4.4.2 Cara Pengambilan Data Prosedur Kerja 4.4.2.1. Persiapan hewan coba
Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu dipersiapkan tempat pemeliharaan hewan coba, yaitu kandang bak plastik, sekam, tempat makan, minum dan pakan
mencit. Setelah itu dilakukan aklimatisasi di laboratorium selama 1 minggu. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol mencit normal tidak diabetes
dan 2 kelompok mencit diabetes. Untuk menjadi diabetes, mencit diinduksi dengan Alloxan dengan dosis tunggal yaitu 200 mgkgBB Tanquilut, et al., 2009
diinjeksikan 1 kali dan dipantau selama 3 hari. Jika dalam waktu 3 hari belum mengalami diabetes maka disuntik kembali dengan dosis tunggal 200 mgkgBB
dengan cara intraperitonial.
4.4.2.2. Pembuatan ekstrak bawang putih
Pembuatan ekstrak bawang putih dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksan Dirjen POM, 1986. Caranya:
1. Menyiapkan bawang putih. 2. Bawang putih terlebih dahulu di kupas dan dibersihkan dengan menggunakan
air mengalir. 3. Bawang putih yang sudah dibersihkan dirajang halus.
4. Sebanyak 10 bagian serbuk simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan kedalam sebuah bejana.
5. Kemudian dituangi dengan 75 bagian penyari, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil berulang-ulang diaduk.
6. Setelah 5 hari, sari diserkai, ampas diperas. 7. Ampas dicuci dengan cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai hingga
diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian. 8. Pindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari
cahaya selama 2 hari.
Universitas Sumatera Utara
9. Enap tuangkan atau saring. 10. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada 40
o
C, kemudian ekstrak dikeringkan dengan freeze dryer.
4.4.2.3. Pembuatan Suspensi Carboxylmethylcelllulose CMC Ekstrak Bawang Putih 6 bv
Sebanyak 0.5 g CMC ditaburkan sedikit demi sedikit dalam lumpang yang berisi aquadest panas suhu 70°C sebanyak 10 ml. Diamkan selama 15 menit
hingga diperoleh massa yang transparen, dan digerus hingga terbentuk gel. Sebanyak 6 g ekstrak digerus dan ditambahkan gel CMC sedikit demi sedikit dan
digerus sehingga terbentuk suspensi. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml sambil diaduk dan dicukupkan volumenya dengan aquadest hingga 100 ml.
4.4.2.4. Rumus pengiraan dosis
•
Ekstrak Bawang Putih
Mengikut penelitian sebelumnya ekstrak bawang putih yang diberikan pada tikus adalah dengan menggunakan dosis 250 mgkgBB Mathew dan Agusti,
1973 dalam Banerjee dan Maulik, 2002. Bila diinginkan dosis absolut pada mencit dengan BB 20 g dari data dosis pada tikus 250 mgkg untuk tikus dengan
bobot 200 g, maka lebih dahulu dihitung dosis absolut pada tikus, yaitu 250 × 0.2 mg = 50 mg. Dengan mengambil faktor konversi 0.14 dari tabel
perbandingan luas permukaan tubuh hewan percobaan Laurence, 1981 dalam Anonim, 2010 diperoleh dosis untuk mencit = 50 × 0.14 mg = 7 mg. Dengan
demikian dapat diramalkan efek farmakologis suatu obat yang timbul pada mencit dengan dosis 7 mg 20 gBB atau 350 mgkgBB adalah sama dengan yang timbul
pada tikus dengan dosis 250 mg kgBB, dari obat yang sama.
Universitas Sumatera Utara
• Bila setiap mencit diasumsi mempunyai berat rata- rata BB 35 gram, maka:
• Dosis seekor mencit= 350 mg x 35 g BB = 12.25 mg ≈ 12 mg
1000 g BB Menurut Laurence 1981 dalam Anonim, 2010, menyatakan kerana volume
cairan maksimal yang dapat diberikan per oral pada mencit adalah 1 ml 20 g BB, disarankan takaran pemberian tidak melebihi setengah kali volume maksimalnya.
Oleh itu, dilakukan pengenceran ekstrak, dengan rincian 6 g ekstrak dilarutkan dalam 100 ml larutan suspensi CMC 0,5 .
• Pengenceran ekstrak 6 gram ekstrak = 6000 mg ekstrak
100 ml CMC 0.5 100 ml CMC 0.5 Atau dengan kata lain 1 ml larutan mengandung 60 mg ekstrak. Bila dosis tiap
mencit adalah 12 mg maka volume ekstrak diberikan adalah 0,2 ml tiap mencit tiap hari.
4.4.2.5. Pembuatan Placebo dengan suspensi CMC 0.5
Sebanyak 0.5 g CMC ditaburkan sedikit demi sedikit dalam lumpang yang berisi aquadest panas suhu 70°C sebanyak 10 ml. Diamkan selama 15 menit
hingga diperoleh massa yang transparen, dan digerus hingga terbentuk gel. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml sambil diaduk dan dicukupkan
volumenya dengan aquadest hingga 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2.6. Cara kerja
Sampel dibagi menjadi tiga kelompok melalui randomisasi sederhana, yaitu kontrol negatif K1, kontrol positif K2 dan perlakuan P. Pengukuran kadar
kolesterol darah mencit dilakukan pada pre test dan post test untuk melihat ada atau tidak pengaruh yang signifikan dari ekstrak bawang putih Allium sativum.
Rancangan Percobaan:
Keterangan: •
R = Randomisasi sederhana
• K1
= Kontrol 1 kelompok negatif yang diberi diet standard + placebo •
K2 = Kontrol 2 kelompok positif yang diinduksi Alloxan dan diberi diet
standard+ placebo •
P = Perlakuan kelompok yang diinduksi Alloxan + diet standard+
ekstrak bawang putih •
KK 1 = Kadar kolesterol pada K1 •
KK 2 = Kadar kolesterol pada K2 •
KP = Kadar kolesterol pada P
Mencit Mus Musculus L.Strain DDW R
K1
K2
P KK 1
KK 2
KP
Universitas Sumatera Utara
Proses adaptasi aklimatisasi dilakukan pada mencit jantan Mus Musculus L.Stain DDW selama 1 minggu sebelum mendapat perlakuan. Sebanyak 15 ekor
mencit hanya diberi pakan standard dan minum ad libitum dan dikekalkan pada siklus 1212 gelap-cahaya.Setelah 1 minggu adaptasi, 15 ekor mencit tersebut
dibagi kepada dua kelompok secara randomisasi sederhana yakni 5 ekor untuk kelompok tikus normal kontrol negatif, K1 dan 10 ekor untuk kelompok tikus
yang akan diinduksi Alloxan untuk menjadi diabetes kontrol positif, K2 dan kelompok perlakuan, P. Pada kelompok kontrol negatif diteruskan pemberian diet
standard. Sebaliknya,pada kelompok kontrol positif, dilakukan induksi diabetes menggunakan Alloxan secara injeksi intraperitoneal dosis tunggal yaitu sebanyak
200 mgkgBB Tanquilut, et al., 2009. Setelah 3 hari, pengukuran kadar gula darah menggunakan strip test dilakukan pada kesemua mencit.
Pada mencit yang diinduksi Alloxan,hanya mencit dengan kadar gula darah lebih besar dari 200 mgdL Jing dan Yin, 2009 akan digunakan pada kelompok
positif. Mencit yang belum mencapai hiperglikemi akan diberikan injeksi ulang Alloxan menggunakan dosis yang sama yaitu 200 mgkgBB. Pembahagian
kelompok mencit normal secara random sederhana adalah kepada kontrol negatif K1 yaitu yang diberi diet standard dan placebo setiap hari. Pada kelompok positif
mencit yang berjaya mencapai standard hiperglikemi pula akan dibahagi secara random kepada kontrol positif K2 yaitu yang diberi diet standard dan placebo
setiap hari dan perlakuan P yang diberi ekstrak bawang putih dan diet standard. Pada kelompok P, mencit diberikan ekstrak bawang putih dengan dosis 350
mgkgBB per oral pada satu kali pada setiap hari dalam rentang waktu antara jam 10 pagi hingga 1 siang. Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan diawal
penelitian dan setelah 10 hari pemberian perlakuan menggunakan strip test. Pada akhir penelitian,mencit akan diterminasi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Alur penelitian