BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Rabies
Rabies adalah penyakit zoonosis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh virus rhabdovirus. Rabies dapat menular kepada
manusia melalui kontak dekat dengan air liur yang terinfeksi melalui gigitan atau cakaran. Penyebab utama rabies kepada manusia adalah gigitan anjing penderita
rabies. Sebagian besar kematian terjadi tanpa profilaksis pasca pajanan Rabies adalah suatu penyakit encephalomyelitis viral akut dan fatal; serangan
biasanya dimulai dengan perasaan ketakutan, sakit kepala, demam, malaise, perubahan perasaan sensoris, pada bekas gigitan binatang. Gejala yang sering muncul
adalah eksitabilitas dan aerophobia. Penyakit ini berlanjut ke arah terjadinya paresis atau paralisis, kejang otot-otot menelan menjurus kepada perasaan takut terhadap air
hydrophobia, diikuti dengan delirium dan kejang. Tanpa intervensi medis, biasanya berlangsung 2-6 hari dan kadang-kadang lebih, kematian biasanya karena paralisis
pernafasan Chin, 2000. WHO, 2004.
2.1.1 Tipe Rabies Pada Anjing
Penyakit rabies atau yang dikenal masyarakat disebut penyakit anjing gila merupakan penyakit zoonosis menyerang susunan syaraf pusat, sangat berbahaya bagi
hewan dan manusia karena selalu menyebabkan kematian bila gejala penyakit timbul.
Universitas Sumatera Utara
Rabies ini telah tersebar di seluruh dunia dan tidak mengenal strata negara baik negara berkembang maupun negara maju Disnak
Menurut D Propinsi Jawa Barat 2011.
inas Peternakan Propinsi Jawa Barat 2011 ada
a. Rabies Ganas 2 dua tipe rabies,
yaitu :
Tipe rabies ganas adalah bahwa anjing t
b. Rabies Tenang idak mau lagi menuruti perintah tuannya,
air liur keluar berlebihan, hewan menjadi ganas, menyerang, atau menggit apa saja yang ditemui, dan ekor dilekungkan ke bawah perut diantara dua paha dan
kejang-kejang kemudian lumpuh, biasanya mati setelah 4-7 hari sejak timbul atau paling lama 12 hari setelah penggigitan.
Tipe rabies tenang adalah anjing memilih b
2.1.2 Reservoir Rabies
ersembunyi di tempat gelap dan sejuk, kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tidak terlihat, kelumpuhan tidak
mampu menelan, mulut terbuka dan air liur keluar berlebihan dan kematian terjadi dalam waktu singkat
Walaupun semua spesies mamalia rentan terhadap infeksi virus rabies, hanya beberapa spesies penting sebagai reservoir untuk penyakit ini. Di Amerika Serikat,
beberapa varian virus rabies yang berbeda telah diidentifikasi pada mamalia darat, termasuk rakun, sigung, rubah, dan coyote. Selain itu beberapa spesies kelelawar
pemakan serangga juga reservoir untuk rabies CDC, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat 2011 a
a. Penggigitan Karena Ada Provokasi da 2 pola penggigitan
oleh anjing terhadap manusia yang lazim terjadi di daerah-daerah pedesaan yaitu :
Penggigitan terjadi karena adanya gangguan langsung atau tidak langsung. Anjing yang sedang beranak biasanya naluri untuk melindungi anaknya sangat kuat,
sehingga sangat mudah sekali anjing menyerang dan menggigit, apalagi kalau diganggu. Bentuk-bentuk provokasi terhadap anjing sangat beragam, dari mulai
memukul, menyeret ekor, sampai dengan menggoda anjing yang sedang tidur. Hal tersebut akan menstimulasi anjing untuk menggigit. Bahkan pada kejadian lain
orang membawa
makanan lewat di depan anjing yang sedang lapar dapat memicu terjadinya penggigitan. Penggigitan yang disebabkan oleh provokasi apalagi
dilakukan dengan sengaja, tidak menjadi persoalan serius dalam kejadian Rabies di lapangan. Walaupun tetap
harus diwaspadai melalui kegiatan observasi, apalagi diketahui anjing tersebut belum divaksin.
b. Penggigitan Tanpa Provokasi Dalam hal ini, anjing menyerang dan menggigit secara tiba-tiba tanpa adanya
gangguan dalam bentuk apapun. Anjing yang menggigit secara tiba-tiba biasanya sudah menjadi wandering-dog atau anjing lontang-lantung yang berjalan tanpa
tujuan dan menyerang serta menggigit siapa saja yang ditemuinya. Anjing tersebut biasanya adalah anjing liar atau anjing-anjing peliharaan yang ditelantarkan
sehingga menjadi liar. Anjing-anjing yang menggigit tanpa provokasi inilah yang
Universitas Sumatera Utara
banyak menimbulkan persoalan dalam kejadian rabies di lapangan. Apalagi kalau menggigit lebih dari satu orang, berdasarkan pengamatan pasti positif rabies.
2.1.3 Penyebab Rabies Etiologi