Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhinya

dan evaluasi keterampilan siswa dilakukan melalui praktik pembelajaran pembuatan presentasi video. 4. Simulasi visual Presentasi video dalam bentuk simulasi visual dimanfaatkan untuk mengomunikasikan gagasan atau menjelaskan produk benda jadi yang benda produknya belum ada , bagi mata pelajaran produktif. Tujuan akhir presentasi video dalam bentuk simulasi visual adalah marketing atas gagasan atau produk benda jadi. Evaluasi pengetahuan siswa dilakukan pada akhir kurun waktu tatap muka, dan evaluasi keterampilan siswa dilakukan melalui praktik pembelajaran pembuatan presentasi video dengan simulasi visual. 5. Buku digital Buku digital dimanfaatkan untuk memformat naskah menjadi digital book. Evaluasi pengetahuan siswa dilakukan pada akhir kurun waktu tatap muka, dan evaluasi keterampilan siswa dilakukan melalui praktik pembelajaran pembuatan presentasi buku digital.

2.5 Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhinya

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perbahan perilaku pada individu yang belajar. Maka hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya Purwanto, 2010:44. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar Anni, 2006:5. Perubahan perilaku tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai, skor, maupun presentase dari hasil tes yang dilakukan oleh guru. Benyamin S Bloom dalam Catarina Tri Anni 2006:7-12 mengklasifikasikan tiga ranah hasil belajar, yakni 1 ranah kognitif; 2 ranah afektif; 3 ranah psikomotorik Kustiono, 2013:32. 1. Ranah kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif ini mencakup kategori berikut : a. Pengetahuan knowledge b. Pemahaman comprehension c. Penerapan application d. Analisis analysis e. Sintesis synthesis f. Evaluasi evaluation. 2. Ranah afektif Ranah efektif dikembangkan oleh Krathwohi, yang merupakan hasil belajar yang sulit diukur. Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori ranah afektif sebagai berikut : a. Penerimaan receiving b. Penanggapan responding c. Penilaian valuing d. Pengorganisasian organization e. Pembentukan pola hidup organization by a value complex. 3. Ranah psikomotorik Dalam Kustiono 2013:33 tujuan pembelajaran ranah psikomotorik ini menunjukkan adanya kemampuan fisik, seperti keterampilan motorik dan saraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Jenis kategori perilaku ranah psikomotorik ini dikembangkan oleh Elizabeth Simson, sebagai berikut : a. Persepsi perception b. Kesiapan set c. Gerakan terbimbing guided response d. Gerakan terbiasa mechanism e. Gerakan kompleks complex overt response f. Penyesuaian adaptation g. Kreatifitas originality Menurut Slameto 2010: 54-69, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern ini dapat dibagi lagi menjadi tiga faktor yaitu : a Faktor Jasmaniah 1 Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baaik segenap badan berserta bagian- bagiannya atauu bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Oleh karena itu, agar seseorang dapat belajar dengan baik tentu harus menjaga kesehatan badannya. 2 Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya pun akan terganggu. b Faktor Psikologis 1 Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecapakan untuk menghadapai dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepatdan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. 2 Perhatian Perhatian menurut Gazali dalam Slameto 2010:56 adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin prestasi belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak suka lagi belajar. 3 Minat Minat adalah kecenderungan untuk tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya darik baginya. 4 Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. 5 Motif Motif merupakan penyebab berbuat sebagai daya pendorong atau penggeraknya. 6 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. 7 Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Jika siswa telah memiliki kesiapan dalam belajar, maka hasil belajarnya akan lebih baik. c Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua. Kelelahan jasmani dan kelelahan rohani psikis. Kelelahan jasmani adalah kelelahan yang terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringgkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk mengahasilkan sesuatu hilang. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, sebagai berikut : a Faktor Keluarga 1 Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakanmelengkapi alat belajarnya, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajarnya. 2 Relasi antar anggota keluarga Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. 3 Suasana rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasanbetah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik. 4 Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. 5 Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. 6 Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan- kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. b Faktor Sekolah 1 Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Metode mengajar yang tidak baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan, dan kurang menguasai bahan pelajaran dan tidak jelas dalam menyajikan materi sehingga siswa kurang senang terhadap guru ataupun pelajarnnya dan pada akhirnya siswa menjadi malas untuk belajar. 2 Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. 3 Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. 4 Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dpat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. 5 Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru, pegawaikaryawan, kepala sekolah, badan pengawas, dan seluruh sumber daya sekolah. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. Agar siswa disiplin, maka guru dan staf yang lain disiplin pula. 6 Alat pelajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. 7 Waktu sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, soremalam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di sore hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana siswa harus beristirahat tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. 8 Standar pelajaran diatas ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa, tidak boleh memberi pelajaran di atas batas ukuran standar. 9 Keadaan gedung Keadaan gedung yang tidak baik tentu akan mempengaruhi proses belajar. Bagaimana siswa dapat belajar dengan baik, jika kondisi gedung rusak, kelas tidak memadai. 10 Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah, oleh karena itu perlu pembinaan dari guru. Cara belajar yang tepat, hasil belajar siswa akan efektif. Siswa perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup berisitirahat, dengan begitu siswa dapat meningkatkan hasil belajar. 11 Tugas rumah Sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain, dengan cara tidak memberikan banyak tugas yang harus dikerjakan dirumah. c Faktor Masyarakat 1 Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. 2 Mass media Mass media yang dimaksud adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, komik, buku, dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. 3 Teman bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang diduga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. 4 Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak siswa yang berada di situ. Maka perlu mengusahakan lingkungan yang baik agar dpat memberi pengaruh positif terhadap anaksiswa sehingga belajar dengan dapat sebaik-baiknya.

2.6 Keterkaitan Penelitian dengan Kawasan Teknologi