Metode Guided Discovery dalam Setting STAD Student Team

28 Tabel 3. Tingkatan Penghargaan Kelompok STAD Rekognisi KelompokTim No Perolehan Skor Predikat 1 2 3 15-19 20-24 25-30 Good team Great team Super team Berdasarkan komponen di atas, pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini: 1 menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi peserta didik, 2 menyampaikan apersepsi, 3 mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar, 3 membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5 presentasi kelompok, 6 melakukan evaluasi, 7 memberikan penghargaan.

8. Metode Guided Discovery dalam Setting STAD Student Team

Achievement Division Pembelajaran matematika dengan metode guided discovery dalam setting STAD Student Team Achievement Division dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode yang diawali dengan bimbingan singkat dari guru yang mengarahkan peserta didik menemukan sendiri hasil atau jawaban akhir dari suatu permasalahan, tetapi guru tetap memberi isyarat atau petunjuk mengenai bagaimana menyelesaikan masalah tersebut untuk menjaga siswa tetap dalam arah yang benar. Kegiatan belajar dilakukan dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota, dan proses pembelajarannya menganut pembelajaran kooperatif tipe STAD. Evaluasipenilaian proses pembelajaran dilakukan melalui teskuis yang dikerjakan secara individual untuk mengetahui keefektifan metode ini. Secara lebih rinci, pelaksanaan metode guided discovery dalam setting STAD seperti langkah-langkah berikut ini. 29 1 Pembukaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi serta mempersiapkan siswa baik secara fisik maupun psikis 2 Apersepsi Guru menyampaikan materi pembelajaran yang menjadi prasyarat materi yang akan dipelajari, materi prasyarat ini merupakan materi yang telah dipelajari, sekaligus memberikan stimulation berupa suatu masalah kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. 3 Problem Statement Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan guru sebelumnya. Identifikasi tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan, kemudian dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. 4 Pembentukan Kelompok dan Pembelajaran dalam Kelompok Guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa pada setiap kelompok. Guru memberikan bahan diskusi kepada setiap kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, siswa saling membantu satu sama lain untuk mengumpulkan data data collecting. Guru memberikan bimbingan agar siswa menemukan sendiri hasil atau jawaban akhir dari suatu permasalahan. Bahan diskusi untuk kelompok dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai. Bahan diskusi ini berupa persoalan yang sifatnya membimbing siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep pada materi yang akan dibahas. Setiap kelompok akan mendapatkan permasalahan yang sama untuk diolah data processing. 30 5 Presentasi Kelompok Setelah dilaksanakannya proses pembelajaran dalam kelompok, kemudian masing-masing kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi siswa verrification. 6 Kuis Individual Setelah terlaksananya presentasi kelompok, siswa diberikan kuis berdasarkan pokok bahasan yang dipelajari pada saat pertemuan. Kuis ini dikerjakan secara individual oleh masing-masing siswa. Perolehan dari kuis ini akan diakumulasikan menjadi poin kelompok. 7 Evaluasi dan Refleksi Setiap akhir pertemuan guru bersama siswa merangkum kembali setiap materi pembelajaran yang dipelajari pada hari itu generalization. Guru sebagai fasilitator bagi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari 8 Reward Pada akhir pembelajaran atau akhir pokok bahasan, guru merekap hasil perolehan poin kelompok yang kemudian diakumulasikan sebagai poin akhir sehingga dapat ditentukan ranking dari masing-masing kelompok. Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individu dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya. Jadi pembelajaran dengan metode guided discovery dengan setting pembelajaran kooperatif tipe STAD ini bertujuan agar siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri dengan bekerja secara kelompok, sehingga diharapkan siswa dapat saling memotivasi dan membantu satu sama lain. 31 9 Metode Ekspositori Menurut Erman Suherman, dkk 2003: 203, metode ekspositori sama seperti metode ceramah. Guru berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal. Sedangkan siswa dituntut hanya mendengar dan mencatat saja tetapi boleh bertanya jika tidak mengerti. Guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi secara klasikal ataupun secara individual kepada siswa jika mereka bertanya kalau tidak memahaminya. Metode ini masih terpusat pada guru. Guru menjelaskan definisi dan rumus kemudian menurunkan rumus atau pembuktian dalil kemudian memberikan contoh soal dan dikerjakan pula oleh guru. Siswa memperhatikan secara teliti, mencatat dan meniru langah-langkah penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran dengan metode ekspositori ini terbukti menjadikan siswa cenderung hanya mencatat dan mendengar saja, tetapi untuk beberapa topik pembelajaran ini efektif digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Erman Suherman, dkk 2003: 203, “pembelajaran matematika untuk topik tertentu lebih tepat menggunakan metode ekspositori. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan metode ekspositori merupakan cara mengajar yang efektif dan efisien. ” Namun, menurut Ali Hamzah dan Muhlisrarini 2014: 272 mengemukakan bahwa metode ekspositori sekarang telah berkembang di mana dominasi guru berkurang pada saat pembelajaran. Prosedur yang digunakan dalam menerapkan metode ekspositori dalam pembelajaran matematika yaitu: a. Guru memberikan informasi materi yang dibahas dengan metode ceramah, kemudian memberikan uraian dan contoh soal yang dikerjakan di papan tulis 32 secara interaktif dan komunikatif. Kemudian guru yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, lalu mereka mengerjakan soal yang diberikan guru sambil guru berkeliling memeriksa pekerjaan. Salah seorang ditugaskan mengerjakan soal di papan tulis. b. Guru memberikan rangkuman yang bisa ditugaskan kepada siswa untuk membuat rangkumannya, atau guru yang membuat rangkuman atau guru bersama-sama siswa membuat rangkuman. Sehingga pembelajaran matematika dengan metode ekspositori merupakan pembelajaran yang cenderung teacher centered. Guru menjelaskan materi pembelajaran dan siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang kurang dimengerti. Pembelajaran dengan metode ini kurang melibatkan siswa secara aktif.

B. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Student Team Achievement Division (STAD) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinja

0 5 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Student Team Achievement Division (STAD) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinja

0 3 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matem

0 2 23

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII.

3 14 368