77 Berdasarkan tabel 14 dan diagram pada gambar 5, dapat diketahui bahwa
skor rata-rata pretest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol relatif sama yaitu 43,88 dan 43,00. Sedangkan skor rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Namun standar deviasi atau simpangan baku posttest dari kedua kelas relatif sama. Data hasil pretest dan
posttest dapat dilihat pada lampiran halaman 434.
3.
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari pengujian hipotesis yang berkaitan dengan keefektifan pembelajaran dengan metode guided discovery
setting STAD dan pembelajaran dengan metode ekspositori baik terhadap motivasi belajar matematika maupun prestasi belajar matematika siswa. Jika
kedua metode pembelajaran ini masing-masing efektif terhadap motivasi maupun prestasi belajar, maka dilakukan uji lanjut dengan hipotesis mengenai
perbedaan keefektifan. Jika hipotesis ini menunjukkan ada perbedaan maka dilanjutkan lagi dengan uji perbandingan.
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Sebelum pengujian hipotesis, data dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol harus memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.
Data-data tersebut merupakan data sebelum dan sesudah kedua kelas menerima perlakuan, yaitu meliputi data motivasi awal, motivasi akhir,
pretest , dan posttest.
78
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data skor awal motivasi, skor akhir motivasi, pretest maupun skor posttest yang
diperoleh dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal
jika nilai signifikasi lebih dari 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan SPSS versi 21.0 adalah sebagai berikut.
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data
Kelas Nilai signifikasi
Hasil Sebelum
perlakuan Setelah
perlakuan
Motivasi belajar Eksperimen 0,917
0,953 Normal Kontrol
0,687 0,947 Normal
Prestasi belajar Eksperimen
0,448 0,208 Normal
Kontrol 0,715
0,287 Normal Berdasarkan tabel 15 di atas, diketahui bahwa hasil nilai signifikansi
tidak ada yang kurang dari 0,05. Hal tersebut berarti data motivasi awal, motivasi akhir, pretest¸ dan posttest berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman 435.
2 Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah
variansi antar kelas yang dianalisis homogen atau tidak. Data kedua kelas memiliki variansi yang homogen jika nilai signifikasinya lebih dari 0,05.
Pengujian homogenitas menggunakan uji homogenitas Levene’s dengan
79 bantuan SPSS versi 21.0. Berikut hasil dari pengujian homogenitas
motivasi awal, motivasi akhir, pretest, dan posttest.
Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Data
Nilai signifikasi
Hasil
Motivasi Awal 0,680
0,05 Homogen
Motivasi Akhir 0,392
Homogen Pretest
0,068 Homogen
Posttest 0,948
Homogen Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa tidak ada nilai signifikasi yang
kurang dari 0,05. Hal tersebut berarti data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama, baik data motivasi awal,
motivasi akhir, pretest, maupun posttest. Hasil output pengujian homogenitas dengan bantuan SPSS versi 21.0 dapat dilihat pada lampiran
halaman 443.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian