33
gambar dijelaskan sebagai berikut 1 sifatnya konkret; gambar foto lebih realisatis menujukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata,
2 gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke
objek peristiwa tersebut, 3 media gambar foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan
mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto, 4 foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, 5 foto harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus. Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambarfoto mempunyai beberapa
kelamahan, yaitu 1 gambarfoto hanya menekankan persepsi indera mata, 2 gambarfoto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kagiatan
pembelajaran, 3 ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Media gambar yang digunakan peneliti berupa gambar sederhana yang
mudah dipahami siswa sehingga tujuan pengajaran membaca permulaan dapat tercapai dengan baik.
2.3 Kerangka Berpikir
Kemampuan membaca sebagai syarat utama agar siswa dapat mengikuti pengajaran ditiap bidang studi. Apabila siswa mengalami kesulitan membaca
maka akan mempengaruhi siswa mengikuti pengajaran dibidang studi yang lain,
34
karena banyak pelajaran atau bidang studi yang dapat dicapai dengan sukses apabila kemampuan membacanya baik.
Bagan 2. Kerangka Berpikir
Pengajaran membaca yang monoton dan klasikal cenderung membuat siswa merasa kurang tertarik dan merasa bosan mengikuti pengajaran membaca dan
membuat siswa ramai di kelas dan akhirnya siswa tidak ada minat untuk membaca. Hal tersebut yang dialami oleh siswa kelas I SD Negeri 3 Grogol
Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon. Penggunaan teknik scramble melalui media gambar sebagai pilihan dalam
pengajaran membaca permulaan bertujuan untuk menarik perhatian dan minat siswa mengikuti pengajaran membaca dengan senang. Teknik scramble melalui
media gambar mengajak siswa belajar sambil bermain dengan beberapa kalimat sederhana. Kalimat sederhana yang dipersiapkan guru menggunakan bahasa
Pengajaran membaca yang monoton dan
klasikal Kemampuan membaca
permulaan siswa kelas I rendah
Penggunaan teknik scramble melalui media gambar
Salah satu cara membuat siswa tertarik mengikuti pengajaran
membaca permulaan kalimat sederhana
35
Indonesia baku yang dikaitkan dengan gambar sehingga membuat siswa lebih cepat memahami dan membaca kalimat sederhana tersebut dengan baik dan
menyenangkan bagi siswa.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pengajaran membaca dengan penggunaan teknik scramble melalui media gambar
untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan kalimat sederhana siswa kelas I SD Negeri 3 Grogol Kecamatan Gunungjati Kabupeten Cirebon ke arah
yang lebih baik.
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian membaca permulaan kalimat sederhana menggunakan teknik scramble melalui media gambar ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang
biasa disebut PTK. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Aqib 2008: 3.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini
adalah pengajaran membaca permulaan kalimat sederhana siswa kelas I SD Negeri 3 Grogol Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon. Komponen yang
akan dikaji dalam penelitian ini meliputi, siswa kelas I, guru pengampu kelas I, meteri pelajaran, peralatan, hasil belajar, dan media pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain penelitian yang ditempuh dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri atas empat
tahap yakni perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi, dan refleksi Tripp dalam Subyantoro 2007: 27. Siklus I bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kondisi awal siswa membaca lancar kalimat sederhana setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik scramble melalui media gambar.