BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PERBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Pemilihan lokasi ini adalah kerana fasilitas untuk proses
membuat ekstrak bawang putih, proses induksi Alloxan dan pemeliharaan mencit telah tersedia. Selain itu, di laboratorium ini juga terdapat assistan laboratorium yang
kompeten dalam membantu peneliti.
5.1.2 Deskripsi Sampel Penelitian
Setelah sampel diperoleh dengan menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, di mana di awal penelitian menggunakan 27 ekor mencit Mus Musculus L.
Strain DDW pada akhirnya menjadi 15 ekor mencit sahaja. Hal ini adalah dikarenakan adanya 6 ekor mencit yang mati di sepanjang penelitian, dan paling
banyak mati adalah sebanyak 3 ekor mencit di kelompok mencit diabetik yang diberi bawang putih. Sehingga untuk penyeragaman jumlah mencit tiap kelompok menjadi
5 ekor mencit dan penelitian ini dilakukan selama 10 hari dengan intervensi kadar kolesterol sebelum dan selepas mencit diberi bawang putih.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Analisa Data 5.1.3.1 Penilaian kadar kolesterol mencit sebelum dan selepas diberi perlakuan
Dari data rerata Kadar Kolesterol sebelum dan selepas pelakuan bagi setiap kelompok yaitu kelompok mencit normal yang diberi placebo, mencit diabetic diberi placebo
dan juga mencit diabetic diberi bawang putih, dapat dilihat diagram gambar seperti
gambar 5.1:
Gambar 5.1: Perubahan KGD Mencit Sebelum dan Perlakuan
Daripada gambar 5.1 di atas, dapat dilihat secara deskriptif terdapat kenaikkan pada mencit normal yang diberi placebo dan pada mencit diabetic diberi bawang
putih. Sedangkan terjadi penurunan pada mencit diabetic yang diberi placebo selepas diberi masing- masing perlakuan selama 10 hari.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.2 Penilaian Persentasi dan Rerata Kadar Kolesterol Sebelum dan Setelah Perlakuan
Berdasarkan uji Saphiro-Wilk sampel 30 didapati keenam- enam kelompok berdistribusi normal kerana nilai sigma p 0,05 sehingga digunakan rerata mean
sebagai ukuran pemusatan dan standard deviasi untuk ukuran penyebaran. Data dilanjutkan dengan deskripsi data rerata kadar kolesterol sebelum dan selepas
intervensi pada masing- masing kelompok pada Tabel 5.1 dibawah
Tabel 5.1: Persentase Perubahan dan Deskriptif Rerata KGD Pada Tiap Kelompok Mencit Selama 10 Hari Perlakuan
Bagi tabel data deskriptif rerata di atas, berlaku peningkatan kadar kolesterol bagi mencit normal sebelum diberi placebo yaitu dari 126.00 ± 25.269 mgdl menjadi
146.60 ± 19.217mgdl dengan peningkatan sebesar 16.35 dan peningkatan juga bagi kelompok mencit diabetic yang diberi bawang putih yaitu dari 139.20 ± 29.389
mgdl menjadi 153.20 ± 37.891 mgdl yaitu sebesar 10.06. Manakala berlaku penurunan bagi kelompok mencit diabetic yang diberi placebo yaitu dari 157.60 ±
41.089 mgdl menjadi 141.80 ± 32.221 mgdl dengan peratusan -10.03 . Untuk
Kelompok Bilangan
Sampel, n
Rerata Kadar Kolesterol mgdl Sebelum
x ± SD
Selepas x ±
SD Persentasi
Normal Placebo 5
126.00 ± 25.269 146.60 ± 19.217
16.35 Diabetik Placebo
5 157.60 ± 41.089
141.80 ± 32.221 -10.03
Diabetik Bawang Putih 350 mgkgBB
5 139.20 ± 29.389
153.20 ± 37.891 10.06
Universitas Sumatera Utara
melihat dengan jelas perubahan kadar kolesterol setelah diberi perlakuan bagi masing- masing kelompok mencit ditampilkan pada gambar 5.2:
Gambar 5.2: Diagram Persentasi Perubahan Kadar Kolesterol 5.1.3.3 Hasil Uji Beda 2 Mean Dependen Pada Kelompok Mencit
Setelah diperoleh semua sebaran data berdistribusi normal, dapat dilanjutkan dengan uji statistik parametrik. Untuk melihat rerata kadar kolesterol dengan
menggunakan uji beda 2 mean dependen pada masing- masing kelompok berpasangan yaitu sebelum dan selepas diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5.2
dibawah:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2: Uji Beda 2 Mean Dependen Kadar Kolesterol Awal dan Akhir Perlakuan Menurut Masing- Masing Kelompok
.
Berdasarkan uji analisis T berpasangan dari Tabel 5.2 di atas, pada kelompok mencit normal diberi placebo, didapati ada peningkatan tidak bermakna p 0.05 yaitu
p= 0.052 dengan rerata kadar selisih kolesterol awal dan akhir sebanyak -20.600 ± 16.832mgdl. Bagi mencit diabetic yang diberi placebo berlaku penurunan tidak
bermakna p 0.05 yaitu p= 0.547 dengan rerata kadar selisih kolesterol awal dan akhir sebanyak 15.800 ± 53.821mgdl. Sedangkan bagi mencit diabetik diberi bawang
putih berlaku peningkatan tidak bermakna p 0.05 yaitu p= 0.492 dengan rerata kadar selisih kolesterol awal dan akhir sebanyak -14.000 ± 41.413mgdl.
Kelompok Bilangan
Sampel, n Selisih Rerata
Kadar Kolesterol x ± SD
Sigma
Pair 1 Normal Placebo Awal-
Normal Placebo Akhir 4
-20.600 ± 16.832 0.052
Pair 2 Diabetik Placebo Awal-
Diabetik Placebo Akhir 4
15.800 ± 53.821 0.547
Pair 3 Diabetik Bawang Putih
Awal- Diabetik Bawang Putih Akhir
4 -14.000 ± 41.413
0.492
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.4 Hasil Uji One Way Anova
Uji One Way Anova dipilih untuk uji hipotesis kerana syarat sebaran data normal dan varians data homogen telah terpenuhi p= 0.280 p 0.05. Hasil dari uji
One Way Anova di dapatkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang diuji yaitu kelompok mencit normal diberi placebo, kelompok mencit diabetik diberi
placebo dan juga mencit diabetik diberi bawang putih dengan nilai p= 0.348 p 0.05. Kerana tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok maka uji
Post Hoc tidak dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Perbahasan