Komponen Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

14 peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang dilakukan dengan sengaja, terarah, dan terencana sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Komponen Pembelajaran

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan suatu proses guna mencapai tujuan dari sistem. Komponen pembelajaran dikatakan sebagai bagian dari sistem pembelajaran yang menentukan kualitas dari pembelajaran tersebut. Menganalisis komponen pembelajaran dapat membantu guru dalam memprediksi keberhasilan proses pembelajaran Wina Sanjaya, 2010: 206. Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. Ciri lain dari pembelajaran adalah yang berhubungan dengan komponen komponen pembelajaran. Sumiati dan Asra 2009: 3 mengelompokkan komponen- komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran merupakan bagian dari sistem yang mempengaruhi kualitas suatu pembelajaran terdiri dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain. Secara umum, komponen yang berperan penting dalam pembelajaran meliputi 15 tujuan pembelajaran, metode pengajaran, materi pembelajaran, kondisi siswadan kegiatan belajarnya, kondisi guru dan kegiatan mengajarnya, media yang digunakan serta evaluasi dari pembelajaran tersebut.

c. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan yaitu apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager Sumiati dan Asra, 2009: 10 memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan siswa. Menurut H. Daryanto 2005: 58 tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. B. Suryosubroto 1990: 23 menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.RPP merupakan komponen penting dalam kurikulum yang pengembangannya harus dilakukan secara professional. Menurut E. Mulyasa 2010: 222 berikut ini adalah cara pengembangan RPP dalam garis besarnya. 1 Mengisi kolom identitas. 2 Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan. 16 3 Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan digunakan yang terdapat dalam silabus yang telah disusun. 4 Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang telah ditentukan. 5 Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok pembelajaran yang terdapat dalam silabus. 6 Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. 7 Menentukan langkah-langkah pembelajaran. 8 Menentukan sumber belajar yang akan digunakan. 9 Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran. Tujuan pembelajaran juga harus dirumuskan secara lengkap agar tidak menimbulkan penafsiran yang yang bermacam-macam. Suatu tujuan pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat berikut: 1 Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. 2 Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi. Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan pembelajaran ini harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuan pembelajaran yang 17 dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dari proses pembelajaran.

3. Pembelajaran Dasar Teknologi Menjahit

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN Penerapan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Upaya Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N Karangpandan Ta

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN SAKU PASSEPOILLE SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH.

2 3 248

PENGARUH PENGGUNAAN JOBSHEET DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT SAKU PASSEPOILLE DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

4 7 158