78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pre-test untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa pada KD 2.2 Menghargai Jasa dan
Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dan 2.3 Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh dalam Memproklamasikan
Kemerdekaan. Kegiatan pre-test dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Februari 2017. Data hasil belajar siswa dalam kegiatan pre-test dapat dilihat pada
lampiran. Data tersebut secara sederhana dapat dirangkum dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 6. Data Rentang Nilai Pratindakan Nilai
Frekuensi 11-20
2 21-30
- 31-40
- 41-50
10 51-60
5 61-70
3 71-80
4 Jumlah
24 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa
kelas V khususnya materi persiapan kemerdekaan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan
persentase ketuntasan siswa sangat rendah dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas. Nilai KKM IPS siswa kelas V SD Negeri Petir I adalah 71.
Siswa yang memperoleh nilai ≥ 71 ada 4 siswa atau sebesar 16,67 dan
79 siswa yang memperoleh nilai ≤ 71sebanyak 20 siswa atau sebesar 83,33.
Nilai rata-rata kelas juga masih rendah, yaitu hanya mencapai 53,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.
Gambar 3. Diagram Rentang Nilai Pratindakan 2.
Penelitian Siklus I Penelitian Tindakan Kelas ini berlangsung dalam 2 siklus, masing-
masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Adapun proses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan siklus I
Peneliti mengadakan diskusi dalam merencanakan dan menyiapkan tindakan yang dilaksanakan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut: 1
Membuat RPP mata pelajaran IPS materi persiapakan kemerdekaan Indonesia.
2 Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan selama penelitian.
2 4
6 8
10 12
11-20 41-50
51-60 61-70
71-80
Frekuens
i
Nilai
80 3
Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 4
Membuat soal evaluasi. 5
Membagi siswa berdasarkan hasil pre-test ke dalam enam kelompok. 6
Membuat nomor kepala yang digunakan dalam penelitian, yaitu nomor 1 sampai 4 untuk enam kelompok.
b. Pelaksanaan tindakan siklus I
1 Siklus I pertemuan 1
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 20 Februari 2017 selama 70 menit yaitu pada pukul 10.25-11.35 WIB. Pada kegiatan awal guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Kemudian guru melakukan apersepsi denga
n menanyakan kepada siswa “Anak-anak kita sudah belajar IPS tentang apa saja?”, ada beberapa siswa yang memberikan pendapatnya
dengan mengatakan materi IPS yang telah dipelajari sebelumnya, selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran NHT yang
dilakukan hari ini. Guru menjelaskan apa itu NHT dan bagaimana cara untuk menerapkan dalam pembelajaran, yaitu mulai dari penomoran, mengajukan
pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab. Pada kegiatan inti siswa diminta untuk menata meja menjadi dua-dua
dan ada empat kursi disekelilingnya. Kemudian guru membagi kelas menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4 siswa dan setiap kelompok diminta duduk
pada tempatnya masing-masing. Pembagian kelompok ini berdaasarkan hasil pre-test yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap pertama dari NHT yaitu
penomoran maka guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing
81 kelompok. Setiap kelompok menerima nomor kepala yang berbeda-beda, ada
yang mendapat bentuk lingkaran, segiempat, daun, rumput, bunga, dan bintang. Kemudian siswa diminta untuk memakai nomor tersebut di kepala.
Siswa membuka buku paket dan materi mengenai BPUPKI dan PPKI. Setelah semua siswa siap untuk belajar guru menjelaskan sedikit materi
mengenai BPUPKI dan PPKI sambil menunjukkan gambar Ir.Soekarno dan Dr.Radjiman Widyodiningrat selaku ketua dua oraganisasi tersebut. Sebelum
diberikan pertanyaan siswa diminta untuk membaca materi dan menanyakan apabila ada yang kurang dipahami, namun pada kesempatan ini belum ada
siswa yang bertanya.
Tahap kedua NHT yaitu mengajukan pertanyaan, pada tahap ini guru
membagikan LKS yang berisi 4 pertanyaan mengenai nama, tugas, tujuan, dan hasil oraganisasi bentukan Jepang kepada masing-masing kelompok.
Tahap NHT yang ketiga adalah berpikir bersama, pada tahap ini siswa
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di LKS dan diberikan waktu selama 20 menit. Siswa diarahkan agar dapat
bekerja dalam kelompok yaitu semuanya ikut mengerjakan tidak hanya satu orang saja yang mengerjakan. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan
LKS.
Tahap NHT keempat yaitu menjawab, guru menyebutkan salah satu
nomor dan siswa yang memiliki nomor yang sama maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pertama guru menyebutkan
nomor 2 kemudian 1, 4, dan terakhir 3. Ketika ada nomor yang sedang
82 presentasi di depan kelas siswa dengan nomor yang lain boleh menanggapi
atau memberikan pertanyaan tetapi belum ada siswa yang berani bertanya. Kegiatan tersebut dilakukan sampai semua nomor dan semua siswa
mendapatkan giliran maju.
