Kompetensi Pedagogik Kompetensi Guru Simulasi Digital

berdasarkan rata-rata nilai harian dan tugas, nilai UTS maupun nilai UAS, sudah mampu memenuhi nilai KKM dan berada pada tingkat optimal.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Kompetensi Guru Simulasi Digital

5.2.1.1 Kompetensi Pedagogik

Pelaksanaan kompetensi pedagogik oleh Guru Simulasi Digital secara umum dapat dilaksanakan dengan baik. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP dalam Musfah 2012:31 menjelaskan yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: a pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b pemahaman terhadap peserta didik; c pengembangan kurikulumsilabus; d perancangan pembelajaran; e pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f pemanfaatan teknologi pembelajaran; g evaluasi hasil belajar; h pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. a Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan Pemahaman landasan pendidikan berfungsi sebagai titik tolak, acuan dalam rangka melaksanakan tugas profesional seorang pendidik dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan. Guru Simulasi Digital sudah memiliki bekal wawasan kependidikan saat menempuh kuliah. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya dokumen akta mengajar yang peneliti dapatkan dari Guru Simulasi Digital. Guru Simulasi Digital mampu menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar. Pada dasarnya Guru Simulasi Digital sudah memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas, hanya saja latar belakang keilmuan yang ditempuh oleh Guru Simulasi Digital tidak sesuai dengan bidang yang dibina. b Pemahaman terhadap peserta didik Pemahaman Guru Simulasi Digital terhadap karakteristik peserta didik sudah dilaksanakan dan sampai saat ini masih dilakukan oleh guru mengingat kelas X adalah peserta didik baru yang ada pada jenjang SMK, yang merupakan masa perkenalan dan adaptasi antara peserta didik dan guru. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dilakukan oleh guru dengan mengamati perilaku peserta didik saat pembelajaran dengan cara membuat sebuah catatan-catatan dalam selembar kertas. Guru Simulasi Digital juga dapat berlaku adil, tidak bertindak diskriminatif dalam menghadapi keberbedaan latar belakang, ras, agama, dan budaya peserta didik. c Pengembangan kurikulumsilabus Guru Simulasi Digital telah mampu mengembangkan kurikulum dengan cukup baik. Kurikulum pada dasarnya memang menjadi acuan guru dalam melaksanakann pembelajaran. Namun, tidak semua kurikulum bisa diterapkan di semua sekolah, hal ini karena kondisi masing-masing lingkungan sekolah berbeda-beda. Namun Guru Simulasi Digital mampu menyesuaikan kurikulum sesuai dengan karakteristik yang dimiliki peserta didik. Guru Simulasi Digital tidak memaksakan diri membuat pembelajaran mengikuti karakteristik kurikulum, melainkan lebih membuat kurikulum tersebut sesuai dengan karakter peserta didik. d Perancangan pembelajaran Perancangan pelaksanaan pembelajaran diperlukan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru Simulasi Digital melakukan perencanaan pembelajaran dengan membuat RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru Simulasi Digital mampu membuat RPP dengan baik. Komponen-komponen yang terdapat dalam RPP sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. RPP yang disusun oleh Guru Simulasi Digital sudah mencantumkan komponen; identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; identitas mata pelajaran atau temasubtema; kelassemester; materi pokok; alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, serta penilaian hasil pembelajaran. e Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru Simulasi Digital terkadang memang belum sesuai dengan apa yang dirancang oleh guru dalam RPP. Misalnya saja pada proses penyampaian kompetensitujuan yang akan dicapai, kegiatan apersepsi, dan refleksi pembelajaran tidak selalu dilakukan oleh Guru Simulasi Digital ketika pembelajaran di kelas. Meskipun masih terdapat beberapa hal yang belum dilaksanakan sesuai rencana pembelajaran, namun secara keseluruhan Guru Simulasi Digital mampu melaksanakan pembelajaran yang baik. Guru Simulasi Digital sering melibatkan peserta didik dalam pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran Simulasi Digital ini berfokus pada “student learning”. Guru Simulasi Digital beberapa kali memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing peserta didik untuk terlibataktif dalam pembelajaran. Selain memberikan pertanyaan-pertanyaan, Guru Simulasi Digital juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan teman sekelompok, melakukan praktik pembelajaran, dsb. Hal ini menjadi upaya Guru Simulasi Digital dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. f Pemanfaatan teknologi pembelajaran Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengefektifkan atau memudahkan kegiatan pembelajaran. Guru Simulasi Digital sudah mahir dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran. Kemampuan Guru Simulasi Digital dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dapat dikatakan diatas rata-rata dari guru-guru yang terdapat di SMK Palebon lainnya. Guru Simulasi Digital sering menyiapkan materi dalam bentuk power point untuk ditampilkan dalam layar LCD proyektor. Selain itu, Guru Simulasi Digital juga selalu memanfaatkan internet sebagai sumber pengetahuan selain buku. g Evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program Mulyasa, 2009:108. Guru Simulasi Digital telah melaksanakan kegiatan evaluasi hasil belajar dengan baik. Setiap akhir pertemuan dalam pembelajaran Simulasi Digital, guru selalu memberikan tugas baik individu maupun kelompok. Selama satu semester ini, Guru Simulasi Digital telah melaksanakan penilaian nilai harian sebanyak 6 kali, penilaian tugas 5 kali, ujian tengah semester serta ujian akhir semester rekap nilai dapat dilihat dalam lampiran. h Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya Mulyasa 2009:111 menjelaskan pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan ekstra kurikuler, pengayaan dan remedial, serta bimbingan dan konseling BK. Guru Simulasi Digital dalam mengaktualisasikan potensi peserta didik hanya dengan melakukan pendampingan pada kegiatan-kegiatan khusus seperti Persami, LDK, ataupun pendampingan lombakompetisi antar sekolah. Guru Simulasi Digital belum terlibat dalam melakukan pengembangan potensi peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler ataupun Bimbingan Konseling.

5.2.1.2 Kompetensi Profesional