55 flowchart, dan sejenisnya Sugiyono, 2009: 249. Dengan menyajikan data
maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami dari
penyajian data tersebut. 3.
Penarikan Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temauan
baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas Sugiyono, 2012: 99. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi bila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Uji Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Data yang dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan sifat tujuan penelitian untuk
dilakukan pengecekan kebenaran melalui teknik trianggulasi. Menurut pendapat Lexy J. Moleong 2011: 330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
56 Menurut Lexy J Moleong 2010:330-331 ada berbagai jenis
triangulasi, yaitu: 1.
Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. 2.
Triagulasi metode, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode sama. 3.
Triangulasi teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Dalam penelitian ini trianggulasi data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data dilakukan dengan
cara membandingkan data hasil wawancara terhadap remaja dengan data hasil wawancara terhadap pengurus lembaga, pekerja sosial, pramsos, instruktur
dan teman sebaya subjek. Triangulasi metode dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja
a. Lokasi dan Keadaan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Remaja Lokasi Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja
berada pada posisi yang cukup strategis yaitu di Beran, Tridadi, Sleman tepatnya di depan Stadion Tridadi Sleman dan masih satu
wilayah dengan kompleks perdinasan Kabupaten Sleman. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mengakses letak
Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta ini. Data dokumentasi yang dimiliki oleh Balai Perlindungan dan
Rehabilitasi Sosial Remaja menunjukkan bahwa lembaga ini menempati lahan seluas 14.182 m² dengan rincian luas tanah kantor
dan asrama 9.765 m², asrama bawah 3.926 m² dan wisma ndrono 491 m². Sedangkan luas bangunan seluruhnya adalah 3.881 m² dengan
sarana dan prasarana sebagai berikut: 1
Kantor 2 lantai : 1 unit
2 Aula 2 lantai
: 1 unit 3
Ruang keterampilan 2 lantai : 1 unit
4 Rumah dinas
: 3 unit 5
Asrama : 6 unit