Perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial dan Moral

33 Remaja yang merupakan masa peralihan antara masa kehidupan kanak-kanak dan masa kehidupan orang dewasa tentu memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik umum perkembangan remaja diantaranya adalah kegelisahan, kebingungan, terjadi pertentangan, keinginan untuk mengkhayal, melakukan kegiatanaktivitas berkelompok, dan memiliki keinginan mencoba segala sesuatu Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2005:16-17. Melihat ciri-ciri dan karakteristik remaja yang telah diungkapkan diatas dapat dimaknai bahwa dalam perkembangannya remaja membutuhkan bimbingan yang baik dari semua pihak agar remaja dapat melalui perkembangannya dengan baik dan tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif.

c. Perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial dan Moral

Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa tentunya akan mengalami banyak perkembangan. Terdapat beberapa perkembangan pada remaja diantaranya, perkembangan emosi remaja, perkembangan emosi cinta, pekembangan sosial remaja, dan perkembangan moral Rita Eka Izzaty, dkk, 2008:135-143. 1 Perkembangan Emosi Remaja Daniel Goleman dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2005:62, memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang 34 hebat dan meluap-luap. Kemudian Rita Eka Izzaty, dkk 2008:135 menyatakan bahwa: Pada masa remaja terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga masa ini disebut masa badai dan topan storm and strees atau disebut dengan Heightened Emotionality, yaitu masa yang menggambarkan keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak. Jadi meningginya emosi terutama karena remaja mendapat tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, karena selama masa kanak-kanak mereka kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu. Kepekaan emosi yang meningkatkan sering diwujudkan dalam bentuk : remaja lekas marah, suka menyendiri dan kebiasaan nervous, seperti gelisah, cemas dan sentimen, menggigit kuku dan garuk-garuk kepala. Keadaan emosi remaja yang demikian akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan sosialnya. 2 Perkembangan Emosi Cinta Seiring dengan kematangan kelenjar kelamin, dalam diri remaja mulai timbul perhatian terhadap lawan jenis, atau sering diistilahkan mulai jatuh cinta. Daniel Goleman dalam Sarlito W. Sarwono 2012:63 mengungkapkan bahwa salah satu bentuk emosi adalah cinta, di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang. Tahap-tahap perkembangan 35 emosi cinta yang diungkapkan oleh Rita Eka Izzaty, dkk 2008:136 adalah sebagai berikut: a Crush, akhir masa kanak-kanakremaja awal, mulai memuja orang lain yang lebih tua dari jenis seks yang sama, cinta bersifat pemujaan; b Hero Worshipping, cinta bersifat pemujaan ditujukan pada orang lain yang lebih tua, tetapi dari jenis kelamin yang berbeda dan umumnya jarak jauh; c Boy Crazy Girl Crazy, rasa cinta ditujukan pada teman sebaya, tidak hanya satu orang tetapi pada semua remaja dan lawan jenisnya; d Puppy Love cinta monyet, cinta remaja tertuju pada satu orang saja tetapi sifatnya masih berpindah-pindah; e Romantic Love, remaja menemukan cinta yang tepat, sifat sudah lebih stabil, sering berakhir dengan perkawinan. 3 Perkembangan Sosial Remaja Menurut Yusuf 2007 dalam Haryanti dan Sumarno 2014:33 perkembangan sosial diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Hubungan sosial menurut Alisyahbana dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2005:85 adalah cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya. Hubungan sosial ini mula-mula dimulai dari lingkungan rumah sendirim kemudian berkembang lebih luas lagi ke lingkungan sekolah, dan berlanjut ke lingkungan yang lebih luas lagi yaitu tempat berkumpulnya teman sebaya. 36 Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan komples jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Remaja mencari bantuan emosional dalam kelompoknya, demikian juga dengan pemuasan intelektual yang juga didapatkan remaja dalam kelompoknya. Selain itu mengikuti organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi perkembangan sosial remaja. Keberhasilan dalam pergaulan sosial akan menambah rasa percaya diri pada remaja dan ditolak oleh kelompok merupakan hukuman yang paling berat bagi remaja. Karenanya, setiap remaja akan selalu berusaha untuk diterima oleh kelompoknya. Penerimaan sosial dalam kelompok remaja sangat tergantung pada: kesan pertama, penampilan yang menarik, partisipasi sosial, perasaan humor yang dimiliki, keterampilan berbicara, dan kecerdasan. 4 Perkembangan Moral Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. “Moral adalah ajaran tentang baik-buruk, benar-salah, akh lak, aturan yang harus dipatuhi” Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 143. Moral merupakan kendali, kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai kehidupan, yaitu norma- norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan hidup seseorang. Sarlito Wirawan 37 Sarwono 2006:91 menyatakan bahwa “dalam moral sebenarnya sudah diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, serta perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari”. Moral merupakan bagian penting yang sangat berhubungan dengan perkembangan sosial dalam membuat judgement atau keputusan dalam berperilaku. Perkembangan moralitas merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan sosial dan kepribadian seseorang. Perkembangan norma dan moralitas sangat berhubungan dengan kata hati atau hati nurani. Perkembangan moral yang sebenarnya terjadi pada masa remaja sehingga menjadi kehidupan moral merupakan masalah pokok dalam masa remaja.

4. Tinjauan Tentang Putus Sekolah