44
3.5.4 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto,
2006: 160.
Instrumen penelitian
yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah berupa tes, angket dan observasi.
3.5.4.1 Tes kemampuan pemecahan masalah siswa
Penyusunan soal tes tersebut mengacu pada silabus mata pelajaran matematika yang sesuai dengan KTSP. Soal tes tersebut adalah tes yang diberikan
setelah materi sub pokok bahasan tersebut selesai. Analisis instrumen meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran butir
soal dan daya pembeda butir soal. a. Analisis Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2009: 64. Agar dapat diperoleh data yang valid,
instrument atau alat untuk mngevaluasinya harus valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.
Rumus yang dipakai untuk menghitung pruduct moment sebagai berikut :
r
xy
} Y
Y N
}{ X
X N
{ Y
X -
XY N
2 2
2 2
dengan :
45
r
xy
: koefisien korelasi skor item dengan skor total X
: skor item Y
: skor total N
: jumlah subyek ∑X
2
: jumlah kuadrat skor item ∑Y
2
: jumlah kudrat skor total ∑XY
: jumlah hasil kali skor item dengan skor total Setelah memperoleh harga r
xy
kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment, dengan menentukan taraf signifikan 5, jika r
xy
r
tabel
, maka alat ukur tersebut valid.
b. Analisis Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Tes tersebut
dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tepat bila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukan ketepatan Arikunto, 2009: 60. Releabilitas dalam penelitian ini akan diuji dengan rumus KR-20 sebagai
berikut : �
dengan : r
11
= Releabilitas tes n
= Banyaknya butir soal S
= Standar deviasi dari tes
46
p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada suatu butir proporsi subyek yang mendapat skor 1
� q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada suatu butir q = 1
– p � = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
N N
Y Y
S
2
2 2
dimana : Y
= Skor total yang diperoleh siswa N
= Jumlah subyek, Arikunto, 2009: 100-101.
Hasil perhitungan r
11
r
hitung
kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signifikan 5. Jika r
hitung
r
tabel
signifikan 5, maka tes tersebut reliabel.
Klasifikasi reliabilitas: 0,80
r
11
1,00 = sangat tinggi 0,60
r
11
0,80 = tinggi 0,40
r
11
0,60 = cukup 0,20
r
11
0,40 = rendah r
11
0,20 = sangat rendah
47
c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkanya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Tingkat kesukaran suatu soal adalah seberapa mudah atau seberapa sukarnya setiap soal bagi sekelompok subyek. Tingkat kesukaran soal
dinyatakan dengan P proporsi rumus yang digunakan menurut Arikunto 2009: 207 adalah sebagai berikut :
dengan : P = indeks kesukaran soal
B = jumlah jawaban yang benar Js = jumlah seluruh siswa
Sedangkan klasifikasi indeks tingkat kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
P 0.3 = soal sulit 0.3
P 0,7 = soal sedang 0,7
P 1 = soal mudah Soal tersebut dianggap baik apabila soal tersebut mempunyai indeks
kesukaran antara 0,3 sampai dengan 0,7.
48
d. Analisis Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi :
Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut : =
dengan : D = daya pembeda
B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kolompok bawah P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
dengan kriteria sebagai berikut : D 0.2 = jelek
0,2 D 0,4 = cukup
0,4 D 0,7 = baik
0,7 D 1 = baik sekali
D : negatif semuanya tidak baik, jadi semua butir yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya tidak dipergunakan. Selanjutnya, dari analisis
49
tersebut diatas akan ditentukan item soal yang akan digunakan untuk mengambil data.
Berikut rangkuman hasil analisis butir soal yang berupa uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Tabel 3.1. Ringkasan Hasil Analisis Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Nomor Indikator
No butir
Kriteria Kriteria
Kriteria
1 1
0,7217 valid
0,9323 mudah
0,6629 0,3111
cukup 2
0,7017 valid
0,671 sedang
0,4111 baik
2 3
0,6151 valid
0,4387 sedang
0,2333 cukup
4 0,5843
valid 0,7774
mudah 0,4111
baik 3
5 0,1325
tidak valid
0,9355 mudah
0,1444 kurang
baik 6
0,5073 valid
0,4806 sedang
0,2667 cukup
4 7
0,5099 valid
0,6806 sedang
0,2444 cukup
8 0,6370
valid 0,9065
mudah 0,3000
cukup Berdasarkan tabel di atas, maka terdapat beberapa butir soal yang perlu disisihkan
yaitu butir soal nomor 5, butir soal yang perlu diperbaiki yaitu butir soal nomor 1, 3, 6, 7, dan 8. Sedangkan butir soal yang harus digunakan adalah butir soal nomor
2 dan 4.Berdasarkan tabel di atas, maka terdapat beberapa butir soal yang perlu disisihkan yaitu butir soal nomor 5, butir soal yang perlu diperbaiki yaitu butir
soal nomor 1, 3, 6, 7, dan 8. Sedangkan butir soal yang harus digunakan adalah butir soal nomor 2 dan 4.
3.5.4.2 Lembar Angket Respon Siswa