelitian ini membahas tentang : 1 Interaksi sosial remaja putus sekolah
dengan pengurus lembaga dan pekerja sosial, 2 Interaksi sosial remaja putus sekolah dengan teman sebaya, 3 Interaksi sosial remaja putus
sekolah dengan instruktur, 4 Faktor pendorong dan penghambat dalam berinteraksi sosial. Penelitian sama-sama dilakukan dengan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus dengan tiga teknik
43 pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data sama-sama menggunakan teknik trianggulasi.
C. Kerangka Berpikir