Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi

72

4.2.2. Analisis Uji Statistik Keefektifan Media

4.2.2.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi

Pretest dan Posttest Distribusi skor pengetahuan siswa tentang pemilihan pangan jajanan anak sekolah sebelum dan sesudah intervensi digambarkan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan Responden Skor Pre test Post test Frekuensi f Presentase Frekuensi f Presentase 3 1 1,9 4 5 1 1,9 6 6 11,1 7 1 1,9 8 7 13 2 3,7 9 4 7,4 1 1,9 10 12 22,2 3 5,6 11 14 25,9 15 27,8 12 9 16,7 32 59,3 Total 54 100 54 100 Rata-rata 9,6 11,4 Median 10 12 Berdasarkan tabel 4.5 tentang distribusi skor pengetahuan tentang pemilihan pangan jajanan anak sekolah sebelum dan sesudah intervensi dapat terlihat skor tertinggi adalah 12 pretest dan 12 posttest, skor terendah adalah 3 pretest dan 7 posstest serta rata-rata skor pengetahuan adalah 9,6 pretest dan 11,4 posttest. Selanjutnya, skor tersebut diubah menjadi bentuk persen dan dikategorikan menjadi 1 Baik, jika nilai ≥ 75 dengan skor minimal 9, 2 Cukup, jika nilai 73 antara 56-74, dengan skor 7- 8, 3 Kurang, jika nilai ≤55, dengan skor maksimal 6. Tabel 4.6 : Distribusi Frekueni Kategori Pengetahuan Responden Kategori Pre test Post test Frekuensi f Persentase Frekuensi f Persentase Kurang 8 14,8 Cukup 7 13 3 5,6 Baik 39 72,2 51 94,4 Total 54 100 54 100 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui sebelum intervensi sebanyak 39 anak 72,2 berpengetahuan baik, 7 anak 13 berpengetahuan cukup dan 8 anak 14,8 berpengetahuan buruk. Sedangkan setelah intervensi 51 anak 94,4 berpengetahuan baik dan 3 anak 5,6 berpengetahuan cukup. Terjadi peningkatan siswa yang berpengetahuan baik sebanyak 22,2. Distribusi frekuensi kategori pengetahuan siswa dapat dilihat pada grafik 4.1. 10 20 30 40 50 60 Kurang Cukup Baik 8 7 39 3 51 Fr ek uensi Kategori Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pre test Post test Grafik 4.1 : Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Siswa tentang Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah Sebelum dan Sesudah Intervensi 74

4.2.2.2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Sebelum dan Sesudah

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pemanis Sintetis Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015

2 17 183

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Jajanan Aman dengan Perilaku Memilih Jajanan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok

3 23 143

Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi Sekolah Menengah Pertama terhadap Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada makanan jajanan

0 6 70

Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Tentang Gizi Dan Keamanan Pangan Di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

4 18 151

Pengembangan e-Notifikasi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Untuk Siswa Sekolah Sebagai Perwujudan Pengawasan Keamanan Pangan Mandiri

3 7 90

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persepsi Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Balita Di Wilayah Puskesmas Giling

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DENGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR Hubungan Pengetahuan Tentang Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Perilaku Anak Sekolah Dasar Dalam Memilih Makanan Jajanan Di SD N Karangasem III Surakarta.

0 3 15

Hubungan Antara Kredibilitas Pembicara Konferensi Anak Indonesia dengan Sikap Peserta dalam Menghindari Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Tercemar.

0 0 2

Hubungan pengetahuan gizi dan sikap dalam memilih jajanan pada anak sekolah dasar COVER

0 0 13

Hubungan pengetahuan gizi dan sikap dalam memilih jajanan pada anak sekolah dasar jurnal

0 0 9