b. CederaLuka Luka karena gigitan anjing timbul karena tindakan bermain, menggoda, atau
memasuki wilayah anjing. Serangan anjing terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Kerusakan jaringan akibat gigitan anjing bergantung pada
ukuran dan keadaan umum hewan. Luka bisa terdiri atas banyak lubang yang disebabkan oleh gigi binatang atau kehilangan jaringan avulsi akibat terkoyaknya
bagian tubuh Kartikawati, 2010 c. Ancaman
Penyakit rabies masih menjadi ancaman serius di seluruh dunia karena menyebabkan kematian manusia dalam jumlah yang fantastis, sebagian besar adalah
anak-anak serta mengharuskan lebih dari 10 juta orang harus menerima pemberian vaksinasi akibat kontak dengan hewanyang diduga rabies. Menurut data Kementerian
Kesehatan 2011, di Indonesia kasus gigitan anjing dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sekali seekor anjing yang tertular rabies, memasuki suatu pulaudaerah,
penyakit itu tidak lama kemudian penyakit itu akan menyebar Karyono, 2012. d. Kematian
Angka kematian case fatality rate mencapai 100 dan karenanya penyakit Rabies dikenal sebagai penyakit yang sangat menakutkan karena selalu menimbulkan
kematian almost always fatal bila telah timbul gejala klinis Mandal, 2006.
2.6 Landasan Teori
Menurut Timmreck 2005, bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
pencegahan penyakit adalah berhubungan dengan penyebab penyakit yang biasa digunakan dalam investigasi epidemiologi. Faktor tersebut antara lain 1 faktor
predisposing, 2 faktor enabling memungkinkan, 3 faktor precipitating pencetus, dan 4 faktor reinforcing penguat.
Terjadinya suatu penyakit tidak hanya di tentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab
akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh sebab itu, maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan adanya penyebab
jamak multiple causational. Hal ini sangat memengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun penanggulangan penyakit tertentu Noor, 1997.
Kajian terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang program pencegahan rabies dapat dilakukan dengan pendekatan trias epidemiologi dimana
terjadinya suatu penyakit rabies dapat dipengaruhi oleh Host pemilik anjing peliharaan, Agent binatang peliharaan dan Environmet lingkungan yaitu kondisi
lingkungan masyarakat yang tidak bersih dapat mengundang anjing berkeliaran. Faktor-faktor penyebab penyakit yang biasa digunakan dalam investigasi
epidemiologi muncul secara bertahap. Faktor tersebut antara lain 1 faktor predis- posing, 2 faktor enabling memungkinkan, 3 faktor precipitating pencetus, dan
4 faktor rein-forcing penguat. Menurut Timmreck 2005 konsep faktor precipitating pencetus, diantaranya Perkembangan Penyakit, Kondisi, Cedera dan
Ancaman. Dalam program pencegahan penyakit rabies dapat digambarkan secara
Universitas Sumatera Utara
skematis sebagai berikut :
Gambar 2.4 Landasan Teori
Pemilik Anjing Peliharaan Binatang Peliharaan
Lingkungan
Perilaku Virus
Lingkungan Perumahan Penduduk
Mudah Terpengaruh Mudah Tertular
Lingkungan Fisik
Tertular Rabies
Pengetahuan
Mengetahui masalah kesehatan
Mengetahui sarana kesehatan
Mengetahui keterpaduan
program lintas sektoral
Faktor Pencetus precipitating
Perkembangan penyakit rabies
Kondisi Cedera
Ancaman Kematian
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep