Perbedaan keefektifan metode guided discovery setting STAD dan

94 kepada siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Erman Suherman, dkk 2013: 203 yang juga didukung oleh hasil penelitian di Amerika Serikat bahwa pembelajaran matematika untuk topik tertentu lebih tepat menggunakan metode ekspositori.

5. Perbedaan keefektifan metode guided discovery setting STAD dan

metode ekspositori Berdasarkan uji hipotesis dengan nilai signifikasi 0,05 yang telah dibahas sebelumnya, diperoleh kesimpulan yaitu pembelajaran dengan metode guided discovery setting STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode ekspositori jika ditinjau dari motivasi maupun prestasi belajar matematika siswa. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran matematika dengan metode guided discovery setting STAD menyenangkan dan membuat siswa aktif untuk membangun sendiri konsep pada materi yang diajarkan. Lebih efektifnya pembelajaran matematika dengan metode guided discovery setting STAD ini dapat disebabkan karena pada pembelajaran dengan metode ini setiap siswa berpartisipasi aktif melalui diskusi dengan kelompoknya. Siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep pada materi yang dipelajari ini juga membuat siswa lebih memahami materi yang dipelajari tersebut. Selain itu, pembelajaran dengan metode guided discovery setting STAD membuat variasi diskusi di kelas, karena siswa dituntut untuk berfikir menemukan konsep bersama kelompoknya, saling membantu untuk memahamkan teman satu kelompoknya, sehingga melatih kepedulian siswa terhadap teman yang mengalami kesulitan. Pemberian kuis individual di 95 setiap akhir pertemuan juga semakin memotivasi setiap kelompok untuk bersama-sama anggota kelompoknya memahami materi yang diberikan. Apalagi dengan pemberian reward bagi kelompok teraktif di setiap pertemuan dan reward bagi kelompok yang memperoleh predikat super team, menjadikan siswa lebih termotivasi untuk melakukan diskusi dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan dengan penemuan suatu konsep melalui diskusi kelompok ini ternyata lebih efektif daripada pembelajaran yang masih didominasi oleh guru. Hal ini karena pembelajaran yang dilakukan dengan diskusi kelompok menyebabkan aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga siswa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan diri mereka sendiri. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, didapatkan bahwa kedua metode masing-masing efektif terhadap motivasi dan prestasi belajar matematika. Sehingga diduga bahwa motivasi belajar akan mempengaruhi prestasi belajar. Semakin besar motivasi untuk berhasil dalam belajar pada diri siswa, maka semakin besar pula keberhasilan itu akan tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Eveline Siregar dan Hartini Nara 2011: 117 bahwa salah satu fungsi motivasi adalah mendorong seseorang untuk pencapaian prestasi, yakni dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka akan menunjukkan hasil belajar yang baik. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Metode guided discovery setting STAD Student Team Achievement Division efektif ditinjau dari motivasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan skor motivasi akhir pada kelas eksperimen ini memiliki rata-rata 80,81. Skor tertinggi yang diperoleh adalah 100, sedangkan skor terendahnya adalah 63. 2. Metode guided discovery setting STAD Student Team Achievement Division efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai posttest pada kelas eksperimen ini memiliki rata-rata 85. Skor tertinggi yang diperoleh adalah 100, sedangkan skor terendahnya adalah 56. 3. Metode ekspositori efektif ditinjau dari motivasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan skor motivasi akhir pada kelas kontrol ini memiliki rata-rata 75,94. Skor tertinggi yang diperoleh adalah 94, sedangkan skor terendahnya adalah 57. 4. Metode ekspositori efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai posttest pada kelas kontrol ini memiliki rata-rata 79,63. Skor tertinggi yang diperoleh adalah 96, sedangkan skor terendahnya adalah 52.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Student Team Achievement Division (STAD) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinja

0 5 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Student Team Achievement Division (STAD) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinja

0 3 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matem

0 2 23

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII.

3 14 368