74
2. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan gambaran data yang diperoleh baik dari kondisi awal maupun kondisi akhir variabel yang diteliti. Data-data tersebut
meliputi data angket motivasi awal, angket motivasi akhir, nilai pretest, dan nilai posttest. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas instrumen menunjukkan
bahwa koefisien reliabilitas angket motivasi adalah 0,834, termasuk dalam kriteria baik; soal pretest adalah 0,562, termasuk dalam kriteria sedang; dan
soal posttest adala 0,732, termasuk dalam kriteria tinggi. Hasil output SPSS selengkapnya dapat dilihat di lampiran 4.1 halaman 425.
a. Deskripsi Data Hasil Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
Angket motivasi belajar matematika diberikan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah perlakuan, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Angket motivasi awal bertujuan untuk mengetahui motivasi awal sebelum menerima perlakuan. Sedangkan motivasi akhir bertujuan untuk mengukur
motivasi belajar matematika siswa setelah menerima perlakuan. Adapun ringkasan data hasil angket motivasi adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Deskripsi Data Motivasi Awal dan Motivasi Akhir pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Skor Statistik Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Motivasi
Awal Motivasi
Akhir Motivasi
Awal Motivasi
Akhir
Jumlah siswa n 32
32 32
32 Skor rata-rata
72,34 80,81
74,94 75.94
Variansi 50,943
81,324 60,254
70,060 Simpangan baku
7,137 9,018
7,762 8.370
75
Gambar 4 Diagram Hasil Data Motivasi
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 13 dan diagram pada gambar 4 di atas, rata-rata skor angket motivasi belajar matematika dari
kedua kelas meningkat. Sebelum perlakuan, kelas kontrol memiliki skor rata- rata lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Namun setelah menerima
perlakuan, skor rata-rata kelas eksperimen mampu melebihi kelas kontrol. Bahkan pada kelas eksperimen, ada yang mampu mencapai skor maksimal
yaitu 100, sedangkan skor tertinggi pada kelas kontrol adalah 94. Akan tetapi, standar deviasi atau simpangan baku dari kedua kelas relatif sama, baik
sebelum maupun sesudah menerima perlakuan. Data hasil angket motivasi dapat dilihat pada lampiran halaman 433.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Skor Tertinggi
Motivasi Awal
Skor Tertinggi
Motivasi Akhir
Skor Terendah
Motivasi Awal
Skor Terendah
Motivasi Akhir
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
76
b. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Siswa
Data hasil tes prestasi belajar matematika yang akan dideskripsikan terdiri dari pretest dan posttest. Pretest merupakan tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan awal siswa, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan posttest digunakan untuk
mengukur hasil prestasi belajar matematika siswa setelah menerima perlakuan. Adapun ringkasan data hasil prestasi belajar adalah sebagai
berikut.
Tabel 14. Deskripsi Data Pretest dan Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Skor Statistik Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Pretest
Posttest Pretest
Posttest
Jumlah siswa n 32
32 32
32 Skor rata-rata
43,88 85,00
43,00 79,63
Variansi 192,500
105,290 109,412
104,629 Simpangan baku
13,874 10,261
10,460 10,229
Gambar 5 Diagram Hasil Data Pretest-Posttest
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Skor Tertinggi
Pretest Skor
Tertinggi Posttest
Skor Terendah
Pretest Skor
Terendah Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
77 Berdasarkan tabel 14 dan diagram pada gambar 5, dapat diketahui bahwa
skor rata-rata pretest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol relatif sama yaitu 43,88 dan 43,00. Sedangkan skor rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Namun standar deviasi atau simpangan baku posttest dari kedua kelas relatif sama. Data hasil pretest dan
posttest dapat dilihat pada lampiran halaman 434.
3.
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari pengujian hipotesis yang berkaitan dengan keefektifan pembelajaran dengan metode guided discovery
setting STAD dan pembelajaran dengan metode ekspositori baik terhadap motivasi belajar matematika maupun prestasi belajar matematika siswa. Jika
kedua metode pembelajaran ini masing-masing efektif terhadap motivasi maupun prestasi belajar, maka dilakukan uji lanjut dengan hipotesis mengenai
perbedaan keefektifan. Jika hipotesis ini menunjukkan ada perbedaan maka dilanjutkan lagi dengan uji perbandingan.
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis