Tujuan Pembelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja Memeriksa Kelengkapan Jobsheet Meliputi: Materi

114 MATERI DALAM PEMBELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT MEMBUAT SAKU VEST DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION STAD JOBSHEET SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 2 JEPARA BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM KEAHLIAN : TATA BUSANA MATA PELAJARAN : DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT KELAS SEMESTER : X BUSANA 2 GENAP STANDAR KOMPETENSI : MEMBUAT MACAM-MACAM SAKU KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT SAKU VEST ALOKASI WAKTU : 3X 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyiapkan alat untuk membuat saku vest welt pocket 2. Siswa dapat menyiapkan komponen bahan untuk membuat saku vest welt pocket 3. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan saku vest welt pocket 4. Siswa dapat membuat saku vest welt pocket sendiri dengan tepat

B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Periksalah segala keperluan sebelum mengerjakan baik dari segi kesiapan dan kelengkapan operasional: 1. Membersihkan dan mengkondisikan tempat kerja ketika akan memulai membuat saku vest welt pocket 2. Mengenakan pakaian dan peralatan praktek sesuai dengan ketentuan 3. Memeriksa kondisi tangan dalam keadaan bersih ketika akan memulai membuat saku vest welt pocket 4. Menjaga sikap duduk ketika membuat saku 5. Tertib dalam pengoperasian alat-alat dan bahan saat membuat saku 115

C. Memeriksa Kelengkapan Jobsheet Meliputi:

1. Kelengkapan halaman jobsheet 2. Kesalahan cetak 3. Kejelasan tulisan 4. Kejelasan gambar

D. Materi

Saku adalah bagian dari busana pakaian yang dapat berfungsi untuk menempatkan suatu benda dan juga dapat dipakai sebagai hiasan yang menempel atau di dalam bagian busana. Terdapat tiga macam bentuk saku, yaitu saku tempel, saku dalam dan saku samping. Saku dalam adalah saku yang terletak pada bagian dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau kelepaknya saja Tini Sekartini, 2000: 10. Ada tiga macam saku dalam yaitu saku passepoile, saku klep dan saku vest. Saku dalam juga dapat dibuat dengan variasi arah miring, tegak, sudut atau datar pada busana. Sebagai contoh saku vest welt pocket yaitu pada jas dan celana pria memiliki tampilan yang sangat rapi, elegan dan praktis. Pembuatan saku dalam salah satunya pembuatan saku vest welt pocket terlihat sulit dan lebih rumit dibanding pembuatan saku tempel karena harus menggunting bagian busana yang akan dipasang saku, namun dalam kenyataanya hal tersebut tidak benar, yang terpenting ketika membuat saku vest adalah harus teliti dalam proses pembuatannya baik dari segi ukuran, bentuk dan kerapihan jahitan. Jika dalam pembuatan saku vest dilakukan dengan konsentrasi dan kecermatan yang baik maka membuat saku vest akan menjadi mudah dan hasilnya menjadi rapi. Namun apabila tidak dilakukan dengan konsentrasi dan kecermatan yang baik, hasil saku vest tidak akan tepat seperti saku tidak memiliki sudut yang baik pada bagian sudut-sudutnya karena kesalahan menggunting, ukuran saku tidak presisi sesuai ukuran yang telah ditentukan, saku terlihat tidak rapi karena berkerut dan sebagainya. Berdasarkan macamnya, terdapat tiga macam saku dalam yaitu: 116 1. Saku Pessepoile double bound pocket. yaitu saku yang pada bagian lubangnya terdapat bibir saku yang presisi sama antara bagian atas dan bawahnya, serta penyelesaiannya dengan menggunakan kumai serong bahan yang arah seratnya melebar. 2. Saku klep flap pocket, yaitu saku dalam bobok yang pada bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan ke bawah, berfungsi untuk penutup saku hiasan. 3. Saku Vest welt pocket, yaitu saku dalam yang pada bagian lubangnya terdapat klep mengarah ke atas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan klep. Dalam materi ini, akan lebih diperdalam mengenai cara pembuatan saku vest welt pocket.

E. Langkah Pembuatan Saku Vest

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN Penerapan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Upaya Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N Karangpandan Ta

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN SAKU PASSEPOILLE SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH.

2 3 248

PENGARUH PENGGUNAAN JOBSHEET DAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT SAKU PASSEPOILLE DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

4 7 158