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa yang
sudah maju diberikan tepuk tangan oleh siswa lain, kemudian setelah kegiatan presentasi selesai semua siswa bertepuk tangan atas apa yang telah
dilaksanakan hari ini. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan hari ini kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdiri dari 6 soal. Setelah semua siswa selesai mengerjakan
soal tersebut maka selanjutnya dikumpulkan bersama dengan nomor kepala yang dipakainya. Nomor kepala dikumpulkan karena akan digunakan pada
pertemuan selanjutnya. Kegiatan belajar mengajar hari ini diakhiri dengan berdoa dan guru mengucapkan salam.
2 Siklus I pertemuan 2
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Februari 2017 selama 70 menit yaitu pada pukul 09.15-10.25 WIB. Pada kegiatan awal guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa
“Anak-anak apa dasar negara kita?”, ada beberapa siswa yang memberikan pendapatnya dengan
mengatakan bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Guru kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
83 NHT yang dilakukan hari ini. Guru tidak lupa memberikan motivasi kepada
siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa diminta menata meja seperti saat pelajaran
IPS sebelumnya. Guru membagi kelas menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan cara berhitung. Tahap pertama NHT yang dilakukan
yaitu penomoran, guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing
kelompok yang berbeda dari kemarin. Walaupun siswa berkeinginan untuk memakai nomor kepala seperti kemarin namun guru dapat memberi
pengertian kepada siswa. Siswa kemudian diminta untuk membuka materi tambahan yang berkaitan dengan pendapat para tokoh dalam merumuskan
dasar negara Indonesia. Sebelum siswa berdiskusi untuk mengerjakan LKS terlebih dahulu guru menjelaskan sedikit materi tersebut. Saat diberi
kesempatan untuk bertanya belum ada siswa yang berani mengutarakan pertanyaan.
Tahap kedua NHT yaitu mengajukan pertanyaan. Guru membagikan
LKS yang berisi sejumlah pertanyaan kepada masing-masing kelompok.
Tahap selanjutnya yaitu berpikir bersama. Siswa diberi waktu selama 25
menit untuk menjawab semua pertanyaan yang ada dalam LKS. Guru mengarahkan agar semua siswa aktif dalam mengemukakan pendapatnya.
Tahap NHT selanjutnya yaitu menjawab. Pada tahap ini guru
menyebutkan salah satu nomor dan siswa yang memiliki nomor yang sama maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Nomor pertama
yang diminta presentasi yaitu nomor 4, lalu 3, 2, dan terakhir 1. Pada
84 kesempatan ini siswa nomor 1 diminta untuk mengerjakan tugas pada media
“PATOPE Papan Tokoh dan Pendapatnya” untuk selanjutnya media tersebut dapat digunakan untuk presentasi. Pada pertemuan kedua ini siswa
masih terlihat ramai saat ada temannya presentasi di depan.
Gambar 4. Siswa Mengerjakan Tugas Menggunakan Media “PATOPE”
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa yang
sudah maju diberikan tepuk tangan oleh siswa lain, kemudian setelah kegiatan presentasi selesai semua siswa bertepuk tangan atas apa yang telah
dilaksanakan hari ini. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa saling bersautan menyebutkan kesimpulan menurut mereka sendiri. Setelah semua siswa tenang guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 4 soal. Setelah itu siswa mengumpulkan pekerjaan dan nomor kepala. Kemudian
kegiatan belajar mengajar dilanjutkan mata pelajaran SBK. 3
Siklus I pertemuan 3
85 Siklus I pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Senin, 27 Februari 2017
selama 70 menit yaitu pukul 10.25 – 11.35 WIB. Kegiatan pembelajaran
dimulai saat guru dengan mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa “Anak-anak siapa pahlawan yang kalian
idolakan? Kenapa kalian mengidolakan mereka?”,ada beberapa siswa yang memberikan pendapatnya namun lebih banyak siswa yang diam. Guru
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan mengingatkan siswa tentang model pembelajaran NHT.
Pada kegiatan inti guru membagi kelas menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan cara menggabungkan dua meja depan dan
belakang sekaligus meminta siswa untuk menata mejanya. Pada tahap
penomoran, guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing
kelompok. Selanjutnya guru menjelaskan sedikit materi mengenai tokoh dan peranannya kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
materi yang kurang dipahami.
Gambar 5. Siswa Membaca Materi Mengenai Tokoh dan Peranannya
86
Tahap kedua yaitu mengajukan pertanyaan, guru membagikan LKS
yang berisi sejumlah pertanyaan kepada masing-masing kelompok. Siswa boleh membuka materi kembali apabila ada yang lupa tetapi tidak boleh
mencontek jawaban kelompok lain. Pada tahap berpikir bersama, siswa
berdiskusi selama 20 menit. Siswa selalu diberikan motivasi agar berani mengungkapkan pendapatnya saat diskusi kelompok berlangsung. Hal ini
dilakukan agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam kelompok tersebut walaupun kemampuan mereka berbeda-beda.
Pada menjawab guru membuat undian untuk menentukan nomor
berapa dulu yang maju. Nomor pertama yang mendapat giliran untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya adalah nomor 3, 2, 1, dan 4.
Pada kesempatan kali ini siswa terlihat sangat antusias dalam melaksanakan presentasi karena menggunakan media Bigbook. Namun ada beberapa siswa
yang maju ke depan untuk melihat Bigbook tersebut secara dekat.
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa yang
sudah maju diberikan tepuk tangan oleh siswa lain, kemudian setelah kegiatan presentasi selesai semua siswa bertepuk tangan atas apa yang telah
dilaksanakan hari ini. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan belajar mengajar pertemuan 3 diakhiri dengan berdoa dan
guru mengucapkan salam. c.
Hasil belajar siklus I
87 Hasil tes siklus I ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana
dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Data Rentang Nilai Siklus I Pertemuan ke-1
Nilai Frekuensi
31-40 1
41-50 5
51-60 -
61-70 4
71-80 -
81-90 14
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siklus I pertemuan ke-1 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 6. Diagram Rentang Nilai Siklus I Pertemuan ke-1
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 31-40 ada 1 siswa, 41-50 ada 5 siswa, 61-70 ada 4 siswa, dan 81-90 ada 14
siswa . Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada pada rentang 81-90. Keadaan tersebut menunjukkan
2 4
6 8
10 12
14 16
31-40 41-50
61-70 81-90
Frekuensi
Nilai
88 bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 81-90. Apabila
dilihat rata-rata hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan ke-1 yaitu 71,38 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar
58,33. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada pertemuan ini sudah mencapai KKM namun
belum mencapai persentase ketuntasan siswa. Tabel 8. Data Rentang Nilai Siklus I Pertemuan ke-2
Nilai Frekuensi
41-50 8
51-60 -
61-70 -
71-80 11
81-90 -
91-100 5
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siklus I pertemuan ke-2 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 7. Diagram Rentang Nilai Siklus I Pertemuan ke-2 Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai
41-50 ada 8 siswa, 71-80 ada 11 siswa, dan 91-100 ada 5 siswa . Dari data
2 4
6 8
10 12
41-50 71-80
91-100
Frekuensi
Nilai
89 tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada
pada rentang 71-80. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 71-80. Apabila dilihat rata-rata hasil
belajar kognitif yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan ke-2 yaitu 71,88 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 66,67. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada pertemuan ini sudah mencapai KKM namun belum mencapai persentase
ketuntasan siswa. Berdasarkan hasil post-test siswa pada siklus I, rentang nilai siswa
dapat disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Data Rentang Nilai Siklus I
Nilai Frekuensi
61-70 7
71-80 16
81-90 -
91-100 1
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siswa siklus I juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
90 Gambar 8. Diagram Rentang Nilai Siklus I
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 61-70 ada 7 siswa, 71-80 ada 16 siswa, dan 91-100 ada 1 siswa. Dari data
tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada pada rentang 71-80. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa
paling banyak mendapatkan nilai antara 71-80. Apabila dilihat rata-rata hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa
pada post-test siklus I yaitu 72,40 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 70,83. Persentase tersebut menggambarkan sebanyak 17 siswa dari 24
siswa telah tuntas mengikuti pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT meningkatkan hasil belajar kognitif siswa daripada sebelum dilakukan tindakan. Hal itu dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
61-70 71-80
91-100
Frekuens
i
Nilai
91 Tabel 10. Data Rentang Nilai Pratindakan dan Siklus I
Nilai Pratindakan
Siklus I 11-20
2 -
21-30 -
- 31-40
- -
41-50 10
- 51-60
5 -
61-70 3
7 71-80
4 16
81-90 -
- 91-100
- 1
Jumlah 24
24 Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai pratindakan
dan siklus I juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
Gambar 9. Diagram Rentang Nilai Pratindakan dan Siklus I
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada pratindakan siswa banyak memperoleh nilai pada rentang 41-50 sementara pada siklus I siswa
banyak memperoleh nilai pada rentang 71-80. Apabila dilihat persentase ketuntasan belajar siswa pada pratindakan adalah 12,5, sementara
2 4
6 8
10 12
14 16
18
11-20 41-50
51-60 61-70
71-80 91-100
F r
e k
u e
n s
i Nilai
Pratindakan Siklus I
92 persentase ketuntasan belajar siswa siklus I adalah 70,83. Meskipun sudah
meningkat tetapi persentase ketuntasan belajar siswa belum mencapai target yaitu 75 sehingga perlu diperbaiki pada siklus II.
d. Pengamatan observasi aktivitas siswa siklus I
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan peneliti melakukan pengamatan atau observasi terhadap siswa. Peneliti sebagai observer dibantu
oleh satu observer sehingga ada 2 observer. Terdapat 6 butir pengamatan untuk siswa.
