Sejarah Singkat Yayasan Pendidikan Harapan Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat Yayasan Pendidikan Harapan Medan

Lahirnya Yayasan Pendidikan Harapan merupakan salah satu manifestasi dari kehendak masyarakat yang merasa tertinggal dalam bidang pendidikan baik karena penjajahan maupun akibat kurangnya perhatian Orde Lama. Dengan munculnya orde baru yang lahir tahun 1966, maka pendidikan ditempatkan pada posisi utama dalam proses pembangunan. Sejalan dengan itu beberapa tokoh masyarakat Sumatera Utara baik dari kalangan sipil maupun militer pada waktu itu merasa bahwa lembaga pendidikan yang ada selama ini di Sumatera Utara belum dapat menampung anakanak sekolah apalagi sekolah yang bersifat umum namun bernafaskan Islam. Ide awal pendirian Yayasan Pendidikan Harapan Medan adalah sebagai berikut: 1. Untuk membantu pemerintah menanggulangi pendidikan. 2. Perlu adanya pendidikan yang lebih baik bagi anak didik, dengan persyaratan: a. Mempunyai corak bernafaskan agama Islam. b. Mempunyai mutu pendidikan yang berkualitas. c. Mengusahakan pembayaran yang semurah-murahnya. Ide tersebut dituangkan dalam anggaran dasar Yaspendhar sebagai maksud dan tujuan sebagai berikut: 3. Membentuk manusia susila yang berketuhanan Yang Maha Esa serta mempunyai keinsyafan bertanggung jawab terhadap usaha mewujudkan suatu masyarakat sejahtera berdasarkan ajaran Pancasila. 4. Membantu pemerintah dalam melaksanakanmempertinggi pendidikan, pengajaran dan penyebaran ilmu pengetahuan di kalangan anak didik Universitas Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya menuju tertib masyarakat berpancasila, segala sesuatu dalam arti kata seluasluasnya. Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, disusunlah rencana usaha yang akan dilaksanakan, yaitu: 1. Menerima anak didik sebanyak-banyaknya dengan tidak memandang perbedaan suku dan mempunyai kepercayaan berketuhanan Yang Maha Esa. 2. Membuka dan membangun taman-taman pendidikan atau rumah-rumah sekolah dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan tingkat Universitas. 3. Memberikan subsiditunjangan belajar kepada pelajar-pelajar yang mempunyai bakat dan kecakapan guna melanjutkan pelajarannya ke tingkat yang lebih tinggi. 4. Mengusahakan penerbitan, penterjemahan karya ilmiah serta bacaan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. 5. Mengadakan hubungan kerjasama, di bidang pendidikan dengan negaranegara sahabat dalam batas-batas tidak merugikan kepentingan nasional dan mengorbankan kepribadian bangsa. 6. Mengadakan research untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Hasil rumusan dari pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh para tokoh masyarakat tersebut dibarengi dengan usaha untuk mewujudkannya, telah menunjukkan titik cerah dengan diserahkannya izin pemakaian gedungtanah Jl. Imam Bonjol No. 35 oleh pemerintah cq Dep. P dan K kepada mereka. Gedung inilah yang dipergunakan oleh Yayasan Pendidikan Harapan Medan dan belakangan diadakan perbaikan dan pembangunan baru. Tanah dan gedung ini mulanya bekas sekolah ORANYE SCHOOL, terdaftar atas nama pemiliknya Medansche School Vereeniging dengan Hak Erfpacht. Kemudian setelah kembali ke tangan pemerintah, gedung tersebut diserahkan kepada FKIP Negeri, SHD, SMEA Negeri dan PGSLP Negeri. Pada tahun 1958 gedung ini hanya diberikan pemakaiannya kepada IKIP Negeri Medan dan akhirnya kepada IAIN. 43 Universitas Sumatera Utara Setelah pemerintah memindahkan sekolah-sekolah tersebut ke tempat lain yang lebih baik, pada tanggal 5 Januari 1967 diadakan serah terima kepada pihak Perguruan Harapan Berita Acara Serah Terima No. 53PerwDSkp67, masingmasing ditanda tangani oleh Alm. Bapak Moh. Alwi Oemry Kepala Perwakilan P dan K Sumatera Utara waktu itu dari pihak Pemerintah dan Bapak Raja Syahnan, SH dari pihak Perguruan Harapan. Luas tanah yang diserahkan itu 5.533 meter persegi, dengan bangunan di atasnya terdiri dari 18 lokal belajar. Kelengkapan lainnya saat itu sangat sederhana sehingga perlu perbaikan dan penambahannya. Perbaikan dan penambahan segera diadakan oleh para pendiri maupun para simpatisan, baik dengan dana pribadi, maupun dengan dana bantuan yang diterima dari Bapak AJ. Mokoginta selaku Pangkoanda Sumatera Utara pada waktu itu, Perwakilan P dan K serta bantuan dari para dermawan. Dengan Bismillahirrahmanirrahim, Bapak AJ. Mokoginta meresmikan perguruan ini dengan nama PERGURUAN HARAPAN pada tanggal 4 Februari 1967. Perguruan ini semula membuka sekolah 9 tahun, kemudian belakangan dipecah menjadi SD dan SMP. Akhirnya menyusul dibukanya Taman Kanak-Kanak. Kata HARAPAN mempunyai makna yang dalam, berupa harapan dari para pendiri, agar melalui lembaga perguruan ini dapat dilahirkan manusia-manusia Indonesia yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Semboyan IMAN, ILMU, AMAL mengandung arti harapan terciptanya manusia yang penuh iman, mempunyai ilmu yang berkwalitas dan dengan iman dan ilmu itu akan diamalkan bagi kepentingan negara, bangsa dan agama. Saat ini Yayasan Pendidikan Harapan Medan berkembang dengan sangat pesat. Di mana saat ini Yayasan Pendidikan Harapan Medan mengelola tidak hanya taman kakak-kanak, SD, SMP, dan SMU saja melainkan juga hingga ke perguruan tinggi. Lokasi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dalam satu atap dan waktu yang bersamaan. Yayasan Pendidikan Harapan Medan terletak di tengah-tengah pusat Kota Medan dengan luas tanah 11.000 M2 dan luas bangunan 5.650 M2. Universitas Sumatera Utara Jumlah seluruh keluarga besar Yayasan Pendidikan Harapan Medan sebanyak 805 orang. Dengan perincian sebagai berikut: jumlah Guru dari mulai taman kanak- kanak hingga SMA sebanyak 280 orang, jumlah Dosen sebanyak 292 orang. Jumlah Pegawai sebanyak 132 orang, dan jumlah pegawai non administratif sebanyak 101 orang.

b. Visi dan Misi Yayasan Pendidikan Harapan Medan