Pengukuran Variabel Independen Uji Validitas dan Reliabilitas

0 = Melakukan pencegahan, jika jawaban responden memiliki skor 50 3-5 1 = Tidak melakukan pencegahan, jika jawaban responden memiliki skor ≤ 50 0-2

3.6.2 Pengukuran Variabel Independen

1. Pengetahuan Untuk mengukur tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan rabies disusun sebanyak 10 pertanyaan dimana skor tertinggi 1 dan terendah nilai 0, maka skor untuk variabel pengetahuan adalah 10, jadi : 0 = Kurang, apabila jawaban responden memiliki skor 50 0-5 1 = Baik, apabila jawaban responden memiliki skor ≥ 50 6-10 2. Pekembangan penyakit Untuk mengukur perkembangan penyakit rabies disusun sebanyak 1 pertanyaan dimana skor tertinggi nilai 1 maka skor untuk variabel perkembangan penyakit adalah 1, jadi : 0 = Tidak Berkembang, jika tidak ada pertambahan orang yang digigit anjing tersangka rabies. 1 = Berkembang, jika ada pertambahan orang yang tergigit anjing tersangka rabies. 3. Kondisi. Untuk mengukur kondisi lingkungan disusun sebanyak 3 pertanyaan dimana skor tertinggi nilai 1 dan skor terendah nilai 0, maka skor untuk variabel perkembangan penyakit adalah 3, jadi : Universitas Sumatera Utara 0 = Tidak Berkeliaran, jika jawaban responden memiliki skor ≤ 50 0-1 1 = Berkeliaran, jika jawaban responden memiliki skor 50 2-3 4. Cederaluka Untuk mengukur kondisi cederaluka disusun sebanyak 5 pertanyaan dimana skor tertinggi nilai 1 dan skor terendah nilai 0, maka skor untuk variabel cedera adalah 5, jadi : 0 = Tidak Cederaluka, jika jawaban responden memiliki skor 50 3-5 1 = Cedera, jika jawaban responden memiliki skor ≤ 50 0-2 5. Ancaman Untuk mengukur ancaman disusun sebanyak 5 pertanyaan dimana skor tertinggi nilai 1 dan skor terendah nilai 0, maka skor untuk variabel ancaman adalah 5, jadi : 0 = Nyaman, jika jawaban responden memiliki skor ≤ 50 0-2 1 = Tidak nyaman, jika jawaban responden memiliki skor 50 3-5 6. Kematian Untuk mengukur kematian disusun sebanyak 1 pertanyaan, maka skor untuk variabel kematian adalah 1, jadi : 0 = Ada, jika tidak ada orang yang meninggal akibat gigitan anjing rabies 1 = Tidak ada, jika ada orang yang meninggal akibat gigitan anjing rabies

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Universitas Sumatera Utara Uji validitas menggunakan rumus corrected item total correlation, dilihat penafsiran dan indeks korelasinya. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan dan faktor pencetus terhadap pencegahan rabies. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Untuk menentukan r tabel dilihat dengan tabel r dengan tingkat kemaknaan 5, sedangkan untuk menentukan nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation dengan ketentuan bila r hitung r tabel, maka pertanyaan tersebut valid Riyanto, 2009. Berdasarkan uji validitas variabel pengetahuan, kondisi, cederaluka, ancaman dan perkembangan penyakit terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item mempunyai korelasi 0,361 maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian, dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan, Kondisi, CederaLuka, Ancaman dan Perkembangan Penyakit No Variabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1 Pengetahuan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 0,917 0,819 0,401 0,839 Valid Valid Valid Valid Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Lanjutan No Variabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 0,385 0,963 0,917 0,919 0,958 0,958 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Kondisi Item 1 Item 2 Item 3 0,949 0,848 0,899 Valid Valid Valid 3 CederaLuka Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 0,824 0,868 0,960 0,891 0,803 Valid Valid Valid Valid Valid 4 Ancaman Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 0,677 0,884 0,742 0,814 0,896 Valid Valid Valid Valid Valid 5 Pencegahan Penyakit Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 0,719 0,741 0,949 0,791 0,473 Valid Valid Valid Valid Valid b. Reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat dipergunakan atau tidak. Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup Universitas Sumatera Utara dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diambil tetap akan sama Arikunto, 2005. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercayai dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Sugyono, 2003. Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan, persepsi kondisi, persepsi cederaluka, persepsi ancaman dan persepsi perkembangan penyakit terlihat nilai Cronbach’s Alpha 0,361 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel, dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan, Kondisi, CederaLuka, Ancaman dan Perkembangan Penyakit. No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan 1 2 3 4 5 Pengetahuan Kondisi CederaLuka Ancaman Perkembangan Penyakit 0,954 0,952 0,953 0,924 0,888 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Uji validitas dan relibialitas dilakukan kepada kepala keluarga di wilayah kerja Kelurahan Aek Habil Pemerintah Kota Sibolga sebanyak 30 orang dengan Universitas Sumatera Utara asumsi karakteristik kepala keluarga di wilayah Kelurahan Aek Habil Kota Sibolga dan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah relatif sama. 3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

3 60 154

Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Pemilik Anjing Dengan Pemeliharaan Anjing Dalam Upaya Mencegah Rabies Di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

0 38 208

Gambaran Perilaku Pemilik Anjing Terhadap Pencegahan Penyakit Rabies di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 10

Gambaran Perilaku Pemilik Anjing Terhadap Pencegahan Penyakit Rabies di Kota Binjai Tahun 2016

0 1 21

Hubungan Pengetahuan Pemilik Anjing dan Faktor Persepsi Pencetus dengan Pencegahan Penyakit Rabies di Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMILIK ANJING DAN FAKTOR PENCETUS PERSEPSI DENGAN PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES DI KECAMATAN SARUDIK KABUPATENTAPANULI TENGAH TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 18

LEMBAR KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA Penjelasan Umum

1 1 28

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Rabies - Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utar

0 0 32

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 12

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 18