31
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data , dan memadatkan informasi.
Media yang digunakan harus melibatkan siswa baik dalam bentuk mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga informasi dari pembelajaran
dapat diterima oleh siswa dengan baik. Media mempunyai manfaat dalam pembelajaran, empat manfaat praktis
dalam pembelajaran, yaitu 1 dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar; 2 dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar; 3 dapat mengatasi indera, ruang, waktu; 4 dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka Aryad 2005: 26.
2.2.7.3 Pemilihan Media
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan
perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas
dasar pertimbangan antara lain a ia merasa sudah akrab dengan media itu-papan tulis atau proyektor transparansi, b ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau c media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian
siswa, serta menuntutnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
32
Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Arsyad 2007: 67.
Pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan
sifat-sifat khasnya karakteristik media yang bersangkutan. Dick dan Carey dalam Sadiman 2008: 86, menyebutkan bahwa di
samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama
adalah ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri.
Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan dimana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya
dan kapan pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. Faktor yang keempat adalah efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang.
2.2.7.4 Media Gambar
Melalui gambar, dapat menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Edgar Dale dalam Hastuti 1997: 177, mengemukakan bahwa
gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkret.
Adapun pendapat Sadiman 2008: 29-33, mengemukakan bahwa gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Beberapa kelebihan media
33
gambar dijelaskan sebagai berikut 1 sifatnya konkret; gambar foto lebih realisatis menujukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata,
2 gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke
objek peristiwa tersebut, 3 media gambar foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan
mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto, 4 foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, 5 foto harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus. Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambarfoto mempunyai beberapa
kelamahan, yaitu 1 gambarfoto hanya menekankan persepsi indera mata, 2 gambarfoto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kagiatan
pembelajaran, 3 ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Media gambar yang digunakan peneliti berupa gambar sederhana yang
mudah dipahami siswa sehingga tujuan pengajaran membaca permulaan dapat tercapai dengan baik.
2.3 Kerangka Berpikir