Teknik Sampling Teknik Pengumpulan Data

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

3.4 Teknik Sampling

Berdasarkan pada tujuan penelitian, anggota sampel dipilih secara khusus atau dikenal dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek dan situasi sosial yang diteliti Sugiyono, 2014:53-54. Sedangkan untuk menentukan banyaknya informan, peneliti menggunakan teknik snowball sampling sampai informasi yang diperoleh dirasa cukup.

3.5 Sumber Data Penelitian

3.5.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara mendalam indept-interview dan observasi. Kegiatan observasi dilakukan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh Guru Simulasi Digital. Sedangkan wawancara mendalam dilakukan kepada beberapa informan yaitu Guru Simulasi Digital, kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, peserta didik kelas X serta rekan kerja Guru Simulasi Digital.

1.5.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya lewat orang lain atau dokumen Sugiyono, 2014:62. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data-data dari pihak sekolah yang memiliki relevansi terhadap penelitian. Data tersebut antara lain data yang berasal dari guru yang bersangkutan yaitu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, silabus, ijazah dan sertifikat pelatihan, dan lembar penilaian peserta didik. Kemudian data dari pihak sekolah, antara lain profil sekolah, data jumlah peserta didik serta daftar staf pengajar.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu Moleong 2008:186. Percakapan dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Penelitian ini menggunakan wawancara terbuka overt interview. Wawancara terbuka adalah wawancara yang para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui maksud dari wawancara tersebut. Metode wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat mendalam, atau lebih dikenal dengan in-dept interview. Milan dan Schumacher dalam Satori dan Komariah 2011:130 menjelaskan bahwa wawancara yang mendalam adalah tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud hati partisipan, bagaimana menggambarkan dunia mereka dan bagaimana menjelaskan atau menyatakan perasaanya tentang kejadian-kejadian penting dalam hidupnya. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan kepada beberapa informan, yaitu Guru Simulasi Digital, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Rekan Kerja Guru Simulasi Digital serta Peserta Didik Kelas X di SMK Palebon Semarang. Pada pelaksanaanya, peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara sebelum melakukan wawancara. b. Observasi Observasi menurut Bungin dalam Satori dan Komariah 2011:105 adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Observasi digunakan dalam teknik kualitatif karena suatu obyek hanya dapat diungkap datanya apabila peneliti menyaksikan langsung. Marshall dalam Sugiyono 2014:64 menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behaviour and the meaning attached to tho se behaviour” melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Maka observasi ini penting dilakukan dalam penelitian kualitatif, karena tujuan dari penelitian kualitatif itu sendiri adalah untuk mencari makna. Observasi yang dilakukan oleh peneliti merupakan observasi terbuka dimana keberadaan pengamat diketahui oleh subjek. Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai kompetensi guru berdasarkan pada cara mengajar guru di kelas. Observasi yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengamati kegiatan pembelajaran di kelas dengan dibantu pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga pelaksanaan observasi dapat berjalan dengan lancar. c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2014:82. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong 2008:217 mengenai alasan penggunaan dokumen sebagai berikut: 1 dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong; 2 berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3 bersifat alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks; 4 mudah ditemukan dengan teknik kajian isi; 5 hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen dari Guru Simulasi Digital berupa RPP, Silabus, sertifikat pelatihan, ijazah, lembar penilaian peserta didik. Dokumen-dokumen sekolah berupa profil sekolah, data jumlah peserta didik, daftar staf pengajar serta beberapa foto kegiatan pembelajaran di kelas.

3.7 Teknik Analisis Data