Pemberian skor aktivitas siswa dengan memberikan skor 4 sebagai skor tertinggi dan skor 1 sebagai skor terendah. Skor maksimumnya adalah
24 dan skor minimumnya adalah 6 untuk masing-masing siswa. Untuk seluruh siswa, skor maksimumnya adalah 576 dan skor minimunya adalah
144. Dalam pelaksanaan siklus I, observasi terhadap siswa dilakukan 3 kali yaitu pada pertemuan ke-1, pertemuan ke-2, dan pertemuan ke-3. Berikut ini
merupakan tabel pengamatan aktivitas siswa siklus I, untuk data masing- masing siswa dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 11. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-1 Nilai
Frekuensi 1-10
16 11-20
8 Jumlah
24 Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas
siswa siklus I pertemuan ke-1 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
93 Gambar 10. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-1
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 1- 10 ada 16 siswa dan yang mendapat skor 11-20 ada 8 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-1 adalah 40,45 atau
termasuk kategori sangat kurang. Tabel 12. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-2
Nilai Frekuensi
1-10 10
11-20 14
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas siswa siklus I pertemuan ke-2 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti
gambar di bawah ini.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1-10 11-20
Frekuensi
Nilai
94 Gambar 11. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-2
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 1- 10 ada 10 siswa dan yang mendapat skor 11-20 ada 14 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-2 adalah 44,44 atau
termasuk kategori sangat kurang. Tabel 13. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-3
Nilai Frekuensi
1-10 4
11-20 20
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas siswa siklus I pertemuan ke-3 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti
gambar di bawah ini.
2 4
6 8
10 12
14 16
1-10 11-20
Frekuensi
Nilai
95 Gambar 12. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke-3
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 1- 10 ada 4 siswa dan yang mendapat skor 11-20 ada 20 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-3 adalah 53,47 atau
termasuk kategori sangat kurang. Perolehan tersebut masih redah jika dibandingkan dengan persentase aktivitas minimal yang harus dicapai siswa
yaitu 75. Hal ini tentu menjadi bahan evaluasi agar pada siklus berikutnya mampu mencapai persentase aktivitas siswa minimal sebesar 75.
5 10
15 20
25
1-10 11-20
Frekuensi
Nilai
96 e.
Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, terdapat dua aspek dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT yang belum
tercapai secara optimal. Tabel 14. Refleksi Siklus I dan Ketercapaian
Rencana Ketercapaian
Yang Belum Tercapai Rencana Perbaikan
Dalam tahap berpikir bersama,
siswa bertanggung
jawab terhadap
tugas kelompoknya.
Sebanyak 45
siswa bertanggung jawab terhadap
tugas kelompoknya dengan aktif membantu mengerjakan
tugas. Namun, sebanyak 55 siswa masih pasif dalam
kelompoknya.
Siswa cenderung diam atau bermain
dengan siswa lain. Minimal 75 siswa
aktif saat mengerjakan tugas kelompok.
Guru selalu memberikan pengertian kepada siswa agar ikut aktif dalam kegiatan diskusi
kelompok. Hal ini dilakukan dengan memberikan pengertian bahwa LKS itu
adalah tugas kelompok maka setiap individu juga harus turut serta dalam mengerjakan.
Guru mengingatkan hal ini sebelum kegiatan diskusi dan selama kegiatan diskusi yaitu
dengan mendatangi meja setiap kelompok.
Dalam tahap
menjawab, siswa
aktif dalam menjawab pertanyaan, bertanya,
dan mengemukakan pendapat.
Sebanyak 40 siswa aktif dalam bertanya, 54 siswa
aktif menjawab pertanyaan. Namun, hanya 35 siswa
yang berani mengemukakan pendapatnya.
Minimal 75 siswa aktif saat menjawab
pertanyaan, bertanya,
dan mengemukakan
pendapat. Guru mengarahkan siswa untuk aktif
bertanya, menjawab pertanyaan, maupun mengemukakan pendapat. Hal ini dilakukan
dengan guru memberikan penekanan kepada siswa bahwa tidak ada pendapat yang salah,
selain itu guru juga memberikan bimbingan atau bantuan agar siswa tidak merasa takut,
serta mengutarakan pertanyaan yang dapat membuat
siswa aktif
mengemukakan pendapat.
97 Setelah refleksi terhadap siklus I selesai, peneliti bersama dengan guru
kelas membuat kesepakatan untuk melaksanakan siklus II pada pertemuan selanjutnya.
5. Penelitian Siklus II
a. Perencanaan tindakan siklus II
Pada siklus II Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas siklus II dilaksanakan
dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti merancang
tindakan sebagai berikut: 1
Membuat RPP mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2 Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan selama penelitian.
3 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS.
4 Membuat soal evaluasi.
5 Membagi siswa secara heterogen ke dalam enam kelompok.
b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan Siklus II
1 Siklus II Pertemuan ke-1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Maret 2017 selama 70 menit yaitu pukul 09.15
– 10.25 WIB. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan guru mengucapkan salam. Kemudian guru melakukan
apersepsi dengan menanyakan kepada siswa “Berapa tanggal lahir Indonesia? Setelah ada siswa yang menjawab, guru melanjutkan pertanyaan “Jadi berapa
98 umur Indonesia sekarang?”. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran IPS hari
ini masih menggunakan model pembelajaran NHT. Pada kegiatan inti, guru langsung melakukan NHT tahap pertama yaitu
penomoran. Guru membagi kelas menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4
siswa dengan cara siswa disuruh mengambil undian. Selanjutnya guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing kelompok dan siswa
diminta menata meja menjadi seperti saat pelajaran IPS sebelumnya. Siswa lalu menyimak materi mengenai peristiwa Rengasdengklok dan perumusan
teks proklamasi yang ditayangkan guru menggunakan PPT. Guru menjelaskan sedikit materi tersebut dan juga menekankan pada materi yang
penting. Setelah itu siswa diajak menonton video peristiwa Rengasdengklok. Pada saat menonton video siswa terlihat tenang dan konsentrasi. Video
berdurasi 4 menit itu ditayangkan dua kali karena siswa belum bisa memahami informasi dari video tersebut secara utuh. Setelah itu guru dan
siswa membahas apa saja informasi yang didapat dari pemutaran video tadi.
Gambar 13. Siswa Menyimak Materi yang Ditayangkan Menggunakan PPT
99
Tahap kedua NHT yaitu mengajukan pertanyaan, guru membagikan
LKS yang berisi pertanyaan mengenai rangkaian peristiwa Rengasdengklok dan perumusan teks proklamasi berdasarkan gambar. Tahap NHT selanjutnya
yaitu berpikir bersama, siswa diberi waktu 20 menit untuk mendiskusikan
pertanyaan tersebut. Berdasarkan wawancara kepada siswa mereka dapat mengerjakan soal ini dengan mudah karena sudah menonton video
sebelumnya. Tahap selanjutnya yaitu menjawab, guru menyebutkan nomor 2,
kemudian 4, 1,dan 3. Namun, sebelum presentasi dimulai guru dan siswa melakukan kesepakatan bahwa harus menghargai orang yang sedang
berbicara di depan, mengangkat tangan terlebih dahulu saat mau berbicara, dan guru juga memberikan pengertian mengenai saling menghargai.
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa yang
sudah maju diberikan tepuk tangan oleh siswa lain, kemudian setelah kegiatan presentasi selesai semua siswa bertepuk tangan atas apa yang telah
dilaksanakan hari ini.Proses presentasi pada siklus II pertemuan 1 ini terlihat lebih baik dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Pembelajaran IPS hari ini diakhiri dengan guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Lalu siswa mengerjakan
soal evaluasi dan tidak lupa mengumpulkan nomor kepala karena akan digunakan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian kegiatan belajar mengajar
dilanjutkan mata pelajaran SBK. 1
Siklus II pertemuan 2
100 Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 6 Maret 2017
selama 70 menit yaitu pukul 10.25 – 11.35 WIB. Pada kegiatan awal guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa “Mengapa setiap tanggal 17 Agustus
selalu diadakan upacara bendera dan pembacaan teks proklamasi?” pada pertemuan ini terlihat beberapa siswa berani mengungkapkan pendapatnya,
dan guru berusaha memancing pertanyaan ke siswa dengan harapan belum biasa mengungkapkan pendapatnya untuk berani berbicara. Guru
menjelaskan bahwa hari ini kita akan melanjutkan pelajaran IPS minggu lalu. Pada kegiatan inti guru melakukan tahap pertama NHT yaitu
penomoran . Guru kembali membagi kelas menjadi enam kelompok dengan
cara menuliskan nomor presensi dipapan tulis secara acak. Guru selanjutnya membagikan nomor kepala kepada masing-masing kelompok dan meminta
siswa untuk menata meja. Siswa menyimak video tentang proklamasi kemerdekaan yang diputarkan oleh guru. Seperti pertemuan kemarin, siswa
duduk tenang dan serius memperhatikan saat video itu ditayangkan. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai isi video tersebut dan hal ini
membuat suasana agak gaduh tetapi hanya sebentar. Pada tahap mengajukan pertanyaan
, guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tahap selanjutnya yaitu berpikir bersama, siswa diberi waktu selama
20 menit untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut. Pada tahap ini siswa dapat berdiskusi dengan baik karena sudah beberapa kali melakukan kegiatan
101 diskusi dan siswa juga diingatkan tentang kesepakatan kemarin mengenai
saling menghargai. Pada tahap menjawab, guru menyebutkan nomor 1 agar
presentasi pertama kali. Nomor selanjutnya yang dipanggil adalah 2, 3.dan 4. Pada kesempatan ini siswa yang mengajukan pertanyaan hanya sedikit karena
jawaban setiap kelompok rata-rata sama.
Gambar 14. Guru Menyebutkan Nomor 4 Untuk Presentasi
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa yang
sudah maju diberikan tepuk tangan oleh siswa lain, kemudian setelah kegiatan presentasi selesai semua siswa bertepuk tangan atas apa yang telah
dilaksanakan hari ini. Kegiatan belajar hari ini diakhiri dengan guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Lalu siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa tidak memerlukan waktu lama untuk mengerjakan soal
evaluasi karena jumlahnya hanya 4 soal. Setelah selesai siswa diminta mengumpulkan nomor kepala. Pada pertemuan ini guru berjanji bahwa
102 nomor kepala akan diberikan kepada siswa pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian kegiatan hari ini diakhiri dengan berdoa dan guru mengucapkan salam.
3 Siklus II Pertemuan ke-3
Siklus II pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Maret 2017 selama 70 menit yaitu pukul 09.15
– 10.25 WIB. Kegiatan hari ini dimulai saat guru mengucapkan salam. Guru selanjutnya melakukan apersepsi dengan
menanyakan kepada siswa “Siapa yang disebut Bapak Proklamator? Ketika ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan, kemudian guru melanjutkan
ke pertanyaan berikutnya “Apa yang mereka lakukan sehingga dapat disebut Bapak Proklamator
?”. Pada pertemuan ini sudah banyak siswa yang berani mengutarakan pendapatnya. Guru tidak lupa memberikan motivasi agar siswa
semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti dimulai pada tahap penomoran, guru membagi kelas
menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4 siswa berdasarkan nilai yang didapat siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru membagikan
nomor kepala kepada masing-masing kelompok. Guru menjelaskan sedikit tentang materi tokoh kemerdekaan Indonesia dan peranannya dengan
menggunakan PPT. Guru kemudian meminta siswa untuk membacakan tokoh
kemerdekaan Indonesia yang ada di Bigbook. Banyak siswa yang
mengacungkan tangan karena ingin maju untuk membantu guru membacakan Bigbook tersebut kepada teman-temannya. Namun, tidak semua tokoh-tokoh
tersebut dibacakan dan dijanjikan bahwa akan dibaca lagi saat presentasi.
103
Tahap selanjutnya yaitu mengajukan pertanyaan, guru membagikan
LKS yang berisi pertanyaan mengenai tokoh dan peranannya kepada masing-
masing kelompok. Pada tahap berpikir bersama, siswa diberi waktu selama
20 menit untuk mendiskusikan pertanyaan yang ada dalam LKS. Pada pertemuan terakhir siswa terlihat semakin serius saat melakukan diskusi,
siswa dapat duduk tenang dan bekerja sama dalam mengerjakan soal tersebut.
Tahap selanjutnya yaitu menjawab, siswa yang memiliki nomor kepala
2 mendapat kesempatan pertama untuk presentasi, dilanjutkan nomor 1, 3, dan 4. Kelompok 2 dan 1 presentasi dengan membacakan hasil diskusi
kelompoknya, sementara kelompok 3 dan 4 presentasi dengan menggunakan Bigbook.
Tahap NHT yang terakhir yaitu penghargaan kelompok, siswa dapat
melaksanakan peraturan yang telah disepakati sebelumnya selain reward berupa tepuk tangan guru juga memberikan stiker kepada siswa agar lebih
semangat lagi. Pelaksanaan presentasi hari ini lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Siswa dapat melaksanakan peraturan yang telah disepakati
sebelumnya selain reward berupa tepuk tangan guru juga memberikan stiker kepada siswa agar lebih semangat lagi.
104 Gambar 15. Siswa Presentasi Menggunakan Bigbook
Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan kemudian dilanjutkan dengan siswa
mengerjakan soal evaluasi. Setelah semuanya selesai siswa boleh membawa pulang nomor kepala masing-masing tetapi syaratnya siswa tidak boleh
berebut dan tetap tenang. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan mata pelajaran SBK.
c. Hasil Belajar Siklus II
Hasil tes siklus II ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15. Data Rentang Nilai Siswa Siklus II Pertemuan ke-1 Nilai
Frekuensi 51-60
7 61-70
- 71-80
8 81-90
9 Jumlah
24
105 Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siswa siklus II
pertemuan ke-1 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
Gambar 16. Diagram Rentang Nilai Siswa Siklus II Pertemuan ke-1 Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai
51-60 ada 7 siswa, 71-80 ada 8 siswa, dan 81-90 ada 9 siswa . Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada
pada rentang 81-90. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 81-90. Apabila dilihat rata-rata hasil
belajar kognitif yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan ke-1 yaitu 72,54 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 70,83. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada pertemuan ini sudah mencapai KKM namun belum mencapai persentase
ketuntasan siswa.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
51-60 71-80
81-90
Frekuensi
Nilai
106 Tabel 16. Data Rentang Nilai Siswa Siklus II Pertemuan ke-2
Nilai Frekuensi
41-50 7
51-60 -
61-70 -
71-80 12
81-90 -
91-100 5
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siswa siklus II pertemuan ke-2 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 17. Rentang Nilai Siswa Siklus II Pertemuan ke-2 Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai
41-50 ada 7 siswa, 71-80 ada 12 siswa, dan 91-100 ada 5 siswa . Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada
pada rentang 71-80. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 71-80. Apabila dilihat rata-rata hasil
belajar kognitif yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan ke-2 yaitu 72,92 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 70,83. Berdasarkan hal
2 4
6 8
10 12
14
41-50 71-80
91-100
Frekuensi
Nilai
107 tersebut maka dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar kognitif siswa
pada pertemuan ini sudah mencapai KKM namun belum mencapai persentase ketuntasan siswa.
Berdasarkan hasil post-test siswa pada siklus II, rentang nilai siswa dapat disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Data Rentang Nilai Siswa Siklus II Nilai
Frekuensi 41-50
1 51-60
- 61-70
- 71-80
9 81-90
2 91-100
12 Jumlah
24 Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang nilai siswa siklus II
juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
Gambar 18. Diagram Rentang Nilai Siswa Siklus II
2 4
6 8
10 12
14
41-50 71-80
81-90 91-100
Frekuensi
Nilai
108 Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai
41-50 ada 1 siswa, 71-80 ada 9 siswa, 81-90 ada 2 siswa, dan 91-100 ada 12 siswa. Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang
diperoleh siswa berada pada rentang 91-100. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 91-100.
Apabila dilihat rata-rata hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa pada post-test siklus II telah mencapai KKM yaitu 87,50 dengan persentase
ketuntasan siswa sebesar 95,83. Persentase tersebut menggambarkan bahwa sebanyak 23 siswa dari 24 siswa telah tuntas mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Hal itu dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 18. Data Rentang Nilai Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Nilai
Pratindakan Siklus I
Siklus II 11-20
2 -
- 21-30
- -
- 31-40
- -
- 41-50
10 -
1 51-60
5 -
- 61-70
3 7
- 71-80
4 16
9 81-90
- -
2 91-100
- 1
12 Jumlah
24 24
24 Selain data dalam bentuk tabel di atas, data nilai pada saat pratindakan,
siklus I,dan siklus II juga disajikan dalam bentuk diagram seperti gambar di bawah ini.
109 Gambar 19. Diagram Rentang Nilai Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada pratindakan siswa banyak memperoleh nilai pada rentang 41-50 sementara pada siklus I siswa
banyak memperoleh nilai pada rentang 71-80, dan pada siklus II siswa banyak memperoleh nilai pada rentang 91-100. Apabila dilihat persentase
ketuntasan belajar siswa pada pratindakan adalah 12,5, sementara persentase ketuntasan belajar siswa siklus I adalah 70,83, dan persentase
ketuntasan belajar siswa siklus II adalah 95,83. Berdasarkan hal itu maka persentase ketuntasan belajar siswa sudah mencapai target yaitu 75
sehingga penelitian berhenti pada siklus II. d.
Pengamatan observasi aktivitas siswa siklus I Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan peneliti melakukan
pengamatan atau observasi terhadap siswa. Peneliti sebagai observer dibantu
2 4
6 8
10 12
14 16
18
F r
e k
u e
n s
i
Nilai
Pratindakan Siklus I
Siklus II
110 oleh satu observer sehingga ada 2 observer. Terdapat 6 butir pengamatan
untuk siswa. Pemberian skor aktivitas siswa dengan memberikan skor 4 sebagai
skor tertinggi dan skor 1 sebagai skor terendah. Skor maksimumnya adalah 24 dan skor minimumnya adalah 6 untuk masing-masing siswa. Untuk
seluruh siswa, skor maksimumnya adalah 576 dan skor minimunya adalah 144. Dalam pelaksanaan siklus II, observasi terhadap siswa dilakukan 3 kali
yaitu pada pertemuan ke-1, pertemuan ke-2, dan pertemuan ke-3. Berikut ini merupakan tabel pengamatan aktivitas siswa siklus II, untuk data masing-
masing siswa dapat dilihat pada lampiran. Tabel 19. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-1
Nilai Frekuensi
11-20 23
21-30 1
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas siswa siklus I pertemuan ke-1 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti
gambar di bawah ini.
111 Gambar 20. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-1
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 11-20 ada 23 siswa dan yang mendapat skor 21-30 ada 1 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-1 adalah 60,59 atau
termasuk kategori cukup. Tabel 20. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-2
Nilai Frekuensi
11-20 22
21-30 2
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas siswa siklus II pertemuan ke-2 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti
gambar di bawah ini.
5 10
15 20
25
11-20 21-30
Frekuensi
Nilai
112 Gambar 21. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-2
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 11-20 ada 22 siswa dan yang mendapat skor 21-30 ada 2 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-2 adalah 71,00 atau
termasuk kategori cukup. Tabel 21. Data Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-3
Nilai Frekuensi
11-20 21
21-30 3
Jumlah 24
Selain data dalam bentuk tabel di atas, data rentang skor aktivitas siswa siklus II pertemuan ke-3 juga disajikan dalam bentuk diagram seperti
gambar di bawah ini.
5 10
15 20
25
11-20 21-30
Frekuensi
Nilai
113 Gambar 22. Diagram Rentang Skor Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan ke-3
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 11-20 ada 21 siswa dan yang mendapat skor 21-30 ada 3 siswa. Untuk
mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100. Dari perhitungan itu dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-3 adalah 81,42 atau
termasuk kategori baik. Perolehan tersebut sudah melebihi persentase aktivitas minimal yang harus dicapai siswa yaitu sebesar 75.
Dari hasil penelitian, aktivitas siswa mengalami kenaikan pada siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I yaitu mencapai 53,47 dan belum
memenuhi persentase minimal yang harus dicapai yaitu 75. Pada siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 81,42 dan sudah mencapai persentase
aktivitas minimal siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
5 10
15 20
25
11-20 21-30
Frekuensi
Nilai
114 Gambar 23. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, terdapat salah satu aspek dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT yang belum tercapai secara
optimal. Tabel 22. Refleksi Siklus II dan Ketercapaian
Aspek yang belum optimal tercapai Ketercapaian
Minimal 75 siswa aktif saat menjawab pertanyaan, bertanya, dan
mengemukakan pendapat. Hanya terlihat 62 siswa yang aktif
dalam mengemukakan
pendapat. Sebanyak 38 siswa cenderung diam
atau bahkan tidak memperhatikan saat guru memancing pertanyaan ke
siswa.
20 40
60 80
100
Siklus I Siklus II
Persentase Aktivitas Siswa
53,47 81,42
115 Tabel 23. Perbedaan Penerapan NHT Siklus I dan Siklus II
Tahap NHT Siklus I
Siklus I Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Penomoran
Pembagian kelompok
berdasarkan hasil pre-test
Pembagian kelompok
dengan cara berhitung
Pembagian kelompok
dengan cara
menggabungkan dua
meja depan
dan belakang
Pembagian kelompok dengan
cara undian, yaitu siswa mengambil
undian yang berisi angka 1, 2, 3, atau
4 Pembagian
kelompok dengan cara
guru menuliskan nomor
presensi di papan tulis secara acak
Pembagian kelompok
berdasarkan hasil evaluasi pertemuan
sebelumnya
Mengajukan pertanyaan
Siswa mengerjakan LKS
setelah guru
menjelaskan materi
dan menunjukkan
gambar Dr.
Radjiman Widyodiningrat
dan Ir. Soekarno Siswa mengerjakan
LKS setelah guru menjelaskan materi
Siswa mengerjakan
LKS setelah
guru menjelaskan materi
Siswa mengerjakan LKS
setelah guru
menjelaskan materi
menggunakan PPT
dan menonton
video peristiwa
Rengasdengklok Siswa
mengerjakan LKS setelah menonton
video proklamasi kemerdekaan
Siswa mengerjakan LKS
setelah guru
menjelaskan materi
menggunakan PPT dan Bigbook
Berpikir bersama
Diskusi kelompok Diskusi kelompok
Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diskusi kelompok
Diskusi kelompok Menjawab
Urutan presentasi adalah nomor 2-1-
4-3 Urutan
presentasi adalah nomor 4-3-2-
1 Siswa
presentasi menggunakan media
“PATOPE” Urutan
presentasi adalah nomor 3-2-1-4
dengan cara undian. Siswa
presentasi menggunakan Bigbook
Urutan presentasi adalah nomor 2-4-
1-3 Urutan presentasi
adalah nomor 1-2- 3-4
Urutan presentasi adalah nomor 1-3-
4-2 Siswa
presentasi menggunakan
Bigbook Penghargaan
Kelompok Tepuk tangan
Tepuk tangan Tepuk tangan
Tepuk tangan Tepuk tangan
Tepuk tangan dan stiker
116
B. Pembahasan