74
sebelum mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah peneliti menguji terlebih dahulu apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
dan postest pada kelompok eksperimen. Dari hasil penghitungan diperoleh dan dk= 32-1=31
. Karena , maka
ditolak. Artinya, ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan hasil post test kelompok eksperimen untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. Setelah diketahui terdapat perbedaan yang signifikan kemudian peneliti
menggunkan kriteria gain ternormalisasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa kelompok eksperimen
meningkat. Rumus gain ternormalisasi dalam Hake, 1998 yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut. �
⟨ ⟩
�
Berdasarkan kriteria gain ternormalisasi 0,5656 berada pada interval
yang artinya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
kelompok eksperimen tergolong sedang.
4.2.2.3 Uji Hipotesis 3
Uji hipotesis 3 adalah rata-rata kemampuan pemecahan masalah dengan model PBL lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah dengan
75
model pembelajaran STAD. Uji perbedaan rata-rata dimaksudkan untuk menentukan apakah kelompok sampel memiliki rata-rata yang sama atau tidak
secara statistik. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. :
rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran PBL kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD :
rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran PBL lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Dari hasil penghitungan diperoleh
. Untuk diperoleh harga
. Karena maka
ditolak. Hal ini berarti rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran PBL lebih dari rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
4.2.2.4 Hasil Analisis Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Model PBL
Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model PBL digunakan untuk menganalisis respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran model PBL dapat
dikategorikan baik. Hasil rata – rata skor total skor angket respon siswa kelompok
eksperimen adalah 84,25. Mengitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi,
Penilaian :
76
: = 84,25
Berdasarkan kategori angket respon siswa 84,25 berada pada interval x
yang artinya respon siswa terhadap model pembelajaran PBL dapat
dikategorikan baik. Perhitungan selengkapnya dapati dilihat pada lampiran 27.
4.2.2.4 Hasil Analisis Aktivitas Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Model
PBL
Analisis pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk menganalisis aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan model PBL dapat
dikategorikan baik. Penilaian :
: = 92
Berdasarkan kategori lembar pengamatan aktivitas siswa 92 berada pada interval
x yang artinya aktivitas siswa terhadap model
pembelajaran PBL dapat dikategorikan sangat baik. Perhitungan selengkapnya dapati dilihat pada lampiran 28.
4.3 Hasil Penelitian Kemampuan Pemecahan Masalah ditinjau dari Gaya
Kognitif. 4.3.1
Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Kognitif
Pengukuran gaya kognitif dilaksanakan di kelas VIII D selama 3 hari pada tanggal 18 April 2016
– 20 April 2016. Setelah pengukuran gaya kognitif selama 3 hari peneliti mendapatkan deskripsi yaitu jumlah siswa impulsif 11 siswa