56 Pratindakan:
Hasil belajar IPS rendah karena
siswa merasa kesulitan dalam
memahami dan mengahafalkan
materi yang disampaikan oleh
guru. Tindakan:
Menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada pembelajaran
IPS kelas V, jika di siklus I belum
mencapai kriteria keberhasilan maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Kondisi Akhir: Hasil belajar
IPS dapat meningkat
setelah digunakannya
model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : “Penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas V SD Negeri Petir I Rongkop Gunung
kidul”.
J. Definisi Operasional Variabel
1. Hasil Belajar IPS
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar kognitif mengingat, memahami, dan mengaplikasikan dan afektif
menerima dan merespon yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri Petir I Rongkop Gunungkidul setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe NHT.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT
Pembelajaran kooperatif tipe NHT sering disebut berpikir secara berkelompok untuk saling mengutarakan ide dan pendapat untuk
mendapatkan jawaban yang paling tepat. Tipe NHT dapat melibatkan lebih
57 banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut. Adapun
langkah-langkah dalam pembelajaran NHT yaitu:
a siswa akan bekerja sama dalam kelompoknya yang terdiri dari 3-5 siswa,
b guru mengajukan pertanyaan,
c siswa mendiskusikan permasalahan dan berusaha untuk menemukan
jawaban yang tepat dari setiap pertanyaan, d
siswa diminta maju sesuai nomornya untuk mengutarakan jawabannya, dan
e pemberian penghargaan kepada kelompok yang telah selesai
melaksanakan tugasnya.
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Arikunto, dkk 2015: 196 menyebutkan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya guru dalam memperbaiki mutu proses belajar-mengajar, yang akan berdampak pada hasil pelajaran. Oleh
sebab itu, dalam pelaporan Penelitian Tindakan Kelas harus tampak adanya perbaikan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Masalah yang dikaji
dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah masalah yang dihadapi guru saat
melakukan pembelajaran di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan untuk memperbaiki masalah dalam proses pembelajaran yang ditemukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanjaya 2009: 33 tujuan utama dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar.
Berdasarkan definisi Penelitian Tindakan Kelas di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya yang dilakukan
guru secara sengaja dan sistematis guna memperbaiki kualitas pembelajaran. Pada penelitian ini, hasil akhir yang diharapkan adalah dapat meningkatkan
hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together NHT di kelas V SD Negeri Petir I Rongkop Gunungkidul.
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kolaborasi. Penelitian Tindakan kelas kolaborasi yaitu antara guru