Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

49 Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah: a. Tahap pengumpulan data awal yaitu melakukan observasi awal untuk mengetahui suasana tempat, kegiatan yang berlangsung segala bentuk bimbingan yang aktif dan interaksi para remaja saat kegiatan, kondisi remaja di lembaga. b. Tahap penyusunan proposal. Dalam tahap ini dilakukan penyusunan proposal dari data-data yang telah dikumpulkan melalui tahap pengumpulan data awal. c. Tahap perijinan. Pada tahap ini dilakukan pengurusan ijin untuk penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. d. Tahap pengumpulan data dan analisis data. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan terhadap data-data yang sudah di dapat pada saat penelitian dilaksanakan dan dilakukan analisis data dengan teknik analisis data kualitatif. Tahapan dalam menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. e. Tahap penyusunan laporan. Tahapan ini dilakukan untuk menyusun seluruh data dari hasil penelitian yang didapat dan selanjutnya disusun sebagai laporan pelaksanaan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah segala sesuatu yang menyangkut bagaimana cara atau dengan apa data dapat dikumpulkan. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu: 50 pengamatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi pengamatan Observasi merupakan teknik utama dalam penelitian ini. Nasution dalam Sugiyono 2012: 310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang perilaku manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan. Selain itu observasi dilakukan juga untuk memperoleh gambaran nyata suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Pengamatan dapat dilakukan secara partisipatif dan nonpartisipatif. Dalam pengamatan partisipatif parcipatory observation pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam pengamatan nonpartisipatif nonparticipatory observation pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan Nana Syaodih, 2011: 220. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif. Disini peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Saat melakukan pengamatan dibantu oleh lembar pengamatan. Objek yang 51 diamati adalah pergaulan remaja, komunikasi remaja, kerjasama remaja dengan orang lain, sikap remaja, dan aktivitas remaja saat di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. 2. Wawancara interview Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012: 317 wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2010: 198 wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari informan. Dalam suatu penelitian ada beberapa macam wawancara yang bisa digunakan peneliti untuk memperoleh data-data dari informan. Estederg dalam Sugiyono 2009: 73 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semistruktur dan tidak terstruktur yang dijelaskan sebagai berikut: a. Wawancara terstruktur structured interview Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah dipersiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. 52 b. Wawancara semistruktur semistructure interview Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. c. Wawancara tidak terstruktur unstructured interview Adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur yang dilakukan dalam situasi santai dan spontan sehingga memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan di luar pedoman wawancara. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang kehidupan sosial remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta, perilaku sosial remaja, interaksi sosial remaja, faktor yang mendorong dan menghambat terjadinya interaksi sosial remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012: 329. Dalam penelitian ini dokumentasi meliputi data statistik jumlah remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial 53 Remaja Yogyakarta, dan foto-foto aktivitas remaja. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara. Tabel. 2 Teknik Pengumpulan Data No. Aspek Sumber Data Teknik 1 Interaksi sosial remaja dengan pengurus lembaga dan pekerja sosial Remaja, pengurus lembaga, pekerja sosial Observasi, wawancara 2 Interaksi sosial remaja dengan teman satu lembaga Remaja, pekerja sosial, instruktur Observasi, wawancara, dokumentasi 3 Interaksi sosial remaja dengan instruktur kegiatan Remaja, instruktur Wawancara, dokumentasi 4 Faktor pendorong dan penghambat dalam interaksi sosial remaja Remaja, pekerja sosial, instruktur Wawancara

E. Instrumen Penelitian