37
2.1.9.1. Faktor Predisposisi Predisposing Factor
Faktor- faktor predisposisi disposing factors, yaitu faktor- faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang pengetahuan,
sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai- nilai, tradisi, dan sebagainya. Kebiasaan jajan sama halnya dengan kebiasaan membawa bekal makanan,
berkaitan dengan kebutuhan gizi yang meningkat. Hal ini berkaitan dengan banyaknya jam istirahat di sekolah, dimana dalam sehari terdapat 2-3 kali jam
istirahat. Hal ini berkaitan dengan salah satu alasan responden mengkonsumsi jajanan yaitu untuk mengurangi rasa lapar setelah beberapa jam belajar di kelas.
Kebiasaan jajan anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena anak sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan bakteri dan virus
yang disebarkan melalui makanan foodborne illness dan cemaran bahan kimia makanan yang berbahaya bagi kesehatan Putra, 2011.
Pengetahuan juga salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan jajanan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behaviour. Hal ini didasarkan pada pengalaman berbagai penelitian yang menyatakan bahwa
perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih tahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Masih kurangnya pengetahuan anak tentang gizi
dan makanan jajanan dapat disebabkan oleh kurangnya sumber internal atau pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber misalnya media massa, media
elektronik, buku, maupun dari sumber eksternal yaitu yang berasal dari orang lain, misalnya pendidikan gizi yang dapat menambah pengetahuan anak. Tetapi
38
pengetahuan yang baik belum tentu diwujudkan dalam perilaku yang baik. Seseorang dapat bertindak atau berperilaku tanpa mengetahui dahulu makna
stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain, tindakan practice dang diteliti seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan atau sikap Ariandani, 2011.
2.1.9.2. Faktor Pemungkin Enabling Factors