Pendekatan Strategi Pembelajaran PENUTUP
bukan guru tetap. Dan usia guru tetap harus 3 tahun. Baru terima ini, baru 3 tahun ke depan baru bisa sertifikasi. Nah itu kendala-kendal guru di
lapangan apalagi yang guru-guru muda.
X : Bapak sendiri itu basic-nya kan sains pak, lalu bagaimana ceritanya kok bisa masuk di multimedia?
Y : Jadi ceritanya dulunya S1 nya kan di Unnes, terus sebelum lulus saya masuk di Pusat Pengembangan Media Pendidikan PPMP. Jadi S1
semester akhir saya di Unnes turun langsung ke Bendan, kerja disana editing, pembantu editing sama ambil gambar. Selesai itu baru saya di
SMK Swasta Nurul Islami di Mijen, nah di Mijen itu mata pelajarannya IPA untuk kesehatan keprawatan kan cocok, terus ada fisika, ada kimia
juga cocok. Setelah itu saya ambil S2, ambil S2 terus dapat tawaran disini, tapi melalui tes. Jadi saya tes dulu, ada tes wawancara ada tes media, ada
tes untuk microteaching. Lolos, baru setelah satu semester saya nggak kuat dua sekolah, saya pindah kesini yang jamnya lebih banyak. Nah disini oleh
bu kepala sekolah yang lama, di minta membantu karena waktu itu ujian saya IT. Yang lain pada buat power point saya membuat media
pembelajaran dari flash. Akhirnya diterima disini. S2 saya selesai saya disini, sekarang menjadi kepala laboratorium. Nah kenapa kok bisa di
multimedia ya karena background saya itu karena saya bisa IT, bisa editing video, dan ada mata pelajaran video di kelas 3. Nah mata pelajaran
simulasi digital dan pemasaran online kenapa saya ampu karna untuk pemasaran online gurunya itu aliran kasepuhan sudah sepuh-sepuh untuk
belajar lagi dari awal itu nggak mau, dan untuk online itu kan terus berkembang dari facebook, line, twitter sampe sekarang era bukalapak.
Nah dari background itulah saya ngajar simulasi digital, karena saya di beri tahu untuk semester ini IPA sudah nggak ada. Harapan saya ya IPA
ada jadi saya bisa ngajar IPA. Tapi kan basic sains katanya sudah tidak diperlukan disini.
X : Berarti bagi bapak sendiri untuk mata pelajaran simulasi digital untuk materinya nggak masalah ya pak?
Y : Untuk materinya istilahnya itu bisa dipelajari, dia juga tidak terlalu ribet materinya. Tidak seperti mata pelajaran fisika, kimia yang memang harus
dipelajari. Kalau mata pelajaran IT kan terus berkembang, kalau kita nggak bisa ngikuti kita kalah. Kalau simulasi digital jelas materinya itu,
tapi kalau IT terus berkembang, gurunya juga harus berkembang. Untuk biologi, fisika, kimia, punya karakter sendiri-sendiri. Kalau mereka nggak
dari sains mereka nggak paham esensinya.
X : Hal apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan kompetensi profesional bapak?
Y : Ya itu mengikuti pelatihan-pelatihan..kemarin mengikuti pelatihan simulasi digital..
X : Dimana pak? Y : Di UNISBANK. Pelatihan pemasaran online terus juga ada MGMP gitu
X : untuk guru simulasi digital ada MGMP nya juga pak? Y : Yang ini belum ada, saya ikutnya yang multimedia. Itu di SMK 8 kan ada
X : Bagaimana cara bapak melakukan sebuah refleksi diri untuk
mengembangkan kinerja bapak? Y : Ya itu melalui pertemuan-pertemuan itu, ada kendala-kendala apa kan
kadang kita dikumpulkan..
X : Pertemuan guru sekolah sendiri itu pak? Y : Ya pertemuan intern, itu kan guru saja tanpa ada campur tangan siswa.
Kadang kita Tanya ke guru lain yang IT ini gimana terus ada masukan pakai software ini aja… kadang juga lewat forum. Di facebook kan juga
banyak forum simulasi digital, salah satu kenalan saya mas Prayitno itu kan juga di SEAMOLEC. Jadi kalau ada apa-apa saya tanya.
X : Seorang guru itu sendiri kan di tuntut untuk melakukan penelitian tindakan kelas, lalu apakah bapak sudah melakukannya?
Y : Sudah dulu mau yang IPA, tapi karena sekarang IPA sudah nggak ada saya bingung arahnya. Kalau dulu IPA jelas, pertemuan ini ini ini mau tak buat
tapi setelah itu ganti materi kan yang saya rencanakan gagal. Dulu sudah mau rencana IPA, terus anak-anaknya kan sudah paham. Kelas ini yang
mau tak pakai yang bermasalah tapi sekarang belum.. karena semester satu istilahnya baru pemahaman siswa juga pemahaman kelas. Dari semester
satu ke semester 2 ini kalau mau melakukan PTK bisa. Jadi paham gitu lho, kelas-kelas mana yang perlu di obati kelas-kelas mana sudah bisa.
X : Kalau untuk kelas X yang simulasi digital berarti belum ya pak? Y : Belum belum, belum ada.
X : Apakah bapak mempelajari berbagai disiplin ilmu untuk memperkaya
pengetahuan bapak tentang mata pelajaran ini? Y : Ya
X : Contohnya apa pak? Y : Untuk disiplin ilmu kan IT itu jelas. IT saya pelajari mulai dari web terus
kemarin ada juga pemasaran online, terus juga untuk basic sains saya tetep pelajari karena itu ilmu saya. Jadi kaya biologi itu tetep saya pelajari
walaupun disini belum dapat. Karena harapan saya kan kalau bisa disini tapi juga bisa jadi dosen.
X : Teknologi apa yang sering bapak gunakan baik di pembelajaran maupun di luar pembelajaran?
Y : Android, pakai Laboratorium, pakai LCD X : Kalau dari bapak sendiri untuk kegiatan sehari-hari yang sering..
Y : Oh kalau sehari-hari paling banyak internet, karena semua kegiatan kita itu
hampir semuannya berbasis internet. Apalagi info dari Dinas Pendidikan itu dari internet semuanya. Termasuk SPJ BOS ini yang segini tumpukan
nanti online semua. Di tugas tambahan saya itu yang banyak, jadi akhirnya jam-jam saya.. saya berusaha bagaimana tugas tambahan itu tidak
mempengaruhi siswa untuk belajar.
X : Sebagai guru simulasi digital, menurut bapak pentingnya belajar simulasi digital itu apa?
Y : Kalau simulasi digital itu sebenarnya mata pelajarannya itu kan kalau bisa lebih di perkhusus, diperkaya lagi. Jadi misalkan untuk contoh-contoh AP,
MM, itu diberi contoh-contohnya lah. Jadi bukan kita yang mencontohkan ke anak, tapi di dalam modulnya atau pengembangan modulnya lebih di
fokuskan ke tiap jurusanlah atau bisa mungkin yang terkini kaya line, facebook, twitter itu kan belum masuk, tapi anak-anak sudah masuk. Jadi,
jangan hanya edmodo saja, tapi juga yang lain apa. Jadi modulnya itu kalau bisa diperkaya. Kalau memang butuh revisi ya di revisi lagi.