13 perilaku orang lain. Berdasarkan tafsiran itu seseorang bertindak dan
dengan demikian interaksi sosial terjadi. Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat dimaknai bahwa
kontak sosial dan komunikasi merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam proses interaksi sosial, karena tanpa kedua unsur tersebut
maka sangat tidak mungkin interaksi sosial dapat terjadi. Komunikasi sangat menentukan terjadinya kerjasama antara orang per orang, atau
antar kelompok-kelompok manusia.
c. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial memiliki beberapa bentuk, yaitu asosiatif dan disasosiatif Soerjono Soekanto, 2010: 64, yang dijelaskan sebagai
berikut: 1
Asosiatif
Asosiatif terdiri dari kerjasama cooperation, akomodasi accomodation
dan Asimilasi
assimilation. Kerjasama
merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi suatu keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau
kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sedangkan asimilasi merupakan suatu proses dimana pihak-pihak
14 yang
berinteraksi mengindentifikasikan
dirinya dengan
kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok.
2
Disasosiatif
Disasosiatif terdiri dari persaingan competition, kontravensi contravention, dan pertentangan conflict. Persaingan diartikan
sebagai suatu proses sosial di mana individu atau kelompok- kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum baik perseorangan maupun kelompok
manusia dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan. Kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Pertentangan merupakan suatu proses
sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang sering
disertai dengan ancaman atau kekerasan. Penelitian ini merujuk pada teori di atas yang membahas mengenai interaksi sosial beserta
bentuk-bentuk interaksi sosial.
Menurut Kimball Young Dany Haryanto dan G. Edwi Nugohadi, 2011:219, terdapat tiga bentuk interaksi sosial sebagai
berikut:
15 1
Oposisi opposition yang mencakup persaingan competition dan pertentangan atau pertikaian.
2 Kerjasama cooperation yang menghasilkan akomodasi
accomodation. 3
Diferensiasi differentiation yang mencakup suatu proses dimana orang perorangan didalam masyarakat memperoleh hak
dan kewajiban yang berbeda dengan orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, seks dan pekerjaan.
Diferensiasi menghasilkan lapisan sosial. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial memiliki beberapa bentuk diantaranya adalah kerjasama,
akomodasi, asimilasi,
persaingan, kontravensi,
pertentangan dan diferensiasi. Bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut yang mewarnai hubungan manusia dengan manusia lain didalam
kehidupannya.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial