KERANGKA KONSEP HIPOTESIS PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN

42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. KERANGKA KONSEP

Gambar 3.1: Kerangka Konsep

3.2. VARIABEL PENELITIAN

Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu :

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah edukasi gizi dengan metode edutainment memanfaatkan bahan ajar multimedia dan ular tangga kepada siswa SD Negeri Petompon 02.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pengetahuan, sikap dan praktik terhadap pemilihan pangan jajanan anak sekolah siswa SD Negeri Petompon 02. Variabel bebas : Pemberian metode edutainment dengan media Variabel terikat : - Pengetahuan - Sikap - Praktik Variabel perancu: - Kesehatan Sasaran - Kemampuan Siswa Tingkat Kecerdasan 43

3.3. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian Notoatmodjo, 2012:105. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan produk. b. Terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah diberikan produk. c. Terdapat perbedaan praktik sebelum dan sesudah diberikan produk. d. Produk efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik pemilihan pangan jajanan anak sekolah.

3.4. DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN

Definisi operasional penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan data variabel itu konsisten antar responden sumber data. Tabel 3.1: Definisi Operasional No Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Pengukuran Kriteria Skala 1 Pengeta- huan Hasil yang diperoleh setelah diberikan pendidikan dengan menggunakan metode edutainment tentang pemilihan jajanan pangan anak sekolah. Kuesioner Kategori Baik : ≥ 75 Cukup : 56 – 74. Kurang : ≤55 Arikunto, 2006 Ordinal 2 Sikap Perbedaan sikap tentang bagaimana memilih pangan jajan anak sekolah sebelum dan setelah diberikan intervensi Kuesioner 1. Positif nilai ≥ mean median 2. Negatif nilai mean median Nominal 44 3 Praktik Praktik tentang pemilihan jajan anak sekolah. Praktik mencakup 5 indikator, yaitu 1. Anak memilih pangan jajan dalam keadaan tertutup. 2. Anak memilih pangan jajan dalam keadaan baik. 3. Anak mengamati warna pangan jajan. 4. Anak melihat kualitas pangan. 5. Anak bisa melihat label komposisi penggunaan Bahan Tambahan Pangan. Kemenkes, 2011 Wawancara dengan kuesioner, observasi dan pengamatan 1. Praktik, nilai ≥ mean median 2. Tidak praktik, nilai mean median Nominal 4 Metode Edutain- ment - Metode edutainment merupakan kombinasi antara education dan entertainment, suatu cara untuk membuat proses pendidikan bisa menjadi menyenangkan. Metode edutainment tidak hanya memberikan materi dengan ceramah tetapi dapat dilakukan dengan game, role play atau demonstrasi. - Bahan ajar multimedia berisi informasi tentang cara memilih pangan jajanan, video dan game flash. - Permainan ular tangga dibuat Bahan ajar multimedia dan permainan ular tangga. - Nominal 45 dengan jumlah kotak dari 1 – 36 berisi tentang pangan jajanan anak sekolah untuk mereview materi. - Pertama penyuluhan diberikan dengan bahan ajar multimedia setelah itu dilakukan permainan kelompok dengan ular tangga.

3.5. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pemanis Sintetis Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015

2 17 183

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Jajanan Aman dengan Perilaku Memilih Jajanan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok

3 23 143

Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi Sekolah Menengah Pertama terhadap Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada makanan jajanan

0 6 70

Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Tentang Gizi Dan Keamanan Pangan Di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

4 18 151

Pengembangan e-Notifikasi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Untuk Siswa Sekolah Sebagai Perwujudan Pengawasan Keamanan Pangan Mandiri

3 7 90

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persepsi Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Balita Di Wilayah Puskesmas Giling

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DENGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR Hubungan Pengetahuan Tentang Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Perilaku Anak Sekolah Dasar Dalam Memilih Makanan Jajanan Di SD N Karangasem III Surakarta.

0 3 15

Hubungan Antara Kredibilitas Pembicara Konferensi Anak Indonesia dengan Sikap Peserta dalam Menghindari Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Tercemar.

0 0 2

Hubungan pengetahuan gizi dan sikap dalam memilih jajanan pada anak sekolah dasar COVER

0 0 13

Hubungan pengetahuan gizi dan sikap dalam memilih jajanan pada anak sekolah dasar jurnal

0 0